id_report,wilayah,lingkungan,user,tanggal,jenis,nama_kegiatan,keterangan_kegiatan,jumlah_hadir,foto1,foto2,foto3,publish,link_web 1134,16,91,50,2024-07-21,lain-lain,"Ziarah gratis","Minggu 21-7-2024 umat lingkungan St Maria Sidokerto wilayah Robertus Bellarminus Kalasan Tengah melaksanakan ziarah ke Gua Maria Pereng dan rekreasi di taman Kopeng secara gratis. Patut disyukuri, ziarah gratis ini dapat terselenggara atas kebaikan hati Chatarina Triwahyuni Listiningtyas yang mempunyai janji akan mengajak ziarah umat lingkungannya setelah ziarahnya ke Yerusalem selama dua minggu dapat terlaksana dengan aman dan lancar. Demi kelancaran kegiatan ziarah gratis ini, sejak pukul 06.00 WIB umat lingkungan St Maria yang ikut ziarah sudah mulai berkumpul di depan rumah Chatarina yang kebetulan ada jalan yang lebar sehingga bus yang digunakan bisa parkir di dekat rumahnya. Tidak hanya kendaraan yang disediakan, kebutuhan logistik utama juga telah disiapkan oleh Chatarina. Setelah semua peserta hadir, semua logistik sudah tertata rapi di bagasi dan tugas memimpin acara di setiap pemberhentian jalan salib terbagi rata maka sekitar pukul 07.20 WIB setelah diawali dengan doa bersama bus mulai berjalan menuju Gua Maria Pereng. Kegembiraan dan kebersamaan di selama perjalanan terasa hangat karena adanya fasilitas karaoke di dalam bus. Sambil memberikan sentilan candaan para peserta silih berganti menyumbangkan lagu, ada yang menyanyikan campursari, langgam dan juga dangdut. Rupanya lagu-lagu yang dipilih makin lama makin membuat tambah hangat dan seru sehingga crev bus pun ikut menikmatinya terlihat dengan caranya bekerja sambil menggoyang tangan dan kakinya mengikuti iringan lagu. Perjalanan sangat lancar, menyanyi terhenti karena sudah sampai di lokasi parkir Gua Maria Pereng sekitar pukul 09 47 wib. Kebetulan di lokasi Taman Doa ini ada Misa novena ke-enam dengan tema "Teladan belas kasih Bunda Maria menjiwai kita, seperti Kristus Sang Gembala yang baik" yang dimulai pukul 10.00 WIB dan dipimpin oleh RM. Leonardus Murialdo Tina Kusuma, MSF sehingga secara mendadak disepakati bahwa rombongan mengikuti misa terlebih dahulu, baru acara jalan salib bersama. Dari khotbahnya, rupanya Romo Leo pernah bertugas di tempat ini saat awal rencana akan dibangunnya Taman Doa ini dan harus pindah tugas sebelum mulai membangun. Ada dua hal yang menarik perhatian penulis saat pelaksanaan Misa saat ini. Pertama, saat persembahan secara khusus anak-anak dibiasakan menyampaikan persembahannya berupa koin logam yang dibawanya maju di depan altar dan dimasukkan ke dalam lobang tempat yang telah disiapkan di bawah patung Yesus yang dapat menganggukkan kepalanya. Kedua, para pasutri yang ulang tahun perkawinan pada bulan Juli dipersilahkan maju di depan altar, tidak untuk mengucapkan janji perkawinan lagi tetapi diberikan souvenir sebagai kenang-kenangan. Rupanya pasutri yang maju tidak harus mendaftar terlebih dahulu, hal ini terlihat dengan banyaknya souvenir yang dibawa petugas melebihi banyaknya pasutri yang maju. Seusai Misa, rombongan langsung melaksanakan jalan salib bersama dan doa pribadi di depan patung Yesus yang tersalib dan Gua Maria. Setelah istirahat sambil menikmati makan siang, dilanjutkan perjalanan menuju Taman rekreasi Kopeng. Di tempat ini beberapa peserta yang masih kuat langsung menuju ke taman sedangkan peserta yang merasa letih dan lanjut usia menunggu di tempat parkir sambil belanja berbagai buah dan sayuran yang ada. Dalam perjalanan pulang, Chatarina diberi kesempatan untuk mensharingkan pengalaman ziarahnya ke Yerusalem. Diceritakan bahwa mengingat kondisi tubuh yang kadang kurang baik karena gangguan fungsi ginjalnya maka keinginannya untuk ziarah ke Yerusalem ini timbul dan tenggelam meskipun persyaratan administrasi perjalanannya telah terpenuhi sepenuhnya. Setelah mendapatkan ijin dari dokter yang merawat kesehatannya, maka dengan mantap, penuh semangat dan penuh keyakinan akhirnya diputuskan untuk tetap berangkat ziarah ke Yerusalem. Rasa syukur yang selalu diungkapkan karena dapat melihat langsung keadaan disana dan selama dalam perjalanan ziarahnya tidak merasakan sakit, tidak merasakan capek padahal harus berjalan di daerah yang gersang, tidak ada tanaman dan juga cuaca yang sangat panas. Suatu perjalanan yang begitu indah menjadikan kenangan yang baik dan menyenangkan sehingga ada kerinduan untuk melakukan ziarah lagi di tempat-tempat yang lain. Pesan yang disampaikan Chatarina adalah bagi umat yang telah memahami injil, cerita tentang Yesus, Bunda Maria, Elisabet dan tokoh-tokoh yang lain pasti akan lebih mudah mengkaitkan dengan tempat- tempat yang dikunjungi dalam ziarah yang dia ikuti. Semoga ada umat lain yang akan mengikuti jejak Chatarina ini dan diberi kesempatan untuk melaksanakan ziarah ke tempat dimana Yesus menjalani kehidupan dan mengalami penderitaan. ",38,uploads/files/9y24hjtbfzmksau.jpg,uploads/files/jbkcszh03prftq_.jpg,uploads/files/0gt_mo3ze2axf6y.jpg,"Sudah Diterbitkan",https://www.gerejakalasan.org/407-st-maria-sidokerto-ziarah-gratis/