KOMSOS-GMMK. Pada Kamis, 15 Agustus 2024, umat Lingkungan St. Maria Sidokerto wilayah Robertus Bellarminus Kalasan Tengah berkumpul untuk memperingati dua tahun berpulangnya Yohanes Abisatya Arya. Acara tersebut diadakan di kediaman keluarga Yohanes Leonardus Grace Hadi Abu Jatmiko, dengan tujuan mendoakan ananda Yohanes yang telah genap dua tahun menghadap Bapa. Ibadat arwah dipimpin oleh Heribertus Suradi, seorang prodiakon dari lingkungan tersebut.
Dalam permenungannya, Heribertus mengangkat bacaan dari Yesaya 12:2-6, yang berisi ungkapan syukur atas keselamatan, serta Injil Matius 19:3-12 yang berbicara tentang percakapan Yesus dengan orang-orang Farisi mengenai perceraian. Heribertus menyampaikan bahwa dalam kehidupan ini ada tiga konsep yang saling terkait: makhluk, kalik, dan aklak. Manusia sebagai makhluk dihadapan Sang Kalik (Pencipta), berusaha untuk mencari aklak (perilaku) yang baik.
Dari perspektif Jawa, Heribertus menjelaskan adanya empat nafsu dalam diri manusia yang mendorong perilaku: nafsu aluwamah (nafsu dasar untuk memenuhi kebutuhan biologis), nafsu supiah (cinta terhadap hal duniawi), nafsu amarah (emosional yang mendorong tindakan impulsif), dan mutmainah (nafsu spiritual yang mendorong kebajikan). Keempat nafsu ini digambarkan dalam tokoh pewayangan: Kumbakarna (nafsu dasar), Dewi Sarpakenaka (nafsu duniawi), Dasamuka (nafsu amarah), dan Wibisana (nafsu spiritual yang tenang dan bijaksana).
Heribertus menekankan bahwa nafsu itu ibarat api—berguna jika dapat dikendalikan, tetapi membahayakan jika berlebihan. Dalam kaitannya dengan bacaan Yesaya dan Injil Matius, ia menyampaikan bahwa ketegaran hati manusia, akibat nafsu yang tidak terkendali, menyebabkan munculnya hukum-hukum yang membatasi, seperti izin perceraian dalam tradisi Yahudi. Namun, dengan mengendalikan nafsu dan mengikuti rahmat Tuhan, kita dapat menghidupi kehidupan yang penuh syukur dan memberikan berkat kepada sesama.
Ibadat ini menjadi pengingat bagi umat untuk senantiasa bersyukur atas keselamatan yang diberikan Tuhan dan untuk berperan aktif dalam mewartakan keselamatan melalui kehidupan sehari-hari, baik dalam pertemuan lingkungan maupun di luar komunitas.