KOMSOS-GMMK. Tak terasa di awal bulan Maret ini umat Katolik mulai memasuki masa pra-paskah yang diawali dengan Perayaan Rabu Abu. Di Gereja Maria Marganingsih Kalasan Perayaan Ekaristi Rabu Abu dilaksanakan sebanyak 3 kali yakni pada hari Selasa (1 Maret 2022) pukul 17:00 dan 18:30 serta hari Rabu (2 Maret 2022) pukul 06:00.
Perayaan Ekaristi Hari selasa pukul 18:00 dipimpin oleh Romo Adrianus Maradiyo, Pr. (Romo Vikep Kevikepan Yogya Timur), sedangkan pukul 18:30 dipimpin oleh Rm Antonius Dadang Hermawan, Pr. yang juga disiarkan secara live streaming dan diikuti sekitar dari 520 viewers.
Pada awal misa Romo Dadang menyebut bahwa perayaan Ekaristi Rabu Abu menjadi tanda pertobatan. Sementara itu dalam homilinya yang berlangsung selama kurang lebih 6 menit ini, Romo Dadang mengingatkan bahwa panggilan Tuhan sungguh mengajak kita untuk membangun sikap batin yang tepat agar menghasilkan batin yang makin dekat dengan Tuhan. Pra paskah dimaknai sebagai ungkapan untuk “mengoyakkan batin” kita. Bentuk pertobatan bisa diwujudkan dengan sikap dalam tatanan lahir yakni puasa dan pantang.
Memperbaiki sikap batin artinya kita menghilangkan kelekatan kita dengan hal-hal duniawi. Mari kita koyakkan batin kita dan carilah bentuk-bentuk pantang yang konkrit sebagai bentuk pertobatan bersama (Rm Dadang).
Romo Dadang juga mengajak anggota keluarga untuk membuat kesepakatan tentang bentuk pantang untuk menanggapi panggilan Tuhan dan merasakan kebaikan Tuhan
“Siapa tahu anak-anak mau pantang main games atau umat mau pantang update status,” ujar Rm Dadang sambil tersenyum.
Namun sekali lagi Romo Dadang menegaskan bahwa yang penting adalah mengoyakkan batin kita atau membangun sikap batin supaya hanya Tuhan yang menjadi kelekatan hidup kita, dan bukan yang lain. Setelah homili, Romo Dadang memberkati daun palma yang sudah dibakar menjadi abu dengan memercikkan air suci.
Sementara itu perayaan Ekaristi Rabu Abu (2 Maret 2022) pukul 06:00 yang juga disiarkan secara live streaming dipimpin oleh Romo Adrianus Maradiyo, Pr.
Masa pra paskah menjadi kesempatan bagi kita untuk sungguh kembali merasakan kasih karunia Allah yang sudah dicurahkan kepada kita. (Romo Maradiyo)
Dalam homilinya Romo Maradiyo mengambil beberapa kutipan dari bacaan kedua 2 (Korintus 5:20-6:2). Pada kitab 2 Korintus 5:20 menyebutkan “Berilah dirimu, didamaikan dengan Allah”. Kita merupakan orang-orang yang berdosa, dosa merupakan putusnya relasi antara manusia dengan Allah. Romo Maradiyo mengajak umat agar menjadikan masa pra paskah ini kesempatan khusus untuk menjalin dan menyambung relasi (akibat dosa) itu. Kita juga diajak merasakan damai yang bersumber dari Allah. Kutipan kedua dalam kitab 2 Korintus 6:1, “Kamu jangan membuat menjadi sia-sia kasih karunia Allah yang telah kamu terima”.
“Kita diajak oleh Santo Paulus merasakan kasih karunia Allah yang telah kita terima secara cuma-cuma itu secara nyata hadir dalam diri Yesus Kristus. Ia hadir datang ke dunia ini untuk menebus dosa-dosa kita,”ungkap Romo Maradiyo.
Romo Maradiyo juga mengajak umat untuk melakukan 3 hal yang menjadi kewajiban umat beragama. Pertama umat diajak untuk bersedekah atau berderma, bukan agar kita diagung-agungkan sebagai orang yang murah hati tetapi bersedekah sebagai bentuk pertobatan dan juga kepedulian bagi orang-orang miskin. Kedua umat diajak untuk berdoa, bukan agar dinilai sebagai orang suci tetapi untuk kembali menjalin relasi yang akrab dengan Tuhan. Terakhir adalah umat diajak untuk berpuasa, sebagai wujud dari mati raga, berpuasa dari perkataan-perkataan yang menyakitkan orang lain.
Selamat memasuki masa pra paskah bagi umat Katolik. Selamat menjalankan kewajiban sebagai umat beragama untuk bersedekah, berdoa, dan berpuasa.
Catatan: Liputan oleh Vina dan foto oleh Vina dan Pipit