Pada hari Rabu 4 september 2024, kami umat Lingkungan St Yusup wilayah St Petrus Kanisius Kalasan Tengah menghadiri doa memule Ibu Agnes Wanti di rumah keluarga Paulus Sarjono dusun Temanggal 1 Rt 04 Rw 04 Purwomartani Kalasan Sleman Yogyakarta.
Doa memule dipimpin oleh Bapak Prodikon Yosep Sulisprihandoko, untuk pembaca bacaan pertama oleh Teodora Betty Sri Hastuti, doa umat oleh Gregorius Tri Wahyudi dan pemimpin lagu oleh Cicilia Karyani dengan Madah Bakti Lagu pembukaan 161 Mari menghadap Tuhan, lagu antar bacaan 212 Kidung sabda-Mu,Lagu penutup 543 Mengasih Maria.
Umat yang hadir 40 orang. Setelah ibadah dilanjutkan dengan latihan koor untuk tugas di Gereja St Ignasius Loyola Temanggal. Bacaan pertama dari 1Kor 3:1-9 Bacaan Injil-Luk 4:38-44. Misi Yesus di dunia makin jelas.
Dalam bacaan Injil hari ini tampak dari karya-karyaNya. Karya Yesus adalah wujud nyata dari misi-Nya yaitu mewartakan dan mewujudkan kabar baik, Kitapun harus mewartakan kabar baik kepada siapapun dan dimanapun. Lukas 4 :43 Tetapi Ia berkata kepada mereka: Juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus. Renungan dari Bacaan 1 bahwa semua karena kuasa Allah.
Tak ada hal yang boleh dibanggakan dari pelayanan. Kita harus melawan kesombongan kita di setiap inci jalan. Kita harus merendahkan diri dan meninggalkan dosa dalam hidup kita. Kita harus mengubah fokus kita untuk mengejar Tuhan dan kemuliaan-Nya. Fokus kita bukan pada perbedaan, tetapi pada Allah. Renungan Injil hari ini tentang Penyembuhan ibu mertua Simon.
Dari kabar sukacita ini akhirnya banyak orang-orang yang untuk memperoleh kesembuhan juga. Sehingga sampai besuk masih banyak yang mencari. Di kota-kota lain Aku harus mewartakan dan di sinilah Aku di utus. Mereka ingin menahan Yesus agar tetep melayani. Kita ingin segala sesuatu yang kita doakan terkabul. Kenyataannya kita adalah egois. Tapi kita tidak peduli dengan orang lain.
Jangan hanya sibuk dengan masalah sendiri yang membuat kita lupa bahwa orang lain pun membutuhkan kita. Kitapun menjadi pihak utusan dan memohon rahmat Allah. Kita diajak untuk tidak egois dan peduli, dimanapun kita berada sesuai dengan keberadaan kita. Jangan kita hanya memikirkan kepentingan sendiri. Tapi kita harus peduli dengan sesama dimulai dalam keluarga.
Kita sebagai pewarta kabar gembira harus lebih peduli. Kita mantapkan diri kita untuk lebih baik. Sebagai utusan Allah untuk sesama. Mulailah mewartakan kabar sukacita ditengah komunitas atau keluarga, maka kepenuhan diri dengan kasih akan membawa dampak bagi orang lain disekitar Wujud pengakuan iman kita kepada Yesus adalah melayaniNya setiap waktu.
Marilah kita mantapkan hati untuk melayani, menyerahkan seluruh waktu, kekuatan, kesehatan dan segala berkat yang kita terima dari Tuhan sebagai ucapan syukur kita kepada Tuhan Yesus. Mulailah mewartakan kabar baik dalam diri kita sendiri, dalam otak dan hati selalu berpikir yang baik.
Ditulis dan dilaporkan oleh : Ratna Bintarti