KOMSOS-GMMK. Pada Minggu malam, tanggal 29 mei 2022, menjelang pukul 19.00 WIB, sebagian umat wilayah Theodosius Khususnya Lingkungan St. Yusuf dan Lingkungan Yohanes De’Britto yang bermukim di Cupuwatu I bersama-sama seluruh warga masyarakat RW 01 berduyun- duyun mendatangi Kapel St. Theodosius untuk menghadiri acara Syawalan. Syawalan memiliki makna suatu pertemuan yang direncanakan oleh suatu kelompok masyarakat yang hendak melakukan silahturahmi dan bersama-sama mengucapkan ikrar untuk saling memaafkan secara lahir dan batin. Acara Syawalan biasanya dilakukan oleh umat Muslim beberapa hari setelah hari raya Idul Fitri.
Yang menarik, Syawalan masyarakat RW 01 kali ini dilakukan di sebuah kapel umat Katolik yang berada di dusun Cupuwatu I. Hadir pula kepala Dusun Cupuwatu I Bpk Awang Prasongko Satrio, Ketua RW Bpk Mujiyana, SE, para sesepuh dan para Ketua RT beserta seluruh warganya. Komsos berhasil mewawancari salah satu panitia Syawalan.
“Acara ini sebetulnya direncanakan mendadak. Pada hari Jumat tanggal 27 kami diundang dan dikumpulkan oleh Pak RW dan kemudian direncanakan mengadakan kegiatan syawalan sebelum tanggal 29 Mei,” tutur Bu Lina.
Dikarenakan waktu yang mepet dan jumlah warga RW 01 yang cukup banyak dengan jumlah kurang lebih 125 KK maka diusulkan untuk mengambil tempat di kapel Theodosius sebagai lokasi acara syawalan.
“Gayung bersambut dan seluruh panitia yang lain setuju, maka malam itu juga saya menghubungi Ketua Wilayah Theodosius dan meminta ijin penggunaan kapel untuk kegiatan Syawalan,” ujar Bu Lina yang menjabat sebagai PLT Ketua Lingkungan St. Yusup Cupuwatu.
Pada kegiatan Syawalan ini terlihat toleransi yang sangat tinggi antarumat beragama. Warga Muslim tanpa ragu datang dan masuk ke dalam Kapel.
”Masyarakat RW 01 sungguh kondusif dan dewasa. Warga tidak mempersoalkan tempatnya dan mempunyai sifat toleransi yang tinggi,” kata salah satu warga RW 01.
Sungguh suatu pemandangan yang menyejukkan malam itu, ditambah pembacaan ikrar Syawalan yang dibacakan oleh Bpk Suparjo, salah satu tokoh umat Muslim di RW 01. Pembacaan ikrar diikuti dengan sungguh-sungguh oleh seluruh warga masyarakat RW 01 yang hadir dan menciptakan suasana damai di hati.
Begitu sering kita dikendalikan oleh amarah, emosi sesaat karena tersinggung, rasa benci, iri hati dan kebiasaan buruk kita yang sebetulnya hanya akan merugikan diri kita sendiri. Dengan mempunyai toleransi berarti kita tidak akan mudah tersinggung dan kita akan benar-benar memasuki tahap pendewasaan diri. Sungguh luar biasa jika kita bisa menerapkan toleransi dalam kehidupan kita sehari-hari itu, sebagaimana yang dilakukan umat Muslim pada malam Syawalan yang menggunakan kapel umat Katolik yang berdiri di tanah seluas 520m² yang merupakan hibah dari Theresia Djakinem Hardjosuwito. Sungguh menarik menyaksikan peristiwa itu dan kemudian muncul kesadaran bahwa kita bisa melakukan sesuatu yang positif dan bermanfaat bagi kebahagiaan dan kedamaian bersama dalam hidup bermasyarakat.
Syawalan malam hari itu dihadiri oleh kurang lebih 150 warga masyarakat RW 01 ini berlangsung aman dan lancar. Acara yang dipandu oleh Ibu Cristina Tyasasih Widiasuti ini tambah meriah dengan adanya pembagian doorprize di akhir acara. Walau hanya dipersiapkan selama 3 hari, secara keseluruhan rangkaian acara berlangsung khidmat dan sarat makna. Acara yang mempererat tali persaudaraan sesama warga ini juga menjadi contoh adanya toleransi yang tinggi umatberagama di RW 01.
Mewujudkan kerukunan adalah tugas semua orang beragama. Kita wajib meneladan sikap Yesus yang menghargai agama lain. Yesus itu baik, sabar, dan toleran karena Ia datang bukan untuk menghakimi (Yoh 3:17), dan juga Yesus memberi perintah kepada kita untuk saling mengasihi sama seperti Yesus telah mengasihi kita ( Yoh 13 : 34). Acara Syawalan RW 01 selesai pada pukul 21.30 WIB. Warga kembali pulang ke rumah masing-masing dengan hati damai dan bahagia. Semoga wilayah lain bisa meniru kedewasaan dan toleransi tinggi yang diperlihatkan oleh warga RW 01 Cupuwatu 1 ini yang terbukti mampu menampilkan wajah Kebhinnekaan yang menyatukan dan mendamaikan.
Catatan:
Liputan oleh Donald Maradona , dan foto oleh Bpk Petrus
Indahnya sebuah keanekaragaman, seperti indahnya warna2 pelangi
Bangga sebagai umat di lingkungan Johabes de. Brito ..menjadi bagian dari keberagaman yang berbhineka tunggal ika.
Salam merdeka dan luar biasa untuk penulis.