Pada hari Kamis, 21 November 2024 sekitar pukul 04.00 dini hari, telah berpulang ke rumah Bapa Surgawi, umat lingkungan St. Paulus Temanggal II bernama Theresia Semiati. Sejak berita duka ini tersebar, suasana duka menyelimuti lingkungan St. Paulus Temanggal II dan sekitarnya. Perempuan yang akrab dipanggil Ibu Theresia dikenal sebagai sosok perempuan Jawa Katolik yang penuh kasih, dermawan dan “gemati”. Ibu Theresia senantiasa hadir untuk menolong mereka yang membutuhkan, memberikan semangat, serta menjadi teladan bagi umat.
Kepergiannya tentu meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga, kerabat dan seluruh umat. “Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.” Demikian bunyi dari 2 Timotius 4:7. Ayat ini sungguh menggambarkan perjalanan hidup Ibu Theresia Semiati, karena menggambarkan hidup Kristennya sebagai peperangan melawan keburukan dan dosa. Ayat ini juga menggambarkan bagaimana Ibu Theresia Semiati ini telah menyelesaikan pertandingannya di tengah pencobaan dan godaan, dengan selalu membawa nama Tuhan, kini, beliau telah mencapai garis akhir dan menerima mahkota kemuliaan di Surga.
Sesaat setelah Ibu Theresia Semiati dipanggil Tuhan, umat Lingkungan St. Paulus segera bergerak bersama-sama, mulai dari mendoakan jenazah, memandikan jenazah, merias jenazah (dilakukan oleh Tim Pangrutiloyo St. Paulus), serta membantu keluarga yang berduka untuk menyiapkan acara misa pemberkatan jenazah dan prosesi pemakaman jenazah. Hal ini menandakan bahwa umat St. Paulus memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap umat yang membutuhkan pertolongan di saat mengalami keterpurukan.
Misa pemberkatan jenazah pada pukul 14:00 WIB, dipimpin oleh Romo Yohanes Ngatmo, Pr., bertempat di kediaman Ibu Theresia. Misa Requiem memiliki makna peringatan akan kematian dan kebangkitan Yesus Kristus. Sedangkan air suci yang diperciki bagi jenazah juga memiliki makna simbolis akan kehidupan, yaitu penyucian, pertobatan dan kelahiran kembali. Setelah pemberkatan jenazah berlangsung, Tim Pangruktiloyo Paroki Maria Marganingsih Kalasan turut hadir dan mengucapkan turut berbelasungkawa. Prosesi pemakaman dipandu oleh Pranata Adicara, Paulus Sumarsono, dan dilaksanakan tepat pada pukul 15:00 WIB. Jenazah kemudian diberangkatkan menuju pemakaman umum di Makam Temanggal II, didahului doa pengantar oleh Engelbertus selaku prodiakon Lingkungan St. Paulus. Sebelum prosesi pemakaman, ada rangkaian sambutan dari H. Semiono, selaku lurah Purwomartani Kalasan, Ngadiyono sebagai dukuh padukuhan Temanggal II.
Pada prinsipnya, para tokoh masyarakat ini menyampaikan bahwa Ibu Theresia Semiati adalah sosok ibu yang sangat baik kepribadiannya dalam menjalankan kehidupannya. Selain itu juga disampaikan bahwa kepergian beliau tidak hanya keluarga yang kehilangan, tetapi juga warga masyarakat sekitar, teristimewa umat Katolik Lingkungan St. Paulus. Di saat prosesi pemakaman dimulai, langit mendung seolah turut berduka atas kepeergian beliau. Hujan rintik-rintik seakan menjadi air mata langit yang mengiringi kepergian sosok mulia beliau. Namun, di balik duka kegelapan, kita yakin bahwa Ibu Theresia Semiati kini telah berada di pangkuan Bapa Surgawi, menikmati keindahan abadi. Semoga kita semua dapat mengikuti jejak langkah beliau dalam melayani sesama. Selamat jalan, Simbah Wignyo.