035 St. Yusuf Kringinan – Pertemuan BKSN Ketiga – Kesetiaan Orang Katolik

KOMSOS-GMMK. Pertemuan BKSN 3 Lingkungan Santo Yusuf Kringinan dilaksanakan pada Kamis, 19 September 2024, bertempat di rumah Bapak Andri Wirawan. Pertemuan ini dipandu oleh Bu Sisca dan Mas Noel, dan berlangsung dari pukul 19.00 hingga 21.00 WIB. Meskipun diskusi berlangsung menarik, banyak umat yang merasa bahwa memahami bacaan kitab suci yang dipaparkan tidaklah mudah. Dalam proses diskusi, Pak Goro menekankan pentingnya iman orang Katolik yang mengikuti konsep Paulus, yaitu kesetiaan untuk tetap bertahan, bahkan dalam keadaan sulit. Hal ini mencerminkan keunikan iman Katolik yang setia tanpa pamrih, meskipun seringkali dihadapkan pada tantangan hidup.

Pak Krismiyanto menambahkan bahwa dalam sharing kali ini, mereka bertitik tolak pada dua kata, yaitu hukuman dan kebenaran. Ia memberi contoh dari dunia perusahaan, di mana aturan yang ketat ditegakkan, seperti hukuman PHK bagi karyawan yang melanggar aturan. Hal ini dikaitkan dengan perikop yang dibahas, di mana orang benar tetap setia dan menantikan pengharapan meskipun belum terlihat jelas. Krisis yang dialami umat Katolik pada waktu itu seolah memberi tekanan lebih, namun dengan kesetiaan, umat percaya bahwa segala sesuatu akan terjadi pada waktunya sesuai dengan kehendak Tuhan.

Pak Andri juga menambahkan bahwa kesadaran adalah kunci dalam menjalani kehidupan. Ia membandingkan kondisi orang mabuk yang kehilangan kesadaran, sementara kita perlu selalu sadar dan terhubung dengan Roh Kudus, seperti yang diajarkan Yesus kepada para murid. Bu Ellis menanggapi dengan menyatakan bahwa rasa tanggung jawab selalu menyertai kita, dan saat kita merasa bertanggung jawab, kita akan mengupayakan yang terbaik. Sementara itu, Bu Endar menegaskan bahwa kehidupan tidak seharusnya dipandang sebagai hukuman, karena Tuhan bukanlah seorang penghukum. Berbagai peristiwa hidup mengajarkan pentingnya menjaga perasaan orang lain dengan kesabaran. Sharing terakhir oleh Pak Jendro mengingatkan kita bahwa hidup itu seperti pohon yang jika dirawat dengan baik akan menghasilkan buah yang baik, dan pengampunan adalah pintu utama untuk mewujudkan kasih dalam keluarga dan kehidupan sehari-hari.

Fransiska Fioreti Puspita

Learn More →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *