KOMSOS-GMMK. Pada hari Kamis, tanggal 15 Februari 2024, kediaman Bapak Yuni terlihat dipasangi tenda di depan rumah sebagai tanda Peringatan Arwah 2 tahun Yohanes Suradi. Cuaca mendung menyelimuti hari itu, namun hal tersebut tidak menyurutkan semangat umat untuk menghadiri misa yang awalnya direncanakan pukul 18.00. Namun, misa dipindahkan ke pukul 17.30 karena Romo Ngatmo, romo pengganti, memiliki jadwal misa lain pada hari tersebut. Hujan yang turun saat misa dimulai dianggap sebagai berkat tersendiri. Misa dipimpin oleh Romo Yohanes Ngatmo dibantu oleh dua orang prodiakon, dengan diiringi Koor Lingkungan Stefanus Karanglo. Sebanyak 80 umat dari lingkungan Stefanus dan beberapa undangan dari lingkungan lain hadir untuk mendukung perayaan Misa.
Romo Yohanes Padmo memulai homilinya dengan sebuah perumpamaan tentang bunga yang ada di depan altar. Seperti halnya kehidupan bunga yang Tuhan atur dan tentukan, demikian juga perjalanan hidup manusia. Manusia bisa berusaha dan berupaya, namun terkadang upaya itu tidak selaras dengan kehendak Tuhan yang menciptakan kita. Manusia cenderung membuat aturan sendiri, menganggapnya pantas, bahkan benar. Dalam homili tersebut, disampaikan bahwa kita sering kali mengananggap hari raya lebih penting daripada hari Minggu, yang sebenarnya hari Minggu adalah lebih penting karena di dalamnya kita merayakan kebangkitan Kristus.
Yohanes Suradi, yang merupakan seorang prodiakon, hidup dengan tekun dalam iman selama hidupnya. Pengharapan akan kehidupan selalu hadir, dan peringatan perayaan Ekaristi untuk orang yang telah meninggal mengingatkan kita akan kehidupan abadi yang kita percayakan dalam nama Tuhan. Dengan demikian, kita hidup dalam suka cita karena kita ada dalam Yesus Kristus, seperti yang dinyatakan dalam bacaan Injil (Matius 11:25-30). Kita hidup dengan suka cita dalam mengikuti Yesus Kristus, dan pada akhirnya, kita akan disatukan dalam Kerajaan Allah di surga dengan layak. Peringatan Arwah Yohanes Suradi menjadi momen untuk merenungkan kehidupan kita dalam iman, memperkuat keyakinan akan kehidupan yang abadi, dan menghadirkan ketenangan hati dalam Yesus Kristus.