Pertemuan ketiga dalam rangka Bulan Ajaran Sosial Gereja (ASG) di Lingkungan Petrus Damianus dilaksanakan pada hari Kamis, 29 Agustus 2024, pukul 19.00 WIB. Pertemuan tersebut diadakan di rumah Bapak Padmono dan dipimpin oleh Bayu, salah satu pengurus lingkungan. Acara ini dihadiri oleh 25 umat yang hadir untuk berdiskusi dan berbagi pemikiran mengenai berbagai isu sosial yang relevan dengan kehidupan mereka sebagai umat Katolik, terutama dalam konteks menghadapi pesta demokrasi yang akan datang.

Dalam pertemuan ini, beberapa hal menjadi topik diskusi utama. Salah satunya adalah kebingungan umat dalam memilih calon anggota DPR atau DPRD pada pemilu yang akan datang. Banyak umat yang merasa kesulitan memilih karena kurangnya informasi mengenai calon-calon yang akan dipilih. Selain itu, ada juga fenomena pemberian amplop berisi uang kepada masyarakat, yang sering kali memengaruhi pilihan mereka. Diskusi ini menyoroti bahwa nilai uang yang diberikan, misalnya Rp 50.000,-, tidak sebanding dengan masa kerja anggota legislatif selama lima tahun. Umat diingatkan untuk tetap memilih berdasarkan hati nurani, bukan berdasarkan iming-iming materi.

Selain itu, pertemuan ini juga membahas mengenai peran partai politik yang seharusnya memperkenalkan calon-calon mereka sejak dini, bukan hanya pada saat mendekati pemilu. Dengan demikian, masyarakat dapat menilai dan mengenal lebih dalam calon-calon yang akan mereka pilih. Gereja sendiri, meskipun tidak terlibat langsung dalam politik, memiliki peran penting dalam menyuarakan pandangan etis dan kemanusiaan yang harus dipertimbangkan dalam setiap keputusan politik. Gereja diharapkan dapat menjadi suara moral yang mengingatkan umat untuk menggunakan hak pilih dengan bijak dan sesuai dengan nilai-nilai Kristiani.

Pertemuan malam itu ditutup dengan doa umat dan doa penutup pada pukul 20.23 WIB. Umat juga diajak untuk berdoa agar diberikan petunjuk oleh Tuhan dalam memilih pada pilkada yang akan datang di bulan November. Diharapkan agar pilihan yang diambil dapat menghasilkan pemimpin yang sungguh memperhatikan kepentingan semua, termasuk sebagai komunitas minoritas. Pertemuan yang berlangsung dengan penuh kebersamaan ini diakhiri dengan rasa syukur dan harapan agar setiap umat semakin bijaksana dalam menjalankan perannya sebagai warga negara yang baik.