Pada hari Senin tgl 8 April 2024. keluarga Yosep Sigit Wibowo mengundang umat lingkungan st Yusup wilayah st Petrus Kanisius Kalasan Tengah untuk mendoakan Ibu Josephine Gardini Asri Septika yang telah berpulang 100 hari ke rumah Bapa.
Doa ibadah di mulai pk 19.00 WIB dan selesai pk 2010 WIB. Doa malam itu dipimpin oleh Prodikon Yosep Sulisprihandoko, sedangkan Cicilia Karyani dipercaya untuk memimpin lagu. Untuk doa umat dibawakan oleh Maria Budi Triyatini, dan bacaan pertama oleh Sinta.
Umat yang hadir sekitar 50 orang malam itu. Umat khusyuk mengikuti doa dan mendengarkan Renungan Injil dari Matius 18:12-14. Bapa di Surga tidak menghendaki seorang pun dari anak-anak ini hilang. Kadang kita mengalami kegelapan dan ketidakjelasan dalem hidup, sepertinya Tuhan tidak mau tau dengan keadaan kita, sebenarnya bukan Tuhan tidak mau, tetapi Tuhan menunggu waktu tepat.
Kasih sayang Tuhan melebihi kasih sayang seorang ibu terhadap anak, Mengapa gembala mau meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor domba demi mencari satu domba yang hilang? karena bagi Tuhan tidak boleh ada satupun yang hilang, Setiap umatNya satu persatu disayangi, dikasihi.
Apapun keadaannya tidak boleh hilang. Dan Kita tetep berharga bagi Allah. Satu domba ditemukan sangat berarti bagi Allah. Setiap waktu di ajak untuk berjalan bersama Kristus. Tuhan ingin kita jadi satu persekutuan di surga.
Kita sudah di babtis memiliki hak untuk kembali ke surga, Ketika kita berbuat salah dan hilang seperti domba yg tersesat. Tangan Tuhan selalu terbuka. Marilah kita berlatih membuka hati, memasang telinga untuk mendengar bisikan Tuhan yang lembut.
Agar kita tersedia jalannya. Apakah kita masih tersesat? Apakah kita sudah bertobat ? Apakah kita selalu berada dalam gembalan Tuhan kita atau tersesat? Semoga dengan ibadah memule 100 hari Josephine Gardini Asri Septika ini menambahkan iman kita Marilah kita minta bantuan Tuhan Yesus agar menuntun kita kembali kepada kawasan domba yang lain.yang selalu mengalami Kasih Tuhan dan percaya bahwa Tuhan sangat mengasihi kita.
Dilaporkan oleh : Ratna Bintarti