KOMSOS-GMK. Ada sesuatu yang beda dalam misa Minggu Pertama, 6 Oktober 2019 ini. Di depan samping altar berdiri beberapa tropi berjajar di sana. Tropi-tropi itu nantinya dibagikan oleh Rama Lambertus Issri Purnomo Murtyanto, Pr, usai pengumuman gereja, kepada para remaja yang menjadi juara dalam Lomba Lektor dengan bahan dari buku panduan BKSN 2019. Karena ada tiga gereja di wilayah Paroki Adm. TDGY Macanan yang menjadi tempat asal para juara, maka penyerahan tropi oleh Rama Issri pun diadakan di tiga tempat: dalam misa Sabtu pkl 18.00 di gereja St Lukas Prambanan, dalam misa Minggu pkl 06.30 di gereja TDGY Macanan dan dalam misa Minggu pkl 08.15 di gereja St Yohanes Pembaptis Payak.
Dalam misa Sabtu, 5 Oktober 2019 di gereja St Lukas Prambanan, Rm Issri menyerahkan tropi dan sertifikat bagi Albertus Bintang C.G. dan Yanuarius Nindra Septa. Mereka ini juara pertama dan ketiga tingkat SMP.
Di penghujung misa Minggu pagi pukul 06.30 di gereja Macanan, sebelum berkat penutup, Rm Issri menyerahkan tropi kepada Samuel Panji Sri Wijaya, Christoforus Harsy N dan Martha Candra Apriliyanti dari Wilayah Macanan III yang menjadi juara harapan I dan harapan III tingkat SMP, dan juara tingkat SMA. Tropi juga diberikan pada Adelia Haydar Danakitri Wibowo dari Wilayah Macanan II yang menjadi juara harapan II tingkat SMA. Sementara itu Agustina Dwi Palas Sari dari Wilayah Macanan I juga menerima tropi untuk juara harapan I tingkat SMA.
Rm Issri juga menyerahkan tropi kepada juara lomba lektor dari Payak, yaitu Jhonson Pardomuan Sihaloho dan Valentina Dewi Erawati yang menjadi juara II dan harapan II tingkat SMP. Untuk tingkat SMA, tropi diberikan kepada Alexandros Candra Febrian, Lusia Ikarini Widiastuti dan Litanis Baptissa yang menjadi juara II, III dan Harapan III.
Adapun, lomba lektor ini diadakan seminggu sebelumnya di hari Minggu, 29 September 2019 di gereja Macanan. Lomba terbagi dalam dua kategori yaitu Kategori SMP dengan menggunakan bahasa Indonesia dan Kategori SMA dengan bahasa Jawa. Total peserta ada 27 anak (18 anak SMP dan 9 anak SMA).
Lomba dibuka dengan pengantar dan doa oleh Kabid Pewarta, Ignatius Suharyono. Selanjutnya, koordinator Timja Kerasulan Kitab Suci, Antonius Rahmat Bintoro memberi gambaran kepada para peserta, bagaimana sebaiknya sikap para peserta lomba lektor. Anton memberikan contoh Malaikat Gabriel saat menyampaikan kabar sukacita kepada Maria. Hal utama yang harus dilakukan adalah: jangan menampakkan wajah cemberut. Tenangkan hati dan persiapkan diri, karena pada saatnya anak-anak akan dipakai sebagai lektor di gerejanya masing-masing.
Koordinator Timja lektor, Rah Utama Panggiring, juga menekankan bahwa bacaan yang dibawakan seorang lektor harus sampai kepada umat. Jangan membaca pelan dan lirih karena umat tak bisa mendengar. Bila terlalu cepat membacanya, umat pun tidak mengerti apa yang disampaikan. Sangat penting bagi para lektor untuk membaca dengan artikulasi yang jelas.
Usai lomba, sambil menunggu hasil penilaian para juri, disuguhkan visualisasi ayat yang dikemas dan disajikan oleh 10 anak usia PIA dan PIR. Tema: saling mencintai (penerapan doa Bapa Kami). Mereka berlatih selama dua minggu didampingi oleh Richard Bagus Putra (Richard), Anselmus Erick Avrylyano dan Maria Yosephien Retna Tinon Kawuri (Ephien). Penonton menikmati sajian visualisasi ayat ini karena membantu mereka untuk memahami satu perikop yang ada dalam Kitab Suci.
Sementara itu, dari Macanan juga ada dua anak yang mewakili dalam Lomba Baca Kitab Suci dan renungannya yang diadakan oleh KOMISI KITAB SUCI KEVIKEPAN YOGYAKARTA. Acara telah terselenggara bersamaan dengan lomba lektor di Macanan, yaitu tanggal 29 September 2019. Salah satu dari wakil tersebut, yaitu Catharina Regita, terpilih menjadi juara pertama tingkat SMP. Penerimaan hadiah dari panitia pada Jumat, 4 Oktober 2019 seusai Misa Penutupan BKSN 2019 di Kanisius Deresan. Dalam misa di gereja Payak, Minggu 6 Oktober 2019 kembali tropi diterimakan kembali oleh Rm Issri sebagai wujud perhatian dan kebanggaan karena wakil Paroki Administrasi Macanan menjadi juara pertama dalam lomba yang diadakan Komkit Kevikepan DIY tersebut.
Semoga dengan adanya perhatian Rama Issri terhadap para juara dalam lomba lektor memacu anak-anak untuk bersemangat berlatih. Semoga di tahun-tahun mendatang semakin banyak peserta lomba lektor dan semakin banyak pula yang menjadi lektor muda yang setia menjalankan tugasnya.
Sumber tulisan: Clementine Roesiani dan Immaculata Is
Foto: Clementine Roesiani, Ign. Suharyono, Immaculata Is