Pada tanggal 11 Juli 2024, pukul 19.00 WIB, Lingkungan Santo Paulus Temanggal II mengadakan acara Bulan Katekese Keluarga. Acara ini dihadiri oleh 34 umat dengan tujuan untuk memperkuat iman dan cinta kasih dalam keluarga. Ibadah dipimpin oleh Engelbertus, sementara pembacaan Kitab Ulangan dilakukan oleh Mbak Ajeng.
Dalam acara tersebut, ditekankan betapa pentingnya keteladanan yang harus diberikan orang tua kepada anak-anak mereka. Keluarga di dalam Gereja Katolik dikenal sebagai “Ecclesia Domestica” atau Gereja Rumah Tangga, yang menjadikan keluarga sebagai sekolah iman pertama atau gereja mini. Gereja memandang keluarga sebagai fondasi utama dalam pembentukan iman. Orang tua diharapkan menjadi pewarta iman bagi keluarganya.
Hal ini disampaikan melalui video yang diberikan oleh KAS di YouTube, yang mengajak umat untuk merenungkan makna iman dalam keluarga mereka. Tentang makna iman untuk Keluarga, beberapa umat berbagi pandangan mereka tentang pentingnya iman dalam keluarga. Mbah Marsono menyatakan bahwa iman adalah pondasi dasar dalam rumah tangga, khususnya bagi umat Katolik. Dalam keluarga, iman dapat tertanam dengan baik jika ada komunikasi yang baik di antara anggota keluarga.
Sementara itu, Pak Tio menekankan pentingnya mendidik anak secara Katolik sesuai janji perkawinan. Orang tua harus mengenalkan anak pada gereja sejak dini, meskipun tantangan sering muncul ketika anak-anak sudah dewasa dan bekerja. Sedangkan Theresia Sujilah menceritakan pengalamannya dalam mendidik anak-anak agar tetap beriman Katolik, meskipun ada anaknya yang memilih pindah ke iman lain.
Berkaitan dengan perspektif umat tentang Iman Katolik, Angelica Diajeng menjelaskan bahwa peran orang tua harus saling mendukung dalam mengajarkan iman dengan cara yang lebih santai. Ia juga merasa bahwa perayaan liturgi adalah hal yang menarik dalam iman Katolik. Sementara itu, Mario berpendapat bahwa dalam iman Katolik, ia menemukan hal-hal menarik seperti banyaknya perempuan yang cantik-cantik. Condro dan Anna Murni berbagi pengalaman mereka sebagai umat Katolik yang dididik orang tua untuk terus mengimani. Susana menceritakan perjalanan imannya sejak saat melahirkan anak hingga mengikutsertakan mereka dalam sekolah minggu. Ia menyadari bahwa pilihan lingkungan pertemanan anak-anaknya juga mempengaruhi iman mereka. Rindang mengisahkan pengalaman hidupnya yang pernah mengalami kegoyahan iman. Ia menyadari bahwa hidup membutuhkan pengalaman dan kejadian tertentu, termasuk kegagalan, untuk menjadi lebih baik.
Acara Bulan Katekese Keluarga ini menekankan bahwa keluarga adalah tempat pertama dan utama dimana iman Katolik ditanamkan dan dipupuk. Dengan keteladanan orang tua, komunikasi yang baik, serta lingkungan yang mendukung, iman dan cinta kasih dalam keluarga akan semakin kuat dan berakar.
Catatan Liputan ditulis oleh Sang Condro Nugroho