Renungan Bulan Maria dan Bulan Katekese Liturgi 2018 – Hari ke – 31
-Merenungkan-
Kenduri
[dropcap]P[/dropcap]ak, kok bawanya ‘berkat’ banyak sekali, tiga besek makanan. Apa tidak keliru?” tanya putra Pak Karyono kepada bapaknya, yang baru saja pulang dari menghadiri kenduri tetangganya. “Lho, ini satu untuk kita, satu untuk eyang putri yang sudah janda, dan satu untuk tetangga yang kebetulan tadi tidak bisa datang karena pergi ke luar kota. Sana yang satu untuk tetangga, kamu antar,” jawab bapaknya. “Siap, Pak. Beres! Tapi nanti nasi uduknya untuk saya ya,” sahut anaknya sambil melangkah berangkat ke rumah tetangga sebelah.
Kenduri atau kenduren (bahasa Jawa) sering pula disebut selamatan. Kenduri ini sudah menjadi adat tradisi suku-suku, termasuk di Jawa. Pokok acara kenduri terletak pada perjamuan makan dan doa, kemudian para peserta pulang sambil membawa berkat dalam rupa makanan.
Gereja Katolik menerima tradisi adat kenduri ini, tetapi tentu saja upacaranya diselaraskan dengan iman dan tara cara Gereja Katolik. Dalam kenduri ini, diucapkan doa syukur kepada Allah atas kasih-Nya, dan dilambungkan permohonan sesuai dengan ujud doanya.
Dalam praktik kehidupan umat kristiani, ujud doa kenduri sudah langsung disatukan dalam Misa Kudus atau Ibadat. Hanya saja, untuk menjaga dan memupuk persaudaraan dengan masyarakat sekitar, sebelum atau setelah Misa/ Ibadat itu (sesuai kebiasaan setempat), dapat diadakan acara kenduri sendiri yang dihadiri oleh tetangga dari berbagai lapisan masyarakat.
Karena di luar Misa atau Ibadat, upacara kenduri yang dihadiri masyarakat umum itu dapat dijalankan sesuai dengan kebiasaan setempat. Di sini, segi kebersamaan dengan masyarakat mendapat tekanannya. Sementara, dari iman kristiani, kenduri itu sudah dilangsungkan dalam perayaan Ekaristi atau Ibadat itu sendiri.
Selamat pagi bapak / ibu,
Saya dengan bp.Eugene di Jakarta, mau menanyakan kalau saya mau daftarkan inntesi doa di misa harian pagi, saya harus kebagian link yan dimana ya?
Terima kasih.
FX T.Eugene
Silahkan bapak FX T.Eugene
Link Intensi Misa (diisi dan dikirimkan paling lambat pukul 18.00 WIB sehari sebelum dibacakan)
https://forms.gle/c3tUXHr7MJpEm6457
atau bisa dilihat di youtube Paroki Kalasan – https://www.youtube.com/watch?v=WZ7iiFEAQg8
goegle form ada dibagian deskripsi video