Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. Ini adalah kata-kata Santo Paulus dalam suratnya yang dikirim pada Timotius (2 Timotius 4 : 7).
[dropcap]K[/dropcap]omsos-GMK Pada hari Jumat, 29 Juni 2018, diselenggarakan perayaan ekaristi di lingkungan Santo Paulus, wilayah Yohanes Don Bosco, Stasi Santa Maria Bunda Allah, Maguwo. Acara ekaristi ini untuk merayakan pesta nama Santo Pelindung, yang diadakan di rumah Bapak Agus Purwanto. Misa yang dimulai pukul 18.00 WIB ini dipimpin oleh Romo Ambrosius Wagiman Wignyasumantara, Pr atau yang kerap disapa Romo Wignya.
Lingkungan Santo Paulus ini meliputi Dusun Rejowinangun, Dewan, Kalongan, dan Corongan. Pada tahun 1984 lingkungan Santo Paulus merupakan bagian dari kring Santo Petrus Dusun Kembang dan Dewan. Namun seiring dengan perkembangan umat yang berjumlah 213 orang dari 71 keluarga, maka di tahun 1993 disepakati mendewasaan umat dengan mekanisme pemekaran.
Misa ini dihadiri sekitar 50 umat. Romo Wignya dalam homilinya mengatakan, “Banyak pendahulu iman kita yang luar biasa. Darah kemartiran mereka menyirami kita, termasuk Paulus dan Petrus yang pada hari ini umat merayakannya. Kita sadari bahwa hidup kita dipakai oleh Tuhan. Paulus mewartakan iman secara melebar dan meluas.” Romo mengajak agar umat di lingkungan Santo Paulus untuk mampu guyup, karena kalau kumpul harus mau cucul. Kita butuh teman agar guyup, saiyeg, saeko, dan kapti.
Sebelum mengakhiri homilinya, Romo Wignya berpesan dan mengajak umat di lingkungan Santo Paulus agar guyup dan rukun. Meskipun ada perbedaan pendapat tetapi tiap umat mampu melengkapi dan menyapa satu sama lain. Romo mengajak umat untuk guyup, rukun, dan mewartakan secara lebih luas.
Seusai misa diadakan pemberian kenang-kenangan dari umat Santo Paulus kepada Romo Wignya yang dilanjutkan dengan acara makan dan hiburan.
Catatan: Tulisan dan foto kiriman dari Angela Monica Aurelia