Umat Wilayah Santo Ignatius de Loyola, Kalasan Tengah, Paroki Maria Marganingsih Kalasan merayakan misa syukur dalam rangka pesta nama pelindung. Romo Antonius Dadang Hermawan, Pr –Romo Kepala Paroki Maria Marganingsih Kalasan–memimpin Perayaan Ekaristi di Gereja Santo Ignatius de Loyola pada Sabtu (30/07/2022).
Perayaan syukur tampak lebih semarak. Para Prodiakon dan beberapa petugas mengenakan pakaian adat jawa. Lagu-lagu pun diiringi gending, dengan para pengrawit OMK Kalasan Tengah. Pengurus Dewan Pastoral, Ketua Bidang Liturgi dan Tim Litbang Paroki Maria Marganingsih berkenan hadir pada misa ini.
“Awakke dhewe atur panuwun dhumateng Gusti, mergo sepisan, iso ngriyayake pangayoman utawi pelindung wilayah kalasan Tengah, yaiku Santo Ignatius Loyola sing dipengeti tiap tanggal 31 Juli. Kepindo, awake dhewe iso kumpul lan bedo kaya biyasane. Ono sik dandan, ono sik ngagem kebaya utawa jarit lan iringane wae klonengan…Opo nak wis ngriyayaake koyo mangkene njug wis cukup? Ora! Awakke dhewe kudu luwih semangat…minggu ngarep luwih semangat. Ojo rumangsa puwas (Kita bersyukur kepada Tuhan karena pertama, kita bisa merayakan pelindung wilayah Kalasan Tengahm, yaitu Santo Ignatius de Loyola yang dipertingati tiap tanggal 31 Juli. Kedua, kita bisa berkumpul dalam suasana berbeda dari biasanya. Ada umat yang menngenakan kebaya atau jarik dan iringannya pun menggunakan gamelan…Kalau sudah merayakan seperti ini, apakah sudah cukup? Tentu tidak! Kita harus lebih bersemangat….minggu depan lebih semangat. Jangan merasa puas),” kata Romo Dadang Pr, dalam bagian awal homili.
Lebih lanjut, Romo Dadang Pr menyatakan “Awake dhewe diajak nglelimbang babagan kepinginan lan kebutuhan. Urip karahonen kuwi mesthine dadi kebutuhan kanggo awake dhewe. Diskresi, yaiku pengalaman rohani Santo Ignatius de Loyola kanggo mbedakake kekuatan roh kang ala lan roh kang sae mugi-mugi dadi srana awakke dhewe kanggo mulyaake Gusti ing sadaya pakaryan padintenan” (Kita diajak merenungkan antara keinginan dan kebutuhan, Hidup rohani hendaknya menjadi kebutuhan kita. Diskresi atau pengalaman rohani Santo Ignatius de Loyola untuk membedakan kekuatan roh jahat dan kekuatan roh baik semoga menjadi sarana bagi untuk memuliakan Allah dalam semua karya harian kita).
“Santo Ignatius de Loyola kuwi nduweni ukara, AMDG yaiku Ad Maiorem Dei Gloriam utawa isi uga Amrih Minulya Dalem Gusti. Awake dhewe dielingke, kabeh sik awake duweni utawa sik awake dhewe tandangi kui mesthine kanggo ngeluhurake Gusti. Muga-muga tuladhanig Santo Ignatius Loyola ugi dadi semangat urip awakke dhewe (Santo Ignatius de Loyola memiliki ungkapan AMDG, yaitu Untuk Keagungan Allah yang Lebih Besar atau bisa juga diartikan Demi Kemuliaan Allah. Kita diingatkan, semua yang kita miliki atau apapun yang kita lakukan seharusnya untuk memuliakan Allah. Semoga teladan Santo Ignatius de Loyola juga menjadi semangat hidup kita),” lanjut Romo Dadang, Pr pada akhir homili.
Rangkaian pesta nama dilanjutkan dengan penyerahan serat kekancingan pemekaran wilayah dan pemotongan tumpeng. Acara ini juga menjadi bagian dari syukur atas proses pengembangan Wilayah Santo Ignatius de Loyola yang dimekarkan menjadi 4 wilayah, yaitu Wilayah Santo Aloysius Gonzaga, Wilayah Santo Robertus Bellarminus, Wilayah Yohanes de Britto, dan Wilayah Santo Petrus Kanisius. Romo Dadang, Pr berkenan memotong tumpeng dan menyerahkannya kepada Bapak F.A. Krisno Wibowo, ketua wilayah Santo Aloysius Gonzaga), Bapak Godeffridus, selaku ketua Wilayah Santo Robertus Bellarminus, Bapak Pius Sudarmaji, selaku ketua Wilayah Yohanes de Britto, Bapak Al. Sugeng Wuryanto selaku ketua Wilayah Santo Petrus Kanisius, dan Bapak YB. Ngadianto, selaku kordinator ketua wilayah.
”Selamat dan profisiat atas pemekaran wilayah Santo Ignasius de Loyola, Kalasan Tengah dari satu menjadi empat bukan lagi pemekaran, tetapi beranak pinak. Demikian pula lingkungannya, dari delapan menjadi limabelas, hampir semua lingkungan mekar. Harapannya, pemekaran akan terus berlangsung sehingga Wilayah Kalasan Tengah akan terus berkembang. Terimakasih pula dari Dewan Pastoral Paroki Kalasan atas kerjasama dan koordinasi dengan pengurus wilayah Kalasan Tengah berlangsung dengan baik sehingga program-program paroki direspon baik oleh pengurus wilayah Kalasan Tengah dan para pengurus lingkungannya. Terimakasih pula untuk pengurus wilayah Kalasan Tengah karena laporan keuangan juga tertib dan disiplin setiap bulan. Semoga kerjasama dan koordinasi yang telah berlangsung dengan baik ini akan terus berlanjut untuk kepengurusan selanjutnya,” tutur Bapak St. Sunaryo, selaku Pengurus Dewan Pastoral Paroki Maria Marganingsih Kalasan.
Bapak YB. Ngadianto, selaku kordinator ketua wilayah.
Menurut Bapak YB. Ngadianto, “Wilayah Santo Ignatius de Loyola Kalasan Tengah terdiri dari 8 lingkungan. Per tanggal 24 April 2022 bertepatan dengan Hari Raya Kerahiman Ilahi ditetapkan/dikukuhkan pemekaran wilayah, menjadi 4 wilayah dan 15 lingkungan, yaitu Wilayah Aloysius Gonzaga Kalasan Tengah (Lingkungan Santo Benedictus Pertamina, Lingkungan St. Skolastika Karangmojo, Lingkungan Santo Andreas Kujonsari, dan Lingkungan St. Thomas Tundan), Wilayah Robertus Belarminus (Lingkungan Fransiskus Xaverius Perum Purwomartani Baru, Lingkungan Yohanes Rasul Purwomartani Baru, Lingkungan Santa Maria Sidokerto, Lingkungan Santa Elisabeth Sambisari), Wilayah Yohanes de Britto (Lingkungan Santo Yakobus Temanggal 1, Lingkungan Santa Bernadeta Temanggal 1, Lingkungan Santo Petrus Temanggal 2, Lingkungan Santo Paulus Temanggal 2), Wilayah Santo Petrus Kanisius (Lingkungan Santo Yusuf Tegal Bojan, Lingkungan Santo Lukas Somodaran, dan Lingkungan Santa Theresia Tegal Sari).***