Hari Minggu, 3 September 2017, diadakan acara lepas sambut Romo Laurentius Dwi Agus Merdi Nugroho Pr, dan Romo Lambertus Issri Purnomo Murtiyanto, Pr. Romo Merdi akan berpindah tugas di Paroki St. Maria Fatima Magelang utara sebagai Vikaris Parokial atau Pastor pembantu. Romo Issri berpindah tugas ke Paroki St. Maria Marganingsih Kalasan, paroki kita yang tercinta ini, dari Paroki St. Theresia, Salam. Acara lepas sambut dilakukan dalam perayaan ekaristi yang dipimpin oleh Rm. Robertus Budiharyana, Pr sebagai pastor kepala Paroki Kalasan. Dalam perayaan ekaristi itu, Romo Merdi secara resmi “pamitan” kepada umat dan Romo Issri menyampaikan “kulanuwun”. Sebelum berkat penutup, secara simbolis Romo Merdi menyerahkan tugas dan tanggungjawabnya sebagai vikaris parokial kepada Rm Issri. Secara simbolis yang diserahkan adalah kunci kamar dan berkas keuangan pastoran.
Dalam kotbahnya Rm Merdi menjelaskan tentang Petrus. Pada Injil minggu lalu, Petrus dipuji karena bisa mengenali Yesus sebagai Mesias, anak Allah yang diurapi. Dalam bacaan minggu ini, Petrus dimarahi, “Enyahlah iblis, kau adalah batu sandungan….”.
Rm Merdi menegaskan bahwa mengikuti Yesus itu harus berani menyangkal diri, dan mau mengikuti guru sejati yakni Yesus tetapi seringkali kita malah sok “ngguroni”, dan sok “keminter”.
Dalam kesempatan kotbah yang singkat karena kondisi kesehatan yang kurang fit dengan suara yang masih terdengar serak, Rm Merdi sempat menyanyikan sebuah lagu Korea beraroma Jawa karena sudah digubah liriknya ke dalam bahasa Jawa, dengan iringan soundtrack A Moment to Remember. Syair lagu yang dinyanyikan Rm Merdi adalah sebagai berikut:
Yen atimu krasa ora tentrem
Sowana marang Gusti
Kang tansah ngampingi lan ra bakal ninggal kita sedaya
Yen uripmu krasa kurang ayem
Sowana mring Sang Kristus
Nyata Sang Panebus
Kang sampun kautus dhumateng kita
Reff.
Ya awit namung Gusti
Kang tansah bisa dadi cepengan sejati
Lan ora bakal ninggal kita
(sadaya)
Pesan yang mau disampaikan oleh Rm Merdi adalah agar kita semua mau menjadi pribadi yang terbuka dan menjadikan Tuhan sebagai satu-satunya pegangan hidup kita.
Sebelum berkat penutup Romo Budi menyampaikan pesan kepada seluruh umat. Ada tiga pesan disampaikan: 1) Siapapun jangan pernah mengambil Romo menjadi anaknya, 2) Siapapun tidak boleh mengambil Romo menjadi menantunya, 3) Para pemudi dan ibu ibu dilarang mengambil Romo menjadi suaminya. Dengan demikian Romo Budi mengajak seluruh umat menjaga para Romo untuk menjadi gembala yang baik.
Seusai misa, masih di dalam gereja, langsung diadakan pisah sambut. Acara diawali dengan “kulanuwun” dari wakil umat dari Paroki St Theresia Lisieux Salam yang diwakili oleh Suyitno. Suyitno menjelaskan bahwa 100 orang lebih umat Paroki Salam datang ke GMK untuk mengantar Rm Lambertus Issri Purnomo Murtiyanto, Pr yang telah 6 tahun berkarya di Paroki Salam. Mereka sungguh merasa seperti di rumah sendiri karena bangunan GMK yang mirip dengan bangunan gereja di paroki Salam, juga karena Rm Robertus Budiharyana berasal dari Salam. Banyak yang telah dilakukan Rm Issri selama bertugas di Salam. Yang terakhir adalah menjalin persaudaraan dengan umat beragama lain.
Sementara itu, dalam sambutannya, Joseph Cahyono sebagai Wakil Ketua II Dewan Paroki menerima Rm Issri dan menyampaikan terima kasih kepada Rm. Merdi atas pelayanan yang telah diberikan kepada umat Paroki Kalasan dan menyampaikan selamat berkarya di tempat yang baru. Joseph Cahyono juga mengucapkan terimakasih kepada Rm Merdi yang telah membimbing OMK selama ini, khususnya saat diadakan kegiatan Kirab Salib dan saat menyambut AYD.
Joseph Tjahjono juga menjelaskan bahwa bahwa Rm Merdi sudah pisah sambut di Gereja St. Maria Fatima Magelang pada tanggal 21 Agustus 2017. Joseph Tjahjono mengungkapkan pula bahwa dia sempat bertanya-tanya mengapa Rm Issri yg ditugaskan di Kalasan dan bukan seorang romo yang baru ditahbiskan. Lalu terbersit pemikiran, mungkin di Kalasan dibutuhkan romo yang sarat pengalaman seperti Rm Issri agar bisa menyelesaikan masalah pembangunan kawasan terpadu dan mengembangkan umat kalasan dengan berbagai pengalaman beliau.
Seperti diketahui Rm Issri berasal dari Paroki Hati Kudus Pugeran. Rm Issri adalah anak ke 10 dari 10 bersaudara dan semua saudaranya tinggal di Yogyakarta. Rm Issri ditahbiskan tahun 1999 bersama 9 romo lainnya dan puji Tuhan semuanya masih setia dalam panggilan imamatnya sebagai romo. Rm Issri pernah berkarya di Parok Karang Panas, Paroki Jetis, Paroki Promasan, Paroki Salam. Romo yang menggantikan Rm Issri di Paroki Salam adalah Rm Alexius Dwi Haryanto, Pr.
Setelah misa selesai umat memberikan ucapan selamat kepada kedua romo dengan berjabat tangan di pintu depan gereja. Selanjutnya tamu undangan dijamu dengan soto dan aneka macam snack di taman doa, sekaligus “nganyari” garasi.
Pada sore harinya sekitar pukul 3, umat GMK gantian mengantar romo Merdi ke gereja Maria Fatima Magelang. Di gereja St Maria Fatima, umat GMK disambut di Panti Paroki. MC memulai acara tepat pukul 18.00 sambil menunggu tamu lainnya yang belum sampai ke Magelang. Umat GMK disambut dengan Tarian Dayakan yang ditarikan oleh anak-anak SD di bawah pimpinan Joko Wiyanto. Sesudah itu dilakukan doa pembukaan dan dilanjutkan dengan sambutan selamat datang, disusul sambutan dari wakil DP GMK.
Di luar dugaan, yang memberikan sambutan adalah Rm Robertus Budiharyana, Pr. Pada awal sambutannya, Rm Budi langsung menjelaskan bahwa karena pada tanggal 21 Agustus 2017 tidak bisa hadir dan memberi sambutan, maka sekarang Rm Budi lah yang memberikan sambutan. Rm Budi menjelaskan tentang berapa orang dari GMK yang akan hadir. Diterangkan juga secara rinci tentang profile GMK yang terdiri dari 105 lingkungan, 20 wilayah. Disepakati bahwa masing-masing wilayah diwakili 7 orang, masih ditambah 20 pengurus Dewan Paroki. Jadi kira-kira ada 160 orang yang mengantarkan Rm Merdi di Minggu sore ini. Pada intinya, Rm Budi menyerahkan Rm Merdi kepada umat di Paroki Maria Fatima Magelang.
Berikutnya, sambutan dari Rm Kepala Paroki st Maria Fatima Magelang, Rm Yosep Supriyanto, Pr. Rm Supri menerangkan bahwa Paroki St Mari Fatima umatnya sekitar 3000 orang. Ada 6 gereja kecil, tersebar di Secang, Grabah, Pakis. Dalam misa sering mendapatakan bantuan romo dari seminari Mertoyudan dan Salatiga.
Dalam kesempatan ini ternyata pasutri Yohanes Purwanto, ayah ibu Rm Merdi juga ikut mengantar sang putra pindah ke Magelang. Berikutnya, Rm Merdi didaulat untuk menyanyi, namun ternyata Rm Merdi sudah kehilangan suaranya karena sakit sehingga tidak mungkin untuk menyanyi lagi. Berkutnya ada suguhan tarian kreasi baru dari anak-anak SDK St Maria Magelang. Usai tarian, tepat pukul 19.00 acara ditutup dengan doa makan dan ditutup dengan berkat oleh Rm Supri.
Rm Merdi, selamat bertugas di paroki baru.
Rm Issri, selamat datang dan selamat berkarya di Paroki Marganingsih Kalasan.
Catatan: Teks dari Rm Budi dan Immaculata Is. Foto dr berbagai sumber
[…] Lambertus Issri Purnomo Murtiyanto,Pr memulai acara dengan menjelaskan mengenai Hari Pangan Sedunia. Gereja ingin mengajak seluruh umat […]