KOMSOS-GMMK. Pada Kamis, 10 Oktober 2024, umat Lingkungan St. Yusup wilayah St. Petrus Kanisius Kalasan Tengah berkumpul di rumah Andreas Budi Purnomo untuk mengadakan doa Rosario dan ibadah rutin. Acara dimulai pukul 19.00 WIB dan dipimpin oleh Veronika Sri Murdiatun. Petugas bacaan pertama adalah Adriana Dai Emba, petugas Rosario dan doa umat adalah Ratna Bintarti, sementara renungan untuk setiap Peristiwa Terang dibawakan dengan bantuan anak-anak: Alya, Yuna, Puteri, Naomi, dan Bonbon.
Renungan malam itu didasarkan pada bacaan Injil Lukas 11:5-13, yang menggambarkan ajaran Yesus tentang doa yang penuh iman. Dalam renungannya, dijelaskan bahwa Paulus dalam membina iman umat Galatia menunjukkan kepedulian dan pemahaman yang mendalam, mengajak umat untuk menggunakan akal budi. Kita diajak untuk merenungkan pertanyaan penting: Apakah kita menerima Roh Kudus karena melakukan hukum Taurat atau karena percaya pada pewartaan Injil? Jawaban yang diungkapkan adalah bahwa Tuhan telah menganugerahkan Roh-Nya kepada kita karena kita percaya pada pewartaan Injil.
Veronika Sri Murdiatun mengingatkan umat untuk berdoa dengan iman yang tak henti-hentinya. Tuhan selalu mendengarkan doa orang yang percaya dan rendah hati di hadapan-Nya. Namun, doa juga perlu disertai dengan usaha yang nyata. Dalam Injil tersebut, Yesus berkata, “Mintalah maka kamu akan diberi, carilah maka kamu akan mendapat, ketuklah maka pintu akan dibukakan bagimu,” yang mengajarkan bahwa doa harus disertai dengan usaha yang serius dan nyata untuk mewujudkan permohonan kita.
Selanjutnya, Veronika berbagi pengalaman hidupnya dengan umat. Ia menyadari bahwa meskipun tidak semua doa dan permohonan terkabul sesuai harapan, Tuhan selalu memberikan yang terbaik. Kadang rencana kita gagal, namun Tuhan menyediakan berkat yang jauh lebih besar dari yang kita pikirkan. Veronika menceritakan bagaimana ia merasa galau saat memasuki masa pensiun, khawatir akan kesepian, namun Tuhan membuka jalan baginya untuk tetap bekerja di sebuah klinik tiga kali seminggu dan tetap aktif berpartisipasi dalam kegiatan gereja. Ia menegaskan bahwa meskipun rencana Tuhan terkadang tidak sesuai dengan yang kita harapkan, itu selalu merupakan yang terbaik.
Ibadat ditutup dengan doa dan harapan agar umat terus percaya bahwa rencana Tuhan adalah yang terbaik, dan dengan doa serta usaha yang sungguh-sungguh, Tuhan akan memberkati setiap langkah hidup kita.