Pada hari Kamis, 15 Agustus 2024, Lingkungan kami mengadakan pertemuan pertama Bulan Ajaran Sosial Gereja (ASG) di rumah Andri Sebastian di Blok Gampar, dimulai pukul 19.00 WIB. Doa pembuka dipimpin oleh Andri Sebastian, prodiakon di lingkungan kami. Pertemuan ini menyajikan beberapa refleksi penting mengenai tantangan dan sikap kita sebagai umat Kristiani dalam masyarakat.
Salah satu refleksi yang dibahas adalah mengenai kejadian pembubaran acara rosario yang menimbulkan ketidaknyamanan bagi lingkungan setempat. Hal ini disebabkan oleh kurangnya komunikasi dengan masyarakat sekitar, seperti yang terjadi pada anak kos yang kurang terlibat dalam kegiatan lingkungan. Contoh lain juga dibahas mengenai umat yang tinggal di Padang, di mana mereka meminta izin kepada RT untuk mengikuti kegiatan seperti perayaan 17 Agustus, menunjukkan pentingnya adaptasi dan komunikasi dalam lingkungan minoritas.
Diskusi juga menyentuh sikap terhadap pembubaran yang dianggap sebagai bentuk arogansi, mengingat bahwa prinsip berdoa di gereja sering kali disertai doktrin sejak kecil. Ditekankan pentingnya mengajarkan kepada anak-anak agar tidak memandang agama lain dengan buruk. Sebagai minoritas, kita harus lebih membaur dengan masyarakat dan menjaga komunikasi yang baik untuk menghindari konflik.
Terakhir, refleksi diambil dari kisah orang Lewi dan orang Samaria, menekankan bahwa sebagai umat yang bermartabat, kita harus membantu orang yang membutuhkan tanpa memandang latar belakangnya. Sesuai ajaran Tuhan Yesus tentang cinta kasih, pertemuan ini diakhiri pada pukul 20.08 WIB dengan doa penutup. Diharapkan semua peserta pulang dengan pengetahuan baru yang bisa diterapkan di lingkungan masing-masing. Acara ini dihadiri oleh 27 orang umat.