Pada sebuah malam yang penuh syukur, umat Katolik di Lingkungan Bartolomeus Brintikan berkumpul untuk menghadiri Misa Arwah 1.000 Hari Meninggalnya Anastasia Sugiarti. Kegiatan ini diadakan di kediaman putranya, Ignatius Sandiwan Dharmaputra, dan dipimpin oleh Romo FX. Murdi Susanto, Pr, dengan bantuan prodiakon Hillerius Yudi Lasyanta. Misa ini menjadi momen berharga yang diikuti oleh 47 umat, termasuk anak-anak, sebagai bentuk penghormatan dan doa bagi almarhum.
Misa dimulai tepat pukul 19.00 WIB. Dalam homilinya, Romo Murdi menyampaikan ajaran Katolik tentang kewajiban umat untuk mendoakan orang yang telah meninggal. Poin penting yang disampaikan adalah bahwa doa bagi arwah memiliki tujuan untuk memohonkan pengampunan dan memberikan dukungan moral kepada orang-orang yang ditinggalkan. Romo Murdi menegaskan bahwa kematian tidak memutuskan hubungan kita dengan mereka yang telah berpulang, karena Tuhan Allah terus mempersatukan kita dengan saudara kita yang telah dipanggil Bapa 1.000 hari yang lalu, seperti Anastasia Sugiarti.
Sebagai bagian dari acara, Romo Murdi melepaskan sepasang burung merpati ke alam bebas. Dalam konteks kepercayaan Katolik, pelepasan burung merpati melambangkan hidup baru yang telah diterima oleh saudara kita yang telah berpulang kepada Bapa.
Selain itu, tindakan ini juga mencerminkan penyertaan Roh Tuhan kepada keluarga dan sanak saudara dari yang meninggal. Misa Arwah ini tidak hanya menjadi penghormatan terakhir, tetapi juga menyiratkan harapan akan kehidupan abadi dan perdamaian bagi Anastasia Sugiarti dan keluarga yang ditinggalkannya.