Pada 16-17 Agustus 2017 bertepatan pada peringatan kemerdekaan Indonesia, Duta Damai BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) regional Yogyakarta menggelar kegiatan Mewarnai Indonesia yang bertajuk “Pesona Kebhinnekaan.” Kegiatan ini memperjumpakan pegiat sosial media, lintas agama dan lintas komunitas.serta warga masyarakat sambirejo Prambanan khususnya warga Selo Langit Gedang atas, tempat acara ini diselenggarakan.
Kegiatan ini didasarkan keprihatinan akan kegiatan radikalisme dan terorisme yang semakin “kencang” berhembus terutama yang menyasar ke generasi muda, sehingga diharapkan dapat lebih membentengi generasi muda agar tidak mudah terpengaruh kegiatan negatif yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.
Dalam kegiatan ini, diharapkan pula dapat ikut mendukung meningkatkan sosial ekonomi masyarakat Gedang atas dengan mengangkat destinasi wisata “selo langit”, karena selama ini kalah gaung dengan Breksi dan Candi Ijo.
Kegiatan yang di prakarsai oleh Duta Damai BNPT ini mendapatkan dukungan bermacam bentuk dari berbagai pihak. Antara lain Kominfo, Dinas Pariwisata, Dinas Kebudayaan, PSE KWI melalui Gereja Kalasan, Masdjo (Masyarakat Digital Jogja), Kecamatan Prambanan, Genpi (Generasi Pesona Indonesia), Gusdurian dan seluruh masyarakat Gedang Atas.
Acara camp pesona kebhinekaan berlangsung selama 2 hari diikuti 70 orang peserta camp dan 150 anggota masyarakat sambirejo prambanan.
Hari pertama, peserta diajak untuk belajar bersama tentang Geo Heritage, mengenal warisan dunia untuk dapat memanfaatkannya bagi kesejahteraan masyarakat serta lebih bersyukur atas karuniaNya. Sesi ini dibawakan oleh Didit Hadi Barianto, ST, MT dosen Teknik Geologi UGM sekaligus pejabat negara khusus menangani tentang kondisi geografi Indonesia.
Sesi berikutnya peserta disuguhi materi tentang Cara yang baik dan benar membuat dan mem-viralkan sebuah content/berita di media sosial. Sesi ini dibimbing oleh Mas Eko seorang Praktisi Medsos dari Masdjo (Masyarakat Digital Jogja).
Pada Malam harinya, pada acara tirakatan digelar sesi Sharing dan diskusi tentang kebhinekaan dengan paparan dari sudut pandang yang berbeda oleh tiga orang narasumber, yang berasal dari berbagai latar belakang dan agama. Mereka adalah Romo Teguh Sentosa Pr Sekretaris Eksekutif Komisi PSE KWI, Hairus Salim dari LKIS (Lembaga Kajian Islam & Sosial) dan Alissa Wahid dari Gusdurian yang adalah putri dari mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid. Ketiga narasumber ini sungguh luar biasa, karena notabene mereka adalah tokoh-tokoh yang dapat dibilang kelas Nasional, termasuk kedua narasumber pada sesi sebelumnya. Bentuk dukungan luar biasa untuk Indonesia Damai.
Acara malam hari ini berlangsung selama dua jam. Dengan dipandu oleh elisabet elzha salah seorang Duta Damai BNPT Regional Yogyakarta, berjalan santai dengan sesekali gurauan dari ketiga narasumber. Para peserta camp bersama masyarakat terlihat antusias, dapat dilihat dengan tingkat keaktifan mereka bertanya.
Sesi Diskusi dan sharing ini ditutup dengan penandatanganan Deklarasi Damai oleh Perwakilan peserta, perwakilan masyarakat, instansi pemerintahan setempat dan ketiga narasumber. Penanda tanganan Deklarasi Damai ini dilakukan secara digital dan nantinya akan dipindahkan, diukir di atas sebuah batu untuk ditempatkan di salah satu sudut Selo Langit sebagai pengingat kita semua akan Indahnya kebersamaan dan kebhinekaan.
Hari kedua para peserta diajak untuk peduli lingkungan dengan melakukan bersih-bersih atau gotong royong bersama masyarakat sekitar membersihkan area wisata Selo Langit dan dilanjutkan Upacara bendera memperingati keerdekaan RI ke 72. Yang unik dari upacara ini, semua petugas upacara adalah kalangan muda masyarakat Gedang atas.
Upacara bendera ini mengakhiri kebersamaan seluruh peserta camp pesona kebhinekaan, dengan terlebih dahulu menikmati suguhan kesenian Jathilan oleh warga Gedang atas.
Sungguh Satu kegiatan yang semoga menginspirasi kita semua umat katholik Kalasan, dalam gerakan nyata untuk bersama-sama komponen masyarakat ikut berperan serta secara aktif menangkal Radikalisme & terorisme di negeri ini.
“OMK Kalasan yang sedianya kamii libatkan dalam kegiatan ini berhalangan untuk bisa ikut dalam kebersamaan”, ujar Sutanto Prabowo sebagai koordinator kegiatan sekaligus Koordinator Duta Damai BNPT Regional Yogyakarta.
Menurut koordinator kegiatan, masih ada tiga event lagi yang akan dilaksanakan di bulan berbeda, dan masih banyak dukungan yang dibutuhkan dari berbagai pihak terutama umat Katholik Kalasan untuk mewujudkan Peradaban Kasih, sebuah peradaban yang penuh dengan damai sejahtera.
Dirgahayu Indonesiaku ! Salam Kebhinekaan !
Ditulis Oleh : C. Sutanto Prabowo – tim kerja Litbang GMK & Koordinator Duta Damai BNPT Regional Yogyakarta