Hari minggu, tanggal 19 Juni 2022, secara khusus gereja Katolik memperingati sebagai Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus. Pada banyak gereja, termasuk Gereja Kalasan, dilangsungkan penerimaan sakramen komuni pertama. Kesempatan ini merupakan puncak dari wujud penyatuan diri secara utuh dengan Kristus sendiri dengan menerima tubuh dan darah Kristus.
Sebelum dinyatakan layak untuk menerima komuni pertama, calon penerima wajib mengikuti rangkaian kegiatan pendampingan yang sudah dipersiapkan para pendamping. Jumlah pendamping keseluruhan ada 24 orang, berasal dari berbagai wilayah di Paroki Kalasan. Proses pendampingan dimulai sejak bulan Oktober 2021 di masing-masing wilayah, dengan materi yang sama untuk seluruh wilayah di paroki Kalasan.
Elizabeth Mariani, yang akrab disapa dengan Bu Anie, selaku Kabid pewartaan Paroki GMKK menjelaskan bahwa setelah pendampingan di wilayah, peserta mengikuti rekoleksi yang dilaksanakan tanggal 12 Juni 2022 di gereja Maria Marganingsih Kalasan. Rekoleksi dipandu oleh Romo Vincentius Yudho Widianto, Pr. Dalam rekoleksi ini anak-anak diajak untuk lebih memahami makna tubuh Kristus yang akan diterima nanti, dan selanjutnya mampu “berbuah” menjadi berkat bagi orang-orang di sekitarnya.
Tahap selanjutnya adalah rekonsiliasi, merupakan persiapan membersihkan diri dari segala dosa, sehingga layak dan pantas untuk menerima komuni pertama. Satu hari sebelum penerimaan komuni, peserta diwajibkan melaksanakan Novena Keluarga bersama keluarga masing-masing.
Bu Anie, perempuan yang dikenal tegas namun ramah ini, berharap semoga dengan pendampingan yang cukup panjang, mereka kelak menjadi penerus gereja kita. Pendampingan diharapkan terus bisa dilanjutkan di dalam keluarga, sehingga mampu memberikan pendidikan iman yang terbaik bagi mereka.
.”Saya sangat salut dengan kegigihan para pendamping. Di sela-sela kesibukannya masih meluangkan waktu dan dengan semangat memberikan pendampingan iman pada anak-anak ini. Semoga kelak semakin banyak yang bisa terlibat untuk menjadi pendamping di gereja Kalasan,” ujar perempuan yang berprofesi sebagai guru ini.
Setelah seluruh rangkaian persiapan untuk menerima komuni pertama usai, tibalah hari yang dinantikan. Hari Minggu, tanggal 19 Juni 2022 di Gereja Maria Marganingsih Kalasan, menjelang misa jam 08.00 suasana terasa berbeda. Sebanyak 133 anak berbaris di halaman gereja dengan busana putih dan wajah bersemangat, bersiap memasuki gereja untuk mengikuti perayaan ekaristi dan menerima komuni pertama
Misa kali ini dipimpin olah Rm Antonius Dadang Hermawan, Pr. , yang akrab disapa Romo Dadang. Suasana gereja juga terasa lebih semarak, dipenuhi dengan anak-anak berbaju putih yang duduk dengan rapi berkelompok di kursi deretan depan, bersama dengan tim pendamping yang turut mengatur sehingga proses penerimaan komuni pertama berjalan lancar.
Dalam homilinya, Romo Dadang yang dikenal tegas ini berharap supaya anak-anak tidak takut mengaku dosa karena takut pada romo nya, melainkan karena takut sudah berbuat dosa. Romo berpesan kemudian memberi pesan bahwa dengan dengan menerima komuni suci, Kristus sudah menyatu dalam hidup kita. Kita bersyukur karena sudah mengalami kasih Tuhan yang luar biasa. Maka hendaknya hidup kita juga tidak lagi sama, harus semakin baik.
“Jadi ingat, pertama harus rajin menerima komuni melalui perayaan ekaristi, untuk memelihara relasi kita dengan Tuhan. Kedua, harus rajin berbuat baik, hidup berbagi berkat Tuhan dengan orang-orang di sekitar kita”, ujar romo Dadang. Romo juga mengucapkan banyak terima kasih untuk para katekis dan orang tua yang sudah mempersiapkan anak-anak agar layak dan pantas untuk menyambut komuni pertama.
KOMSOS-GMMK sempat mewancari beberapa anak penerima komuni pertama sesudah misa usai. Mikael Kevin Luiano, dari wilayah Agatha, mengungkapkan kesan positifnya boleh menerima komuni pertama.
“Saya sangat bahagia bisa menerima komuni pertama. Paling deg-degan saat pengakuan dosa, takut doanya tidak hafal. Termyata saat pengakuan, doa saya benar dan hafal. Lega dan senang rasanya,” ujar Kevin.
Proficiat untuk anak-anak yang sudah menerima komuni pertama kali ini. Semoga semakin bertumbuh dalam iman, dan mampu menjadi garam dan terang bagi orang-orang di sekitarnya.
Liputan oleh Antika Maharani, foto oleh Dio dan Tim Pewarta