id_report,wilayah,lingkungan,user,tanggal,jenis,nama_kegiatan,keterangan_kegiatan,jumlah_hadir,foto1,foto2,foto3,publish,link_web 411,18,98,30,2023-10-29,lain-lain,"Misa Memule 40 Hari Arwah Ibu Maria Magdalena Ngadiyem","Minggu tanggal 29 Oktober merupakan peringatan 40 hari Ibu Maria Magdalena Ngadiyem dipanggil Tuhan. Bertempat di rumah FX. Supriyanto, umat lingkungan Sato Lukas diminta dukungan doa dalam misa memule ini. Sebanyak 40 orang umat lingkungan Santo Lukas yan mengikuti misa memule ini dan 10 diantaranya adalah kerabat yang berasal dari umat lingkungan lain. Dalam misa memule yang ke 40 hari ini Romo banyak bercerita tentang kebaikan -kebaikan yang sudah dilakukan oleh Ibu Ngadiyem selama masa hidupnya, dan tak sedikit anak kedua dari Ibu Ngadiyem yakni FX Supriyanto sharing mengenai beliau. Beliau adalah pribadi yang bijaksana dan adil terhadap anak-anaknya. Sang menantu Puji Lestari juga menambahkan pengalaman baik yang beliau alami selama kehidupannya di dunia. Meskipun hanya seorang menantu tetapi Puji Lestari sudah menganggap Ibu Ngadiyem seperti ibu kandunganya, dia kagum dengan sosok ibu Ngadiyem yang tidak pernah mengeluh selama beliau menderita sakit masalah saluran pencernaan. Beliau tetap kuat dan tetap memberikan senyum baik terhadap anak-anaknya maupun kepada para tetangga,kerabat, dan orang-orang yang datan menjenguk beliau. Suasana menjadi haru tatkala Puji Lestari menceritakan hal tersebut dengan mata berkaca-kaca. Umat yang hadir dalam misa itupun tidak menolak pernyataan Puji Lestari karena Ibu Ngadiyem memang seorang yang baik hati selama hidupnya, beliau selalu berbuat baik kepada semua orang. Papat dalam Bahasa Indonesia artinya empat. Patang puluh sama dengan 40. Dina, yakni hari. Jadi peringatan matang puluh dina ini untuk memperingati orang yang meninggal selama 40 hari yang lalu atau 1 bulan 10 hari. Konon, ini untuk mempermudah roh menuju alam kubur. Kehidupan orang Jawa masih dekat dengan hal ghaib.Riwayat yang ada hanya mengatakan bahwa pernyataan bahwa ruh orang yang sudah wafat tetap berada di bumi selama 40 hari. Tetapi Romo mengajak kita untuk tetap mendoakan keluarga, saudara atau kerabat kita agar dimudahkan jalannya menuju ke Rumah Bapa di Surga dan supaya mereka terbebas dari api penyucian. Ibadah diakhiri dengan pemercikan bunga tabur yang akan dibawa ke makam untuk ziarah kubur keesokan harinya, dan setelah berkat perutusan dari Romo, kami umat yang hadir tidak langsung pulang karena kami menerima rezeki dari tuan rumah untuk duduk dan menikmati snack sembari bisa berbincang dengan umat lain dan selanjutnya ditutup dengan santap malam.",50,uploads/files/f9m54hs2jeka8p0.jpeg,uploads/files/ghbw794i2srl3vy.jpeg,uploads/files/n7gub8i624rdzo_.jpeg,"Sudah Diterbitkan",https://www.gerejakalasan.org/414-st-lukas-somodaran-misa-memule-40-hari/