id_report,wilayah,lingkungan,user,tanggal,jenis,nama_kegiatan,keterangan_kegiatan,jumlah_hadir,foto1,foto2,foto3,publish,link_web 1480,13,74,6,2025-02-13,"Doa Lingkungan","Perempuan diciptakan Sepadan dengan Laki-laki"," Jalanan kampung menuju rumah Theresia Sumartini yang tidak begitu rata tampak masih basah setelah diguyur hujan. Sepanjang hari Kamis Legi tanggal 13 Februari 2025 umat Lingkungan Gregorius Agung Kaliajir memang dihadapkan dengan cuaca yang asyik, di pagi hari tiba-tiba turun hujan deras, beberapa waktu kemudian mereda dan matahari kembali bersinar malu-malu, tiba-tiba hujan gerimis, kembali cerah, dan tiba-tiba gerimis lagi. Cuaca yang tidak kondusif ini menjadikan umat untuk selalu waspada menjaga diri sesuai dengan situasi dan kondisi. Pada pukul 18.30 WIB cuaca di sekitar Kaliajir makin berdamai dengan umat lingkungan yang akan melaksanakan kegiatan rutin ibadat Kamisan. Satu per satu umat mulai berdatangan ke rumah umat yang mendapat giliran. Theresia Sumartini menyambut umat yang hadir dengan ramah dan penuh sukacita di teras rumahnya. Tepat pukul tujuh malam RB Maryanto selaku ketua lingkungan menyampaikan prakata sebagai ucapan selamat datang kepada umat yang hadir dan ucapan terima kasih kepada tuan rumah yang telah menyambut kehadiran umat untuk bersekutu dalam doa lingkungan. Kemudian dilanjutkan dengan kidung dilantunkan oleh Fransisca Romana Pujiyati, mengawali rangkaian doa lingkungan. Lagu pembuka dipandu oleh Lambertus Tallulembang membawa seluruh umat dalam suasana hening. Rangkaian doa lingkungan dipimpin oleh prodiakon lingkungan Theresia Yuliastutie, diawali dengan ritus pembuka. Selanjutnya umat diajak merenungkan Injil Markus 7: 24-30 tentang ‘Anjing-anjing pun makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak.’ Tuhan melihat bahwa manusia yang diciptakan-Nya tidak baik seorang diri, maka Dia menciptakan penolong sepadan. Tuhan menciptakan seorang perempuan yang menjadi penolong yang sepadan, meski kenyataannya perempuan memiliki kekuatan dan ketabahan luar biasa. Hal ini tampak pada seorang ibu yang anak perempuannya kerasukan. Dalam kesempatan sharing Yokebeth Siti Sriyanti mengungkapkan, “Hidup adalah anugerah yang harus disyukuri dengan sikap dan tindakan yang sesuai dengan kehendak-Nya. Tidak semua doa dan permohonan kita dijawab sesuai dengan apa yang kita mau. Tuhan pasti menjawab dan mengabulkan sesuai dengan waktu Tuhan. Kita harus tetap sabar, tabah, beriman, dan percaya bahwa anugerah Tuhan selalu baik dalam hidup kita.” Dalam kesempatan ini anak-anak juga diberi waktu untuk mengungkapkan pemahamannya tentang isi perikop Injil Markus ini. Ave mengatakan, “Sebagai murid-Nya kita harus rendah hati, sabar, dan murah hati,” disambung dengan pendapat Nesya dan Nea, “Kita harus beriman dan percaya kepada Tuhan, sebagaimana ibu dari perempuan yang kesurupan.” Sharing iman anak-anak dirangkai dengan doa umat yang didaraskan oleh beberapa umat secara bergiliran dan disatukan dengan doa Bapa Kami dan 3 kali Salam Maria, diakhiri dengan mohon berkat kepada Tuhan. Rangkaian doa berlangsung hingga pukul 20.05 WIB, dilanjutkan dengan makan soto bersama yang telah disiapkan Theresia Sumartini dibantu Mas Brow, penjual soto andalan di wilayah Kaliajir dan sekitarnya. Suasana malam pun terasa hangat dan penuh sukacita, setelah disegarkan secara rohani, umat pun dikuatkan secara jasmani. Kebersamaan yang hangat dalam suasana kekeluargaan dan penuh iman sungguh dirasakan.",25,uploads/files/8h036edjwyozpkt.jpeg,uploads/files/yl450ndic81urko.jpeg,uploads/files/kpxv0ro6bg4ef3y.jpeg,"Sudah Diterbitkan",https://gerejakalasan.org/0311-lingkungan-gregorius-aging-kaliajir-perempuan-diciptakan-setara-dengan-laki-laki/ 1479,1,29,29,2025-02-12,lain-lain,"Memahami Firman Tuhan Melalui Pendalaman Kitab Suci","Seperti biasa, pertemuan rutin mingguan umat di lingkungan Maria Marganingsih dilaksanakan pada hari Rabu,12 Februari 2025. Kali ini pertemuan diisi dengan kegiatan pendalaman kitab suci di kediaman Ibu Wahyuni yang beralamat di dusun Karang RT 07. Sekitar pukul 18.40 WIB umat sudah mulai hadir di rumah Ibu Yuni yang disambut dengan ramah oleh tuan rumah. Tepat pukul 19.00 WIB kegiatan dapat dilaksanakan. Kegiatan dimulai dengan menyanyikan lagu pembukaan dari Madah Bakti yang dipandu oleh Ibu Toni, selaku ketua lingkungan. Kemudian dilanjutkan dengan doa pembukaan, membaca kitab suci bersama dan sarasehan membahas firman Tuhan dari Markus 7 mengenai makanan yang najis dan tidak. yang dipandu oleh Bapak Yohanes Suparjiman. Beliau menyatakan bahwa makanan tidak akan menajiskan seseorang, sebab makanan itu akan keluar lagi. Namun yang menajiskan seseorang itu adalah yang keluar darinya. Sebab dari dalam hati orang, timbul segala pikiran jahat. Oleh karenanya Bapak Suparjiman menegaskan untuk senantiasa berdoa agar Tuhan dan Roh Kudus senantiasa membimbing dan mendampingi, sehingga kita mampu mengendalikan hati, pikiran, dan ucapan kita agar tidak menyakiti sesama.","22 o",uploads/files/5g9iudcj4zbfo26.jpeg,uploads/files/r4bh80gq_kpwnt3.jpeg,uploads/files/6ybdz4ac9r3gnv1.jpeg,"Sudah Diterbitkan",https://gerejakalasan.org/030-maria-marganingsih-krajan-pendalaman-iman/ 1478,5,26,54,2025-02-10,Sarasehan,"Latihan koor","Pada hari Senin 10 februari 2025 pukul 16.00 wib,umat lingkungan Paulus mulai latihan koor untuk persiapan misa hari Sabtu 15 februari 2025 dan latihan pada sore ini banyaknya umat lingkungan paulus hanya yang hadir 18 orang.latiahan koor dipimpin oleh ibu purwanti dan untuk jerigen dipimpin oleh ibu tutik.latiahan dibuka dengan doa agar berjalan lancar dan ditutup juga dengan doa oleh bapak ketua lingkungan winoto.setelah selesai latihan koor umat diajak minum dan makan sak bersama oleh bapak kristaman sebagai tuan rumah,sambil ngobrol-ngobrol dan selesai sampai jam 18.00 wib.????????",18,uploads/files/v3u24gqmb5tojzx.jpg,uploads/files/eu3_lcbogp1i6f7.jpg,uploads/files/48aeb39znlkhjpf.jpg,"Sudah Diterbitkan",https://gerejakalasan.org/019-st-paulus-granting-latihan-koor-lingkungan/ 1477,7,45,23,2025-02-08,lain-lain,"Doa Lingkungan dan Arisan Rutin Tgl 7 Februari 2025","Pada hari Jumat, 7 Februari 2025 pada pukul 18.30 WIB di rumah Thomas Blok Kowang dalam suasana agak hujan gerimis dilaksanakan kegiatan rutin tiap bulan Ibadah bersama dan kegiatan rutin Arisan. Ibadah dipimpin oleh Prodiakon Andri sebastian. Bacaan injil pada hari itu dengan bacaan Injil dari Markus 6:14-29. Dalam bacaan ini, Raja Herodes mendengar tentang Yesus dan percaya bahwa Dia adalah Yohanes Pembaptis yang telah dibangkitkan dari kematian. Herodes sebelumnya telah memenggal kepala Yohanes Pembaptis karena desakan istrinya, Herodias, yang merasa tersinggung dengan teguran Yohanes mengenai pernikahan mereka. Peristiwa ini menggambarkan pengorbanan Yohanes Pembaptis dalam membela kebenaran dan menegur ketidakbenaran. Acara dilanjutkan dengan berbagai pengumuman dari Gereja, seperti Caos dahar romo, kebetulan lingkungan kami mendapatkan tugas pada hari senin 10 Februari 2025 adapun penanggung jawabnya dibagi 3 kali dalam sehari itu , yaitu pada pagi hari blok gampar kepatihan (Samino), siang hari blok kowang (Tris), sore hari blok randugunting (Kardi), diharapkan tiap blok bertanggung jawab untuk kegiatan caos dahar romo. Dalam pertemuan itu juga dibahas Perayaan Misa ST Petrus Damianus, yang rencana akan dilaksanakan tgl 21 Februari 2025, dibentuk juga Ketua (Deta), Bendahara (Nisa), Seksi Konsumsi (Febri), Seksi Kegiatan ( Ela, Fany, dan Bety ). Untuk penanggung jawab yang sudah dibentuk agar melakukan koordinasi untuk pelaksaan acara tersebut. Prolenan juga turut dibahas karena hal ini wajib untuk diikuti lingkungan, bahwasannya dana kematian naik menjadi 2 juta karena harga untuk sebuah Peti mati mengalami kenaikan sehingga iuran per KK naik menjadi 5000, hal ini untuk dijadikan maklum seluruh umat. Pertemuan selesai pada pukul 20.30 WIB ditutup oleh Ketua Lingkungan (Sulastri) dan memohonkan agar umat bisa memahami hal hal yang usah disampaikan dalam pertemuan tersebut.",42,uploads/files/au_0k15jfleprqd.jpeg,uploads/files/uvgqote4h08r95s.jpeg,uploads/files/_2bvcgdul0skmw8.jpeg,"Sudah Diterbitkan",https://gerejakalasan.org/044-st-petrus-damianus-taman-selatan-doa-lingkungan-dan-arisan-rutin-2/ 1476,1,29,29,2025-02-05,Sarasehan,"Sarasehan Lingkungan","Pertemuan mingguan umat Lingkungan Maria Marganingsih Krajan dilaksanakan pada hari Rabu, 5 Februari 2025 pukul 19.00 WIB di kediaman Ibu Widayat yang beralamat di Dusun Krajan, depan Kapanewon Kalasan. Umat sudah mulai hadir sejak pukul 18.45 WIB dan disambut dengan ramah dan penuh kehangatan oleh keluarga Ibu Widayat. Pertemuan Rabu kali ini diisi oleh sarasehan oleh Ibu Toni selaku ketua lingkungan. Tepat pada pukul 19.00 WIB sarasehan dimulai dengan diawali oleh doa pembukaan oleh Ibu Toni. Dalam sarasehan kali ini ada cukup banyak hal yang dibahas, seperti : terkait sumbangan untuk pembagunan gereja ada arahan dari Ibu Ketua Lingkungan bahwa seluruh umat dihimbau untuk memberikan sumbangan sesuai kemampuan masing2/yang tidak memberatkan, pengumpulan form kesanggupan sumbangan pembangunan gereja (yang sudah mengumpulkan ada 23 KK, kurang 10 KK ditunggu paling lambat Minggu, 9 Februari 2025 oleh Ibu Toni supaya dapat dikumpulkan ke Paroki. Kemudian terkait pembayaran iuran pembangunan gereja ke Ibu Tanti diusahakan pada minggu 1, 2, atau 3 karena setiap Senin minggu ke empat akan disetorkan ke paroki. Ibu Toni juga menjelaskan ada kuota 23 orang lagi untuk menerima dana sosial sebesar Rp.150.000,- per bulan, iuran prolenan naik menjadi Rp.5.000,- untuk setiap KK sehingga dana duka cita juga naik menjadi Rp.2.000.000,- untuk setiap orang. Lalu ada pengumuman juga bahwa umat dapat meminjam modal usaha ke PSE maksimal Rp.2.000.000,- dan dapat diangsur selama 20 bulan tanpa bunga. Dalam kesempatan kali ini ada usulan atau pertanyaan umat, seperti jika tidak memberikan sumbangan pembangunan gereja apakah tetep boleh ke gereja dan ada usulan dari dana sumbangan yang terkumpul dari seluruh umat ada baiknya ada keterbukaan/transparansi terkait keuangan selama pembangunan gereja supaya umat juga bisa mengawal. Setelah sesi sarasehan dirasa cukup, kegiatan malam tersebut ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Bapak Suparjiman. Umat kemudian berpamitan ke keluarga Ibu Widayat untuk pulang ke rumah masing-masing sekitar pukul 20.30 WIB.","26 o",uploads/files/_zng5sydft9rxp7.jpeg,uploads/files/5boa2lyimdp_sx1.jpeg,uploads/files/9g0nm2l8s3rko7_.jpeg,"Sudah Diterbitkan",https://gerejakalasan.org/sarasehan-lingkungan-krajan/ 1475,6,41,25,2025-02-09,"Doa Lingkungan","Ibadat Sabda dan Sosialisasi Pembangunan Gedung GMMK","Pada hari Minggu, 9 Februari 2025 pukul 18.30 WIB di kediaman Ketua Lingkungan, FX. Kristyanto Nugroho beralamat di Dsn. Sanan Sidomulyo Brintikan RT.07 Tirtomartani Kalasan telah berlangsung Ibadat Sabda dan Sosialisasi Pembangunan Gereja Maria Marganingsih Kalasan yang diselenggarakan oleh Lingkungan St. Bartolomeus Brintikan dan diikuti kurang lebih 40 umat. Dimulai dengan Ibadat Sabda yang dipimpin oleh prodiakon Clara Henny, dengan lagu pembuka “Ya Tuhan Pandang HambaMu” dari buku Puji Syukur No.329. Dalam homili singkatnya dari Injil Markus 6:30-34 mengingatkan pentingnya waktu untuk beristirahat dalam Tuhan. Yesus Disini Yesus mengakui pentingnya istirahat setelah pelayanan yang intensif. Ia mengajak para murid untuk beristirahat sejenak di tempat yang sunyi, menunjukkan bahwa pemulihan fisik dan spiritual adalah bagian penting dari kehidupan pelayanan meskipun akhirnya Yesus tidak jadi beristirahat karena mengutamakan kebutuhan orang banyak. "Beristirahat dalam Tuhan" mengandung makna menyerahkan segala beban, kekhawatiran, dan pergumulan hidup kepada Tuhan dengan penuh kepercayaan. Ini bukan sekadar berdiam diri secara fisik, tetapi lebih kepada sikap hati yang tenang dalam keyakinan bahwa Tuhan memelihara, mengatur, dan memberikan yang terbaik bagi umat-Nya. Kita bisa mengambil waktu untuk memperbarui hubungan dengan Tuhan melalui doa, membaca kitab suci, dan ibadah. Lagu “Dengan Gembira” dari buku Puji Syukur No.330 akhirnya menutup Ibadat Sabda yang berlangsung kurang dari 30 menit. Acara dilanjutkan dengan Sosialisasi Pembangunan Gereja Maria Marganingsih Kalasan yang dipimpin oleh Ketua Lingkungan, FX. Kristyanto Nugroho. Dalam pertemuan tersebut, Ketua Lingkungan menjelaskan tentang rencana Pembangunan Gereja Maria Marganingsih, yang sudah diawali dengan Misa dan Peletakan Batu Pertama pada hari Sabtu, 25 Januari 2025. Kemudian dibagikan SE Nomor : 002/SE/DPPK/I/2025 Tentang Pembangunan Gereja Maria Marganingsih Kalasan, dari Gereja untuk umat secara keseluruhan. Disampaikan bahwa Romo Paroki, Panitia dan Pelaksana Pembangunan membutuhkan dana sekitar Rp.24,8 Milyar, Paroki telah memiliki dana Rp.13 Milyar, sehingga masih ada kekurangan dana sekitar Rp.8 Milyar. Atas kekurangan dana tersebut maka seluruh umat Paroki diharapkan bergotong royong membantu kekurangan dana. Adapun cara gotong royong yang diharapkan dari 2.921 KK dapat menyumbang Rp.3.000.000/KK dengan komitmen yang dapat diangsur selama 2 tahun, dimulai bulan Februari 2025. Nantinya setiap KK umat diminta menuliskan dan menandatangani Surat Kesanggupan menyumbang dana. Untuk saat ini, jumlah KK Lingkungan Bartolomeus yang tercatat di paroki sebanyak 33 KK, sedangkan 6 KK telah “dicabut” karena pindah domisili. Selama pelaksanaan sosialisasi, ada umat yg bertanya tentang metode dan besaran nominal sumbangan, agar tidak memberatkan umat, kemudian dalam sosialisasi disepakati bahwa : umat sanggup bergotong royong menyumbang dana sesuai dengan kemampuan masing-masing dan adanya subsidi silang bagi umat yang mampu dan bersedia menyumbang lebih dari Rp3.000.000/2 tahun. Dalam pertemuan tersebut, disepakati bahwa Bonfilio Febri Priyambodo, dengan dibantu FX. Trisno Suroto, akan menjadi Bendahara Lingkungan Khusus Pembangunan Gereja. Mereka akan berperan sebagai penghubung bagi umat dalam proses pembayaran angsuran pembangunan gereja sebelum dana tersebut disetorkan ke Bendahara Paroki. Keterlibatan umat dalam pembangunan gereja sangat penting karena gereja bukan hanya bangunan fisik, tetapi juga komunitas iman yang hidup. Keikutsertaan umat dalam pembangunan gereja membuat gereja menjadi lebih dari sekadar tempat ibadah, tetapi juga simbol kebersamaan, semangat, dan iman yang tumbuh bersama. Pertemuan selesai pada pukul 20.00 WIB. Sebelum pulang, umat dipersilakan menikmati teh hangat dan bakso yang disediakan tuan rumah. ",40,uploads/files/ct40pnerfw5oq7k.jpeg,uploads/files/uemh31f_by76d98.jpeg,uploads/files/w8drbagonv5_c60.jpeg,"Sudah Diterbitkan",https://gerejakalasan.org/041-st-bartolomeus-brintikan-ibadat-sabda-dan-sosialisasi-pembangunan-gedung-gmmk/ 1474,13,74,6,2025-02-06,"Doa Lingkungan","Pergi Berdua-dua dalam Pelayanan, Bolehkah?","Rintik air masih jatuh dari langit, membasahi jalanan kampung menuju rumah Bertha Arum Widiastuti. Cuaca malam menjadi sedikit syahdu, tetapi tidak menyurutkan semangat umat untuk mengadakan persekutuan doa rutin. Satu demi satu umat Lingkungan Gregorius Agung Kaliajir mulai berdatangan ke tempat pertemuan, seolah tidak peduli dengan gerimis yang menghiasi malam. Sebelum pukul 7 (tujuh) malam pada hari Kamis, 6 Februari 2025 tiga puluh tiga umat sudah berkumpul. Sebagian ada yang duduk, sebagian ada yang sibuk mencatat keuangan, sebagian lagi ada yang berdiri dan berjalan kian kemari menerima uang kemudian membantu menyerahkan kepada umat yang bertugas mencatat arisan maupun iuran rutin lingkungan. Sungguh suasana riuh yang menyenangkan, ditingkahi celetukan lucu di sana sini. Tanpa terasa, keriuhan malam itu berlangsung hingga pukul 19.30. Semua seolah baru menyadari bahwa doa lingkungan harus segera dimulai. Diawali dengan lagu pembuka dari Puji Syukur dipandu Theovillus Suwarto membawa umat lingkungan ke dalam suasana hening. Doa lingkungan dipimpin oleh Yohanes Baptista Topo Kusnandar, dimulai dengan doa pembuka, penelitian batin, dilanjutkan bacaan Injil Markus 6: 7-13 tentang Yesus Mengutus Murid-murid-Nya. Topo menyadari sejak diberi tugas untuk mengikuti KEP bahwa suatu saat dia pun akan diutus oleh Yesus mewartakan Injil melalui tugasnya sebagai prodiakon. Hal yang sama diungkapkan Theresia Yuliastutie dan RB Maryanto bahwa sejak mengikuti KEP harus siap diutus menjadi prodiakon seperti murid Yesus. Mereka siap diutus pergi berdua-dua, dengan catatan tidak berlawanan jenis, untuk mewartakan Injil-Nya. Lambertus Tallulembang menekankan pentingnya pengorbanan dalam menjalankan tugas perutusan karena tantangan dan hambatan akan selalu ada. Namun, kita tetap percaya dengan penyertaan Tuhan yang akan selalu mencukupkan setiap kekurangan dan menguatkan dalam setiap tantangan. Tidak mudah tetapi Tuhan selalu memberikan jalan. Fransisca Romana Pujiyati bersama anak-anak mengakhiri sesi sharing dengan lagu Yesus mengutus murid-murid-Nya pergi berdua-dua. Sejatinya kita semua diberi tugas mewartakan kabar keselamatan bersama-sama dengan umat yang lain agar dapat saling meneguhkan dan menguatkan. Dilanjutkan dengan doa umat yang didaraskan oleh umat secara bergantian sesuai dengan ujub masing-masing. Semua doa permohonan disatukan dengan doa Bapa Kami dan diakhiri dengan doa penutup oleh prodiakon. Semua umat tidak langsung beranjak pulang karena ada beberapa pengumuman penting yang disampaikan oleh ketua lingkungan. Antara lain tentang PSE, dana papa miskin, dana pendidikan, dan progress pembangunan gereja Maria Marganingsih Kalasan. Setelah pengumuman, dilanjutkan perkenalan umat baru di LGAK, yaitu Dinda Rahayu sebagai katekumen dalam pendampingan Theresia Yuliastutie yang disambut dengan penuh sukacita oleh seluruh umat. Terselip harapan, semoga benih yang tumbuh di lingkungan akan terus bertumbuh dan berkembang dalam iman yang saling menguatkan demi kemuliaan Tuhan.",33,uploads/files/0zfroe854plqsnu.jpeg,uploads/files/ht4gk7q5eo8pucw.jpeg,uploads/files/m8a7lfscexhndgt.jpeg,"Sudah Diterbitkan",https://gerejakalasan.org/0311-lingkungan-gregorius-agung-kaliajir-pergi-berdua-dua-dalam-pelayanan-bolehkah/ 1473,13,74,6,2025-02-04,lain-lain,"Meningkatkan pelayanan dan komunikasi antar-pengurus di LGAK","Pertemuan lingkungan secara rutin dilaksanakan setiap Kamis pukul 7 malam bersama seluruh umat yang diisi dengan doa dan pendalaman iman. Sementara itu, pertemuan pengurus inti lingkungan dilaksanakan bilamana ada hal krusial yang perlu dibicarakan bersama. Pada hari Selasa, 4 Februari 2025 pukul 18.30 pengurus inti Lingkungan Gregorius Agung Kaliajir mengadakan pertemuan di rumah RB Maryanto selaku ketua LGAK untuk membahas beberapa hal berkaitan dengan dinamika kegiatan yang melibatkan seluruh umat dan pengumuman dari Paroki Maria Marganingsih Kalasan. Di antaranya, peninjauan kembali umat lingkungan yang memerlukan bantuan sosial PSE, umat kelas 6 SD, kelas 9 SMP, kelas 12 SMA, dan yang sedang menyusun tugas akhir yang perlu diajukan untuk memperoleh bantuan dana pendidikan, kolekte untuk subsidi dana pendidikan seminari, dan rencana Pembangunan GMMK. Tujuh (7) pengurus inti hadir pada kesempatan rapat khusus ini dan memberikan usulan yang sangat berarti untuk kelancaran pelayanan umat lingkungan. Pembahasan pertama tentang formulir kesanggupan umat dalam pembangunan GMKK hanya akan diberikan kepada umat lingkungan yang masuk dalam kelompok sejahtera dan beberapa umat yang belum masuk dalam data litbang lingkungan, seperti Maria dan Tutik Aris. Termin pembayarannya diberi kebebasan sesuai dengan kondisi masing-masing keluarga, tetapi tetap sebelum 1 Februari 2027 sudah lunas. Untuk teknis cicilan pembayaran akan dihandle langsung oleh ketua lingkungan. Pembahasan berikutnya tentang agenda misa lingkungan. Menurut jadwal sekretariat paroki, LGAK mendapat giliran pada bulan Agustus. Namun, bertepatan dengan hari jadi lingkungan, ketua lingkungan akan mengusulkan ke paroki agar agendanya bisa diundur pada tanggal 3 bulan September 2025. Semoga harapan umat dan lingkungan tentang agenda misa lingkungan dapat disetujui. Data umat yang menerima bantuan sosial PSE sementara masih tetap, sedangkan data umat yang memerlukan bantuan pendidikan sementara belum ada. Info selanjutnya berkaitan dengan kolekte dalam misa keluarga, masih tetap diperuntukkan bagi pendidikan di seminari. Imbauan ini selalu mendapat sambutan positif dari seluruh umat, tamu yang hadir, dan keluarga besar yang mempunyai ujub. Semua pengurus yang hadir memberikan usulan yang sangat berarti untuk meningkatkan pelayanan demi pertumbuhan iman dan kebersamaan umat. Termasuk usulan regenerasi pengurus, khususnya bagi pengurus yang kondisinya sudah tidak memungkinkan untuk terlibat aktif dalam pelayanan. Dengan demikian, lingkungan memberi kesempatan bagi umat yang belum terlibat untuk belajar dan dapat ambil bagian dalam pelayanan sebagai pengurus. Misalnya, untuk penanganan prolenan, arisan, dan dana pangruktilaya. Pada pukul 21.00 WIB pertemuan pengurus inti berakhir dengan kesepakatan untuk terus meningkatkan komunikasi antar-pengurus demi pelayanan yang lebih baik.",7,uploads/files/blspojrtzx25wv6.jpeg,uploads/files/l40o5zdeg1bhtci.jpeg,uploads/files/xztya50v4rshqwg.jpeg,"Sudah Diterbitkan",https://gerejakalasan.org/0311-st-gregorius-agung-kaliajir-meningkatkan-pelayanan-dan-komunikasi-antar-pengurus-di-lgak/ 1472,6,41,25,2025-02-06,lain-lain,"Pelestarian Budaya Lokal Dalam Gereja Melalui Caos Dahar Romo","Lingkungan St. Bartolomeus Brintikan mendapat tugas pelayanan Caos Dahar Romo pada Kamis, 6 Februari 2025. Pada pagi hari, keluarga Franciscus Suparman bertanggung jawab menyiapkan makanan untuk romo, dilanjutkan oleh keluarga Antonius Budimin pada siang hari, dan keluarga Yohanes Pembaptis Sumaryadi pada sore/malam hari. Sementara itu, Theresia Ildayati bertugas mengantar makanan ke pastoran Paroki Maria Marganingsingsih Kalasan. Sebagaimana telah disepakati dalam pertemuan ibu-ibu Wilayah St. Petrus Damianus Kalasan Timur untuk menu masakannya sebagai berikut : • Pagi hari : Capcay sayuran + ayam, perkedel, tahu, tempe, snack • Siang hari : Soup (sayuran dipisah), ayam goring, tahu, tempe, buah • Malam hari : Lodeh sayuran santan bening, ikan Lombok hijau, tahu dadar, kerupuk Dengan senang hati, ikhlas, dan penuh tanggung jawab keluarga di Lingkungan St. Bartolomeus melaksanakan tugas tersebut. Gereja Katolik, sebagai komunitas iman yang menghormati keberagaman budaya, senantiasa menghargai dan merangkul budaya lokal dalam kehidupan menggereja, selama nilai-nilai yang terkandung di dalamnya tidak bertentangan dengan ajaran Gereja. Salah satu bentuk nyata dari inkulturasi iman Katolik dalam budaya lokal, khususnya dalam tradisi masyarakat Jawa dan beberapa budaya lainnya di Indonesia, adalah Caos Dahar Romo, sebuah kebiasaan yang telah berlangsung turun-temurun sebagai wujud penghormatan dan kasih umat kepada gembala rohani mereka. Meskipun tampak sederhana, Caos Dahar Romo memiliki makna yang mendalam, tidak hanya sebagai ungkapan syukur dan kasih umat kepada pastornya, tetapi juga sebagai sarana untuk mempererat hubungan antara umat dan pemimpin rohani mereka dalam suasana kekeluargaan. Lebih dari sekadar tradisi berbagi makanan, praktik ini mencerminkan nilai kebersamaan, kepedulian, dan semangat pelayanan yang menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan Gereja. Oleh karena itu, dalam dinamika perkembangan iman Katolik di Indonesia, Caos Dahar Romo tetap dipertahankan dan dihargai sebagai salah satu wujud nyata dari perpaduan antara iman dan budaya yang selaras dengan semangat evangelisasi dan kehidupan menggereja yang inklusif. ",4,uploads/files/10g7j_28qravhwl.jpg,uploads/files/12wbadg5hs8tic_.jpg,uploads/files/gfw7arj8n2eqpm6.jpg,"Sudah Diterbitkan",https://gerejakalasan.org/041-st-bartolomeus-brintikan-pelestarian-budaya-lokal-dalam-gereja-melalui-caos-dahar-romo/ 1471,14,80,34,2025-02-02,lain-lain,"Pertemuan pengurus lingkungan st. Lukas Karang"," Minggu, 2 Februari 2025 lingkungan st. Lukas Karang pertemuan pengurus di rumah Ibu Kaling Ibu Kartika pada pukul 16.00 Dalam pertemusn pengurus lingkungan st. Lukas Karang membahas rencana kegiatan lingkungan st. Lukas Karang dan ketua lingkungan mensosialisasikan hasil rapat dari Paroki dan wilayah Berbah tentang rencana pembangunan Gereja paroki Kalasan Hasil rapat / pertemuan juga membahas rencana kegiatan selama 1 tahun ke depsn lingkungan st. Lukas Karang diantara:tetsp mengumpulkan rongsok plastik yang akan dikelola oleh OMK di bawah kòordinasi mbak Dian Pratiwi, kegiatsn ziarah, kegiatan pertemusn rutin linfkungsn 2 minggu sekali tempat bergiliran ","9 or",uploads/files/rtd3c8yma546729.jpg,uploads/files/7_wbcmjuqa2hr14.jpg,uploads/files/1bf_ha2pom3579q.jpg,"Sudah Diterbitkan",https://gerejakalasan.org/303-st-lukas-karang-pertemuan-pengurus-lingkungan/ 1470,2,11,20,2025-02-01,lain-lain,"Pemilahan Barang Daur Ulang","Wilayah St Theodosius terjadwal untuk Kolekte Persembahan Barang Daur Ulang di minggu pertama Februari. Oleh karena itu, lingkungan St Matius yang termasuk di wilayah St Theodosius juga ikut berperan aktif dalam kegiatan tersebut. Pemilahan barang daur ulang, selain membuat lingkungan bersih juga bisa berdampak positif bagi kehidupan kita. Itu juga salah satu bentuk peran kita dalam merawat bumi sebagai rumah kita bersama. Di awal bulan Februari tepatnya di hari Sabtu, 01 Februari 2025, umat lingkungan St Matius mengumpulkan dan memilah barang daur ulang. Kegiatan tersebut bertempat di pendopo rumah Paulus Wahyudi. Pukul 09.00 WIB merupakan waktu yang disepakati bersama untuk melakukan pemilahan barang. Ada umat yang sebelumnya sudah menaruh barang daur ulangnya di pendopo. Setelah barang-barang terkumpul, 7 orang ibu-ibu umat lingkungan segera melakukan pemilahan. Kardus-kardus besar ditumpuk dan diikat menjadi satu. Begitupun dengan botol-botol plastik. Setelah dilepas labelnya, dipisahkan tutupnya dan botol diremas hingga pipih sehingga menghemat tempat. Kertas-kertas bekas juga dikumpulkan dan diikat menjadi satu. Karena dikerjakan bersama-sama, pekerjaan jadi cepat selesai. Pukul 10.00 WIB kegiatan pemilahan barang daur ulang selesai. Barang daur ulang yang sudah selesai dipilah kemudian dikumpulkan, ditumpuk rapi dan siap untuk diangkut ke gereja wilayah St Theodosius. ",7,uploads/files/qlfsbx60pvz5wyr.jpg,uploads/files/csdq024t_mn1jgi.jpg,uploads/files/a2knm8ypx5flvt0.jpg,"Sudah Diterbitkan",https://gerejakalasan.org/007-st-mateus-cupuwatu-ii-pemilahan-barang-daur-ulang/ 1469,13,74,6,2025-02-01,"Doa Lingkungan","Firman itu Pelita bagi Kakiku","Dua puluh Sembilan (29) umat Lingkungan Gregorius Agung Kaliajir bersekutu dalam doa lingkungan yang dilaksanakan pada hari Kamis, 30 Januari 2025 di rumah keluarga Athanasius Saliman. Seperti biasa, rangkaian doa dimulai pada pukul 7 malam. Untuk doa lingkungan kali ini dipimpin oleh RB Maryanto. Pertemuan diawali dengan salam pembuka oleh RB Sarbini Ari Purnomo. Sebelum memasuki suasana hening, umat yang hadir diajak mempersiapkan hati dengan mendengarkan lantunan suara Fransisca Romana Pujiyati yang mengidungkan lagu dari Kidung Adi nomor 425 berjudul Pralambang Kraton Swarga disambung dengan doa pembuka, dipandu oleh Theovillus Suwarto. Sebagai bahan permenungan, umat diajak menyimak bacaan Injil Markus 4 ayat 21-25 tentang ‘Pelita dipasang untuk ditaruh di atas kaki dian. Ukuran yang kamu pakai akan dikenakan pula padamu’. Ada tiga hal yang digarisbawahi dalam homili, yaitu: sapaan romo pada anak menimbulkan rasa bangga, sanjungan pada anak merupakan support yang sangat berarti, dan daya tumbuh iman anak-anak yang sering diajak ke gereja berbeda dengan anak-anak yang tidak pernah diajak ke gereja. Dalam kesempatan sharing umat Lambertus Tallulembang mengungkapkan bahwa firman Tuhan harus diwariskan kepada anak-anak. Pelita itu adalah tentang Firman Tuhan, sebagaimana tertulis dalam Mazmur: Firman itu Pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. Dilanjutkan oleh Fransisca Romana Pujiyati yang mengatakan bahwa kita dipilih Tuhan dan diberi Pelita. Tuhan begitu mengasihi kita dengan mau solider kepada manusia, kecuali dalam hal dosa. Ajaran Katolik harus diwartakan dengan perkataan dan tindakan yang baik. Theresia Yuliastutie menambahkan, bahwa Pelita itu adalah sinar Kristus sendiri. Kebaikan-Nya harus kita pancarkan. Kebaikan lahir dari didikan dalam keluarga karenk Keluarga adalah Gereja mini, maka sebuah keluarga diharapkan bisa menyinarkan kasih Kristus. Setelah sharing umat, dilanjutkan dengan doa umat yang diakhiri dengan doa Bapa Kami dan doa penutup. Pada pukul 20.00 WIB rangkaian doa lingkungan selesai. Dilanjutkan dengan penyampaian pengumuman oleh ketua lingkungan, di antaranya adalah: Pertemuan lingkungan pada Kamis ke-4 memakai Bahasa Jawa dan umat membawa Kidung Adi, pertemuan Kamis depan di rumah RB Sarbini Ari Purnomo, serta sosialisasi penggalangan dana dan kesanggupan umat untuk pembangunan GMMK. Umat diberi kesempatan untuk menyampaikan usulan dan pendapat, baik tentang kegiatan lingkungan maupun tentang rencana Pembangunan GMMK, demi hidup dan berkembangnya pelayanan Gereja, sambil menikmati minuman hangat dan snak yang telah disiapkan keluarga. Setelah cukup, umat pun pamit kepada tuan rumah dan saling memberikan salam. ",29,uploads/files/fjc54a2xzmpo8tu.jpeg,uploads/files/cr3anm8iuxqb9jo.jpeg,uploads/files/yfh68w5_4qi90pv.jpeg,"Sudah Diterbitkan",https://gerejakalasan.org/0311-lingkungan-gregorius-agung-kaliajir-firman-itu-pelita-bagi-kakiku-dan-terang-bagi-jalanku/ 1468,2,11,20,2025-01-29,"Doa Lingkungan","Doa Lingkungan & Sosialisasi Pembangunan Gedung Gereja","Rabu malam merupakan jadwal doa rutin di lingkungan St Matius Cupuwatu. Tetapi ada yang berbeda di Rabu terakhir bulan Januari 2025. Umat lingkungan mengadakan doa rutin sekaligus sosialisasi pembangunan gedung gereja Maria Marganingsih Kalasan. Bertempat di kediaman Nicolas Yulianto, doa lingkungan tersebut dimulai pada pukul 19.00 WIB. Hujan yang turun sejak sore dan gerimis yang masih tercurah sebelum doa dimulai, membuat cuaca menjadi dingin. Akan tetapi, cuaca dingin di Rabu malam itu tetap tidak bisa mengalahkan semangat umat. Umat lingkungan tetap bersemangat datang, berkumpul dan bersekutu untuk memuji dan memuliakan Tuhan melalui doa lingkungan. Doa lingkungan dipimpin oleh Yulius Widianto. Dibuka dengan lagu dari Puji Syukur "Saudara Mari Semua" dan diiringi musik gitar oleh Philipus Pangestu Wibowo, 50 umat Matius yang hadir bersama- sama memuji Tuhan. Setelah pernyataan tobat dan doa pembuka, dibacakan bacaan Injil. Bacaan Injil hari itu diambil dari Markus 4: 1-20 mengenai perumpamaan tentang seorang penabur yang menaburkan benih di "berbagai tanah". Selesai bacaan Injil dan setelah merenungkan sejenak firman Tuhan, umat diajak untuk melihat di layar proyektor mengenai sosialisasi penggalangan dana gedung gereja dan juga video animasi 3D pembangunan gedung gereja baru. FX. Endy Subroto sebagai ketua lingkungan St Matius juga membagikan Surat Edaran tentang Pembangunan Gereja Maria Marganingsih Kalasan dan Lembar kesanggupan umat dalam menyumbang dana pembangunan gereja paroki Maria Marganingsih Kalasan. Setelah itu doa umat didaraskan oleh beberapa umat, dirangkai dengan doa Bapa Kami dan ditutup dengan doa penutup. Sebelumnya umat juga bersama-sama berdoa "Mohon pertolongan Bunda Maria bagi pembangunan gereja dan kawasan terpadu Kalasan". Doa lingkungan di Rabu malam itu ditutup dengan pujian "Aku Dengar Bisikan Suara-Mu". Kembali petikan gitar mengalun dan umat bersama memuji Tuhan dengan sukacita. Pukul 20.00 WIB, doa rutin di lingkungan St Matius berakhir. Ditulis oleh Damiana Wijosari Pusoko Foto oleh Philipus Pangestu Wibowo",50,uploads/files/6lcqohu5gys0e4m.jpg,uploads/files/12spu70hx6ze5ty.jpg,uploads/files/49tlnxu_dsrbzh0.jpg,"Sudah Diterbitkan",https://gerejakalasan.org/007-st-mateus-cupuwatu-ii-doa-lingkungan-sosialisasi-pembangunan-gedung-gereja/ 1467,1,29,29,2025-01-13,lain-lain,"Pengambilan Dana PSE Bulan Januari 2025","Ibu Eva yang merupakan penanggungjawab dana PSE dari lingkungan Maria Marganingsih Krajan mengambil dana di sekretariat pasturan lantai 2 kepada Ibu Lusi dan Saudara Michael Billy selaku pengurus dana PSE pada Senin sore, 13 Januari 2025 pada pukul 18.30 WIB. Pada hari berikutnya Ibu Eva akan membagikan kepada umat lingkungan yang membutuhkan. Dana ini rencananya akan didistribusikan pada hari sesudahnya untuk 4 umat di lingkungan MM Krajan yang membutuhkan, antara lain Ibu Yuni, Bapak Sukijo, Bapak Untung, dan Ibu Pempi. Masing-masing umat mendapatkan uang sebesar Rp. 150.000,- untuk digunakan sesuai dengan kebutuhan masing-masing.","1 or",uploads/files/7ypfc1a2riom8bw.jpeg,,,"Sudah Diterbitkan",https://gerejakalasan.org/030-maria-marganingsih-krajan-pengambilan-dana-pse-bulan-januari-2025/ 1466,1,29,29,2025-02-01,lain-lain,"Mengawali Februari dengan Pelayanan Tugas Tata Tertib dan Kolekte","Pada hari misa Sabtu sore, 1 Februari 2025 pukul 17.30 WIB perwakilan umat di Lingkungan Maria Marganingsih Krajan dan Karang mengawali awal bulan dengan menjalankan tugas sebagai petugas tata tertib. Dalam tugas kali ini perwakilan umat bertugas untuk menghitung jumlah kehadiran umat secara manual, menyambut kehadiran umat, menyiapkan kotak kolekte dan menghitung uang kolekte yang terkumpul setelah misa. Berbeda dengan tugas tatib di tahun lalu yang biasanya disandingkan dengan 1 lingkungan lain, namun tugas tatib di tahun yang baru ini full di-handle oleh 1 lingkungan. Ibu Toni, Ibu Wartini, Ibu Bekti, Ibu Arimbi, Ibu Heni, Ibu Ika, Bapak Sumantri, Bapak Totok, Bapak Sumarno dan Bapak Sukijo menjalankan tugas selaku perwakilan lingkungan. Para petugas hadir kompak memakai batik sejak pukul 16.40 WIB sekitar 50 menit sebelum misa dimulai. Setelah misa usai para petugas pun menghitung uang kolekte bersama tim bendahara paroki yang dikoordinatori oleh Ibu Ika. Kolekte pertama pada misa Sabtu sore kali ini terkumpul sebesar Rp. 3.273.000,- dan kolekte kedua terkumpul sebesar Rp. 1.457.000.","10 o",uploads/files/2sicpw7lb58mzof.jpeg,uploads/files/q791gzlbjnepc4x.jpeg,uploads/files/mzwjhicnd57u084.jpeg,"Sudah Diterbitkan",https://gerejakalasan.org/030-maria-marganingsih-krajan-mengawali-februari-dengan-pelayanan-tugas-tata-tertib-dan-kolekte/ 1465,2,11,20,2025-01-27,lain-lain,"Ibadat Memule 40 Hari","Dalam tradisi Jawa, Memule dapat diartikan sebagai ritual peringatan arwah. Sedangkan dalam tradisi umat Katolik di Jawa, Memule merupakan peringatan orang yang sudah meninggal dunia. Doa memule biasanya diperingati setelah orang meninggal dunia dalam kurun waktu 7 hari, 40 hari, 100 hari, 1 tahun, 2 tahun dan puncaknya pada 1000 hari. Seperti pada Senin malam, tepatnya 27 Januari 2025, umat lingkungan St Matius diundang oleh keluarga Victoria Partini untuk doa memule. Doa memule tersebut untuk mendoakan arwah Otto Soemarno yang genap 40 hari dipanggil Tuhan. Hujan yang turun sejak sore membuat udara terasa begitu sejuk di malam itu. 70 umat lingkungan tetap bersemangat untuk datang dan berdoa bersama. Pukul 19.00 WIB doa memule dimulai. Ibadat memule diawali dengan sapaan dan prakata sebelum ibadat oleh Elisabeth Dwi Astuti yang juga sebagai prodiakon tersebut. Setelah itu, lagu "Lihatlah Rumah Allah" yang diambil dari Puji Syukur dinyanyikan bersama. Diiringi dengan petikan gitar dari Philipus Pangestu Wibowo dan Emmanuel Wijoputro, umat memuji dan memuliakan Tuhan melalui pujian tersebut. Bacaan Injil diambil dari Matius 11 : 25-30. Elisabeth Dwi Astuti sebagai pemimpin ibadat, mengawali homilinya dengan bertanya pada umat yang hadir "apa yang terlintas dalam pikiran kita saat mendengar kata "kuk". Ada yang menjawab bahwa kuk adalah masalah, beban. Kuk memiliki beberapa arti tetapi yang terlintas dalam pikiran Elisabet Dwi Astuti yang juga adalah ibu dari 2 orang anak tersebut, kuk adalah alat kayu yang digunakan untuk mengendalikan hewan penarik seperti lembu atau sapi. Kuk dipasang di tengkuk hewan untuk menarik beban seperti bajak atau pedati. Tuhan Yesus meminta kita untuk datang kepada-Nya saat merasa letih lesu dan berbeban berat dan meminta kita untuk memikul kuk yang Dia pasang. Dengan mengandalkan Tuhan dan hanya bersandar pada-Nya, kita akan mendapat kelegaan dan ketenangan saat "memikul kuk" . Demikian juga dengan keluarga yang ditinggalkan oleh Otto Soemarno. Dengan bersandar pada Tuhan Yesus, mereka akan merasa lega dan tenang. Percaya bahwa Allah Bapa sudah menerima jiwa/arwah Otto Soemarno di pangkuan-Nya. Setelah homili, ada persembahan lagu dari dJawilumm "Tak Kau Tinggalkanku". Sebuah lagu dari Damian Alma yang berisi tentang 2 Timotius 4 : 7 "Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik. Aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman". Selesai persembahan lagu, doa umat dipanjatkan dan dibacakan oleh Christopher Rainadiv dan Amadeus Evano. Lagu Bapa Kami dinyanyikan untuk merangkai doa umat. Dan setelah bunga tabur diperciki oleh air suci, ibadat memule pada malam hari itu ditutup dengan berkat penutup. Setelahnya dinyanyikan lagu "Yesus Tlah Bersabda" sebagai lagu penutup. Ibadat memule di Senin malam yang terasa dingin tersebut selesai pada pukul 19.50 WIB. Ditulis oleh Damiana Wijosari Pusoko Foto oleh Philipus Pangestu Wibowo",70,uploads/files/tpjo0i37mcag_z2.jpg,uploads/files/auvo4zblci7wn5e.jpg,uploads/files/ef6c_iu7rmdjwyn.jpg,"Sudah Diterbitkan",https://gerejakalasan.org/007-st-mateus-cupuwatu-ii-ibadat-memule-40-hari/ 1464,6,41,25,2025-02-02,lain-lain,"Tugas Koor Minggu Pagi di Gereja Maria Marganingsih","Lingkungan St. Bartolomeus Brintikan mendapatkan tugas pelayanan koor di Gereja Maria Marganingsih Kalasan pada hari Minggu, 2 Februari 2025 pukul 06.00 WIB dalam misa yang dipimpin oleh Romo Yohanes Ngatmo, Pr. Tugas koor ini merupakan tugas pertama kali di gereja sementara karena gereja yang lama telah dirobohkan pada akhir tahun lalu dan peletakan batu pertama pembangunan gereja yang baru telah dilakukan pada tanggal 25 Januari 2025. Pagi ini terasa dingin dan gelap, tetapi hal tersebut tidak menyurutkan semangat 20 (dua puluh) umat sebagai petugas koor untuk datang ke gereja. Tiga puluh menit sebelum misa dimulai, petugas koor sudah siap menempati bangku sesuai dengan pembagian suara masing-masing. Pembagian suara tersebut untuk mendapatkan harmoni lagu yang baik. Upaya tersebut menjadi bagian dari ucapan syukur untuk ikut serta memuliakan Tuhan dan menghantarkan umat dalam perayaan misa pagi ini. Yang patut mendapat acungan jempol adalah Cicilia Martiningrum yang pertama kalinya tampil sebagai dirigen di Gereja Maria Marganingsih Kalasan dengan didukung organis Lucia Heni. Sejak lagu pertama “Hymne Marganingsih” hingga lagu penutup “Niatan Bakti” semua dilakukan dengan baik hanya demi kemuliaan dan keagungan nama Tuhan, bukan untuk memegahkan diri. Bersyukur kepada Tuhan karena pelaksanaan tugas koor berjalan dengan baik dan lancar. Hal ini memberikan kebanggaan dan kepuasan pribadi bagi anggota koor yang telah melayani dengan sepenuh hati dan sukacita. Semoga kekompakan dan semangat mereka dalam pelayanan terus berlanjut dan memberikan berkat kepada seluruh umat di Gereja Maria Marganingsih Kalasan. ",20,uploads/files/m1q9vj78to5xupb.jpeg,uploads/files/rc14wpkl8tmj9ya.jpeg,uploads/files/i_xy381o4u5ecm7.jpeg,"Sudah Diterbitkan",https://gerejakalasan.org/041-st-bartolomeus-brintikan-tugas-koor-minggu-pagi-di-gereja-maria-marganingsih/ 1463,6,41,25,2025-01-31,lain-lain,"Latihan Koor Sebagai Bagian Dari Pelayanan Rohani","Umat Lingkungan St. Bartolomeus Brintikan melakukan 3 (tiga) kali latihan sebagai persiapan tugas pelayanan koor di Gereja Maria Marganingsih Kalasan pada Misa hari Minggu, 2 Februari 2025 pukul 06.00 WIB yang dijadwalkan dipimpin oleh Rm. Yohanes Ngatmo, Pr. Bertindak sebagai pemandu dalam latihan koor tersebut adalah Lusia Krismastuti. Tempat latihan di kediaman Yohanes Sulistyanto beralamat di Dusun Brintikan RT.03 Tirtomartani Kalasan Adapun latihan pertama dilaksanakan pada hari Rabu, 22 Januari 2025 pukul 18.00 WIB dengan partisipasi 12 umat, dilanjutkan latihan kedua pada hari Rabu, 29 Januari 2025 2025 pukul 18.00 WIB dengan partisipasi 15 umat, sedangkan latihan ketiga yang merupakan gladi resik sebelum tampil di Gereja Maria Marganingsih Kalasan dilaksanakan pada hari Jumat, 31 Januari 2025 pukul 18.30 WIB diikuti 18 umat. Lagu-lagu yang dikidungkan dari buku Madah Bakti, antara lain Kusujud Allahku (MB 169), Percikilah Aku (MB 103), Pesta Yesus Dipersembahkan di Kanisah, Aku Mengasihi Tuhan (MB 290), dan Niatan Bakti (MB 305). Sebelum memulai latihan selalu diawali dengan doa agar setiap anggota koor dapat bernyanyi dengan baik, penuh kesungguhan, dan membawa kemuliaan bagi Tuhan. Begitupun setelah selesai latihan selalu diakhiri dengan doa mengucap syukur, berterima kasih kepada Tuhan atas kesempatan berlatih, atas talenta yang diberikan, serta atas kelancaran dan kebersamaan dalam latihan. Pada latihan koor yang terakhir dipadukan dengan organis Lucia Heni. Umat sangat bersemangat dan antusias sekali menyanyi dalam mengikuti latihan. Yang menarik dalam latihan kali ini, Cicilia Martiningrum memulai debutnya sebagai dirigen karena dua petugas yang biasanya rutin sebagai dirigen yakni Maria Faustina Sari dan Dhanastri Herningtyas berhalangan hadir. Semoga Cicilia dapat melaksanakan tugasnya dengan baik pada saat tampil di gereja. Setiap anggota koor hendaknya mengikuti latihan dengan penuh dedikasi dan sukacita, menjadikannya sebagai bagian dari pelayanan rohani yang tulus. Menjadikan latihan koor sebagai pelayanan rohani berarti melihat dan melaksanakan kegiatan latihan paduan suara bukan sekadar sebagai aktivitas musik, tetapi sebagai bentuk ibadah dan pengabdian kepada Tuhan. Dalam hal ini, latihan koor dilakukan dengan sikap hati yang tulus, penuh kesungguhan, serta dengan tujuan untuk memuliakan Tuhan dan membangun iman jemaat. ",18,uploads/files/fm82ue_4y0rvlnd.jpeg,uploads/files/i18ut6kxgdfc_wr.jpeg,uploads/files/a2o8ik103vxgjzb.jpeg,"Sudah Diterbitkan",https://gerejakalasan.org/041-st-bartolomeus-brintikan-latihan-koor-sebagai-bagian-dari-pelayanan-rohani/ 1462,14,80,34,2025-01-27,lain-lain,"Latihan koor lingkungan st. Lokasi Karang"," Pada hari Senin tanggal 20 Januari 2025 lingkungan Santo Lukas Karang latihan koor di rumah Bapak Ganang RG 05, pada latihan koor yang hadir ada beberapa OMK dan umat lingkungan Santo Lukas Karang Dalam latihan koor kali ini dapat tugas koor di Gerdja St. Yusuf Berbah untuk tugas tgl 9 Februati 2025 minggu I yang mana harus ada menyanyi percikiah aku. Dalam latihan koor semakin semarak karena ada OMK yang ikut datang latihan koor . Latihan koor diakhiri pukul 09.45 . Latihan selanjutnya di rumah Bu Emi Senin mendatang tgl 27 Januari 2025",18,uploads/files/bv9qh1d0a7ntyl4.jpg,uploads/files/9oq8y5zvxcr06t3.jpg,uploads/files/af0ve19cysz5l7r.jpg,"Sudah Diterbitkan",https://gerejakalasan.org/303-st-lukas-karang-latihan-koor-lingkungan/ 1461,7,45,23,2025-01-31,lain-lain,"Sosialisasi dan Koordinasi Pembangunan Gereja Maria Marganingsih Kalasan","Pada Hari Kamis 30 Januari 2025 pukul 19.00 s/d 20.30.00 WIB di Rumah Bayu Laksmono Dsn. Randugunting, Tamanmartani telah berlangsung " Sosialisasi dan Koordinasi Pembangunan Gereja Maria Marganingsih Kalasan " yang diselenggarakan oleh Lingkungan St. Petrus Damianus dengan dipimpin Ketua Lingkungan dan Panitia Pembangunan ( B. Purnomo) dan Pengurus ( Andri Sebastian) dan diikuti kurang lebih 45 KK mewakili keseluruhan umat lingkungan. Dalam pertemuan tsb, Ketua Lingkungan menjelaskan ttg rencana Pembangunan Gereja Maria Marganingsih, yg sudah diawali dg Misa dan Peletakan Batu pertama pada Sabtu, 25 Januari 2025. Dan kemudian dibagikan SE Nomor : 002/SE/DPPK/I/2025 Tentang Pembangunan Gereja Maria Marganingsih Kalasan, dari Gereja utk umat scr keseluruhan. Kemudian juga disampaikan bahwa Romo Paroki, Panitia dan Pelaksana Pembangunan membutuhkan dana sekitar Rp24,8 Milyar, Paroki telah memiliki dana Rp13 Milyar, sehingga masih ada kekurangan dana sekitar Rp8 Milyar. Atas kekurangan dana tsb mk seluruh umat Paroki diharapkan bergotong royong membantu kekurangan dana. Adapun cara gotong royong yg diharapkan dari 2.921 KK dpt menyumbang Rp3.000.000/KK/2 tahun dg komitmen yg dpt diangsur selama 2 tahun, dimulai bulan Februari 2025. Nantinya setiap KK umat diminta menuliskan dan menandatangani Surat Kesanggupan menyumbang dana. Selama pelaksanaan sosialisasi, ada umat yg bertanya tentang metode dan besaran nominal sumbangan, agar tidak memberatkan umat. Dan kemudian dalam sosialisasi disepakati bahwa : 1. Umat sanggup bergotong royong menyumbang dana sesuai dg kemampuan masing² 2. Adanya subsidi silang bagi umat yg mampu dan bersedia menyumbang lebih dari Rp3.000.000/2 tahun 3. KK umat menulis dan menandatangani kesanggupan dan dikumpulkan paling lambat tgl 7 Februari 2025 4. Besar sumbangan tdk memaksa/tdk mengikat, diangsur selama 2 tahun, mulai bulan Februari 2025 paling lomba setiap tgl 20. 5. Teknik mengangsur dg cara jemput bola oleh masing² penanggungjawab blok Randugunting (Ela), blok Kepatihan (Vero), blok Gampar (Nia), blok Kowang (Nisa) dan sbg bendahara khusus ( Fanny) 6. Pembayaran dicatat di kartu biru di tanda tangani oleh penanggungjawab blok dan disetor ke Bendahara. Keterlibatan umat dalam pembangunan gereja sangat penting karena gereja bukan hanya bangunan fisik, tetapi juga komunitas iman yang hidup. Dengan berbagai bentuk keterlibatan ini, umat tidak hanya berperan dalam aspek fisik pembangunan gereja, tetapi juga dalam penguatan spiritual dan komunitas yang ada di dalamnya. Keikutsertaan umat dalam pembangunan gereja membuat gereja menjadi lebih dari sekadar tempat ibadah, tetapi juga simbol kebersamaan, semangat, dan iman yang tumbuh bersama. Pertemuan ditutup dengan doa penutup yang dsampaikan oleh Prodiakon Andri sebastian. ",45,uploads/files/2hb1c05itwdglx6.jpeg,uploads/files/lg0e_x69rzdjfy2.jpeg,uploads/files/v4_8q067umchfnb.jpeg,"Sudah Diterbitkan",https://gerejakalasan.org/044-st-petrus-damianus-taman-selatan-sosialisasi-dan-koordinasi-pembangunan-gereja-maria-marganingsih-