Ada beberapa pendapat menyatakan tentang kegiatan OMK. Ungkapan yang muncul kerapkali menyebutkan, OMK jarang mengikuti kegiatan yang sifatnya kerohanian, kegiatan OMK cenderung hura-hura, genjrang genjreng, sekadar kumpul-kumpul, ubyang-ubyung atau berkutat sekitar parkir di gereja. Barangkali pendapat tersebut sah dinyatakan, tetapi kurang tepat dijadikan sebagai generalisasi terhadap OMK.
Kamis, 20 A pril 2018, Mudika St. Dionisius Paroki Marganingsih Kalasan mengadakan pertemuan dan ibadat bersama di Kapel Theodosius Cupuwatu. Antonius Kristiawan Wicaksono menjelaskan, “Sembahyangan OMK merupakan yang pertama kali diadakan tahun ini. Sesuai rendana dan programasi, ibadat bersama akan menjadi kegiatan kerja rutin yang diadakan Mudika Santo Dionisius Paroki Marganingsih Kalasan.
Ibadat yang dihadiri muda mudi Katolik dari berbagai wilayah ini dipimpin Bapak Yustinus Bangun Hernowo, pendamping OMK Paroki Marganingsih Kalasan. Dalam renungannya, Pak Yus, mengajak OMK mengenal dan memahami kekatolikan pada diri kaum muda, dan bagaimana menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Awalnya, para OMK masih terlihat canggung satu dengan yang lain. Melalui sesi perkenalan dari masing masing OMK wilayah, situasi tersebut mulai mencair. Para OMK tampak sukacita dapat bertemu dan berkenalan serta menjalin persahabatan lintas lingkungan dan wilayah. “Saya merasa senang dengan acara ini. Selain bisa mempererat tali persaudaraan dan kekompakan OMK separoki kalasan, dan agar tidak terkotak kotak seperti terjadi gap gap an antara wilayah satu dan wilayah lain, tetapi juga dapat meneguhkan iman Katolik,” tutur salah seorang OMK.***