Rasakan dan Resapkan Makna setiap Kata dalam Doa Umat Katolik mempunyai kewajiban mendoakan saudara yang sudah meninggal. Hal itu dilakukan untuk mendoakan arwah agar jiwa orang yang sudah meninggal mendapat pengampunan dan memperoleh kehidupan abadi di surga. Di samping itu, juga mendoakan dan memberikan dukungan moral bagi keluarga yang berduka.
Pada hari Sabtu, 14 Oktober 2023 pada pukul 16.00 beberapa umat bekerja bakti mempersiapkan tempat untuk pelaksanaan Misa memule. Pada pukul 19.00 wib tujuh puluh (70) umat, termasuk 29 umat Lingkungan Gregorius Agung Kaliajir bersama keluarga memperingati 40 hari Theresia Marsilah dipanggil Tuhan. Peringatan dirayakan dengan Perayaan Ekaristi yang dipimpin Romo Lambertus Issri Purnomo Murtyanto Pr dari Paroki Macanan diiringi kelompok Koor Misa Pagi (KMP). Pukul 18.00 umat lingkungan telah berkumpul untuk mendaraskan doa rosario di hari ke-14. Doa Rosario lingkungan sengaja dilaksanakan 1 jam lebih awal agar tidak mengganggu jadwal umat dari lingkungan lain yang akan mengikuti Perayaan Ekaristi. Tentu juga supaya pendarasan doa Rosario lingkungan tidak sampai ada hari yang terlewati. Kesungguhan dan ketekunan umat dalam berdoa bersama ditunjukkan dengan jumlah umat yang hadir selalu lebih dari 25 orang.
Doa Rosario dipimpin Yusiva Wurinwarsi dan 5 peristiwa gembira dibacakan Lucia Indarwati. Ada kelegaan dan sukacita luar biasa ketika doa rosario selesai didaraskan bersama sebelum umat yang lain berdatangan. Dalam homilinya dikatakan bahwa almarhum adalah orang baik, tekun berdoa, semangat menggereja, semangat mengikuti berbagai kelompok doa, bahkan tetap semangat meskipun raganya sudah lemah karena sakit yang dideritanya. Ketekunan doanya patut menjadi contoh, terutama di bulan Oktober ini semoga makin banyak umat di lingkungan ini yang tekun mendaraskan rosario baik secara pribadi maupun bersama umat yang lain. Rasakan dan resapkan makna setiap kata dalam doa agar menjiwai sanubari. Tidak perlu terlalu cepat, tidak pula terlalu lambat, tetapi padu, bersatu, dan menyatu di dalam berdoa. Di samping itu, doakan juga jiwa-jiwa di api penyucian dan jiwa-jiwa orang beriman di api penyucian agar diampuni dosanya dan memperoleh kedamaian abadi, beristirahat dalam ketenteraman karena kerahiman Allah.
Pukul 20.30 rangkaian peringatan 40 hari selesai. Umat disegarkan secara rohani, baik dengan homili maupun berkatnya. Semoga umat makin menyadari pentingnya tetap dan senantiasa mengenang mereka yang kita kasihi yang telah meninggal dunia dalam perayaan Misa Kudus dan melalui doa-doa dan kurban kita sendiri untuk membantu mereka agar mendapatkan kedamaian abadi.