Pendidikan iman anak yang utama dan pertama tetap ada di dalam keluarga. Namun, sekolah Minggu yang rutin diadakan setiap hari Minggu juga diharapkan bisa membantu tumbuh kembang iman anak. Hal ini disadari oleh para pendamping PIA di Lingkungan St. Matius, seperti Anthonia Divina, Stephany Frahma, dan Damiana Wijosari. Mereka memahami bahwa pendidikan iman di sekolah Minggu dapat menjadi pelengkap yang penting untuk pendidikan iman yang diberikan oleh orang tua di rumah. Pada awal September 2024, anak-anak PIA Lingkungan St. Matius mengikuti sekolah Minggu bersama di lingkungan mereka karena merupakan Minggu pertama dalam bulan tersebut.
Sekolah Minggu pada 1 September 2024 mengambil tema “Aku Istimewa.” Kegiatan ini dimulai pukul 10.00 WIB dan bertempat di pendopo rumah Paulus Wahyudi. Anak-anak PIA Lingkungan St. Matius berkumpul dengan penuh semangat; ada yang datang bersepeda, berjalan kaki, atau diantar oleh orang tua mereka. Setelah mengisi absensi, sekolah Minggu dimulai dengan sapaan hangat dari Damiana Wijosari, salah satu pendamping PIA. Anak-anak membalas sapaan tersebut dengan sukacita, menunjukkan antusiasme mereka untuk mengikuti kegiatan ini.
Untuk memulai kegiatan, dilakukan ice breaking dengan lagu “Dengar Dia Panggil Nama Saya.” Lagu ini membawa suasana ceria dan semangat di antara anak-anak. Setelah itu, bersama-sama mereka mendaraskan doa pembuka dan duduk untuk menonton video firman tentang “Samuel.” Dalam penjelasannya, Damiana Wijosari menekankan bahwa seperti Samuel yang sejak kecil sudah dipanggil Tuhan untuk menjadi nabi besar, anak-anak PIA juga harus yakin bahwa mereka istimewa dan memiliki tempat khusus di hati Tuhan. Mereka diajak untuk menyadari bahwa meskipun masih kecil, mereka tetap berharga di mata Tuhan Yesus.
Sebagai bentuk aplikasi dari firman Tuhan hari itu, anak-anak PIA Matius membuat prakarya “Kunci Istimewa.” Prakarya ini dimaksudkan sebagai pengingat bagi mereka bahwa mereka istimewa dan berharga di mata Tuhan. Anak-anak sangat antusias dalam membuat prakarya ini, menikmati setiap momen kreatif yang ada. Sekolah Minggu hari itu diakhiri dengan lagu “Ku Istimewa” sebagai lagu penutup, di mana 15 anak PIA yang hadir bernyanyi dengan penuh sukacita. Setelah doa penutup oleh Christopher Rainadiv dan yel-yel anak Matius, sekolah Minggu berakhir dengan perasaan gembira dan penuh berkat. Pukul 11.00 WIB, anak-anak PIA Matius pulang dengan membawa sukacita Tuhan.