Pada tanggal 9 Oktober 2023, telah diselenggarakan Ibadat Sabda memule meninggalnya Alm. Yusuf Harjo Sukarsono yang telah dipanggil Tuhan 40 hari yang lalu. Ibadat Memule dipimpin oleh Engelbertus Wahyu selaku Prodiakon Lingkungan St. Paulus Temanggal II. Pembagian tugas pada Ibadat Sabda terdiri dari bacaan pertama dibacakan oleh Sang Condro Nugroho, nyanyian oleh Margaretha Sri Lestari Ningsih, doa umat dibacakan oleh Veronica Ririn selaku perwakilan dari keluarga, dan dilanjut Doa Rosario yang dipimpin oleh Angelica Diajeng. Ibadat Sabda dihadiri 47 Umat St. Paulus Temanggal II dan dari keluarga besar Yusuf Harjo Sukarsono.
Prodiakon Engelbertus dalam homilinya mengajak Umat untuk mensyukuri atas anugerah kehidupan yang telah diberikan oleh Tuhan terutama bagi Alm. Yusuf Harjo Sukarsono dipanggil pada usia 90 Tahun. Selanjutnya pada pembahasan yang kedua yaitu Umat diajak merenungkan kembali bacaan Injil yang diambil dari Matius 11:25-30. “Dari Injil tersebut memiliki arti bahwa dimana Yesus mengajak kita semua tanpa kecuali bagi siapapun yang merasa berbeban berat dan letih lesu untuk datang kepadaNya, ini adalah sebuah undangan atau ajakan yang bersifat pribadi dari Tuhan untuk mempererat sebuah relasi atau membangun kedekatan yang bersifat personal dengan Tuhan” ungkap prodiakon tersebut.
Pak Engelbertus juga menyampaikan bahwa Iman Katolik itu bersifat Relasional dalam arti bahwa yang ditekankan adalah kedekatan antara Tuhan dengan Umatnya. Selanjutnya, masih dalam renungannya, ada berbagai cara untuk menanggapi undangan Tuhan yang antara lain dengan doa pribadi, doa bersama, ibadat di Lingkungan atau dalam bentuk Devosi.
Memule ini kebetulan bersamaan dengan Bulan Rosario sehingga merupakan saat yang tepat dengan doa-doa atau Devosi pada Bunda Maria. Bulan Rosario ini dijadikan sebagai sebuah sarana untuk menanggapi undangan Tuhan dengan cara mempererat relasi melalui Doa atau Devosi kepada Bunda Maria, sehingga pemurnian dan pembebasan dari dosa serta hukuman pada Alm. Yusuf Harjo Sukarsono sehingga bisa menikmati istirahat kekal dan membahagiakan di Surga. Setelah Ibadat & Rosario selesai, dilanjutkan dengan percikan air suci pada Bunga yang akan ditaburkan pada makam Alm. Yusuf Harjo Sukarsono. Bunga yang akan ditaburkan di makam diperciki oleh Prodiakon. Percikan air suci pada bunga juga memiliki arti dan doa agar Alm. Yusuf Harjo Sukarsono bisa mekar bagaikan bunga yang harum semerbak di taman Surgawi. Keluarga besar Yusuf Harjo Sukarsono juga mengucapkan terimakasih banyak atas perhatian dan kepedulian Umat St. Paulus Temanggal II. Penulis: Angelica Diajeng Prameswari