KOMSOS-GMMK. Menjelang Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN) di bulan September, umat Brayat Minulyo mengadakan sarasehan perdana pada akhir Agustus 2024. Pertemuan ini berlangsung di rumah keluarga Mbak Bayu, dipimpin oleh Bapak Yudha dan dipandu oleh Bapak Wisnu. Dalam sarasehan ini, umat diajak merenungkan kitab Nabi Nahum, salah satu nabi kecil dengan peran besar. Nabi Nahum yang datang sekitar 100 tahun setelah Nabi Yunus, sama-sama menyerukan pertobatan, khususnya di kota Ninive. Tema yang diusung adalah “Allah Dasar Pengharapan dalam Kesulitan”, berdasarkan Nahum 1:1-8, yang mengajak umat untuk menjadikan Tuhan sebagai pengharapan di tengah kesulitan hidup.
Melalui refleksi yang dibagikan, umat Brayat Minulyo diajak memahami seruan Nabi Nahum yang relevan dengan situasi negara kita saat ini, yang membutuhkan pembaruan di berbagai aspek. Kisah tentang kejahatan dan penindasan di Ninive menjadi pengingat bahwa Tuhan selalu memberikan kesempatan untuk bertobat, bahkan kepada manusia yang tampaknya sudah sangat jauh dari-Nya. Sifat Allah yang pencemburu menggambarkan kasih-Nya yang mendalam kepada umat-Nya, yang diharapkan tetap setia dan bersedia memperbaiki diri. Pertemuan ini menjadi pengingat bahwa meskipun tantangan besar menghadang, Tuhan selalu memberikan pengharapan bagi umat yang mau kembali kepada-Nya.
Kesimpulan sarasehan ini menegaskan bahwa Allah adalah dasar pengharapan sejati, terutama di tengah kesulitan dan ketidakadilan. Kehadiran umat yang aktif berdiskusi menunjukkan semangat untuk terus memperdalam iman dan memahami firman Tuhan. Pertemuan diakhiri dengan suasana keakraban dan semangat kebersamaan, menciptakan kesan mendalam bagi setiap peserta untuk melanjutkan panggilan hidup dalam pertobatan dan kesetiaan kepada Tuhan.