id_report,wilayah,lingkungan,user,tanggal,jenis,nama_kegiatan,keterangan_kegiatan,jumlah_hadir,foto1,foto2,foto3,publish,link_web 1272,16,91,50,2024-08-29,lain-lain,"Memule genap 100 hari berpulangnya Yustasia Sri Umbuk","Kamis tanggal 29-8-2024 umat lingkungan Santa Maria Sidokerto mendukung ujub keluarga Yacinta Katimah untuk melaksanakan ibadat arwah genap 100 hari Yustasia Sri Umbuk Prawigyo Sri Winata menghadap Bapa. Ibadat kaki ini dipimpin oleh Heribertus Suradi salah satu prodiakon lingkungan tersebut yang kebetulan juga bertugas mengirim komuni almarhum saat mengalami sakit sebelum dipanggil Tuhan. Permenungan yang diberikan dalam ibadat didasarkan pada bacaan harian Surat Santo Paulus kepada jemaat di Korintus 1:11-25 dengan bacaan Injil Matius 25 :1-13 hal kerajaan surga seperti gadis bodoh dan bijaksana. Bacaan hari ini tentang hati nurani yang benar. Situasi politik bangsa kita saat ini lagi kurang kondusif karena ada pihak tertentu yang ingin mengesahkan suatu rencana undang undang dan disinyalir memiliki tujuan agar dapat memberikan peluang lolosnya orang-orang tertentu untuk maju sebagai calon pimpinan dalam kegiatan pilkada yang akan terselenggara tahun ini. Masyarakat yang terpanggil untuk menegakkan kebenaran melakukan aksi dengan cara memberikan orasi dalam demo yang muncul di beberapa kota besar, termasuk di Yogyakarta sehingga hari ini muncul seruan masyarakat dengan istilah "Yogyakarta memanggil'. Hati nurani semua elemen masyarakat ingin memperjuangkan dan ikut menyuarakan kebenaran. Dalam bacaan pertama dibahas tentang kebenaran yang bukan duniawi tapi kebenaran yang berpangkal dalam salib Kristus. Kita dipanggil untuk mewartakan injil melalui keseharian kita. Tuhan merubah cara pandang maupun cara hidup seseorang yang dapat terjadi secara frontal namun juga bisa secara pelan-pelan. Jika di dalam diri kira ada hal-hal yang kurang baik ya mari dicari baiknya. Setiap orang mempunyai masalah dalam hidupnya. Lewat kehidupan sehari-hari kita diundang untuk mewartakan kebenaran dan kebaikan. Seperti gadis yang bijaksana telah berpikir ke depan serta memikirkan suatu kondisi pahit yang dimungkinkan akan terjadi dalam perjalanan kehidupannya. ",34,uploads/files/_03y71blq9omscr.jpg,uploads/files/d8zvo0nwyligsh_.jpg,uploads/files/8s0fiuw2hjq9v7r.jpg,"Sudah Diterbitkan",https://www.gerejakalasan.org/407-st-maria-sidokerto-memule-genap-100-hari-berpulangnya-yustasia-sri-umbuk/