KOMSOS-GMMK. Makanan adalah sesuatu yang dapat dikonsumsi, yang menjadi sumber energi bagi tubuh. Makanan tak hanya membuat kita menjadi kenyang, tetapi makanan yang kita konsumsi juga sangat penting untuk mencegah penyakit, pertumbuhan, dan kesehatan. Oleh karenanya, kita memerlukan makanan yang mengandung protein, mineral, lemak, vitamin, dan karbohidrat, agar tubuh kita mendapatkan asupan nutrisi yang baik.
Tidak hanya makanan yang sehat, tubuh juga memerlukan olahraga dan istirahat cukup agar tubuh kita menjadi sehat dan bugar. Lalu apa saja yang bisa kita lakukan untuk mendapatkan tubuh yang sehat dan bugar?
Tim Pelayanan Kesehatan Bidang Kemasyarakatan Paroki Maria Marganingsih Kalasan bekerja sama dengan Unika Soegijapranata Semarang, melaksanakan “Workshop Rumah dan Keluarga Sehat”, dengan mengundang dua nara sumber yakni Dr. Ir. Sumardi, M.Sc., dosen Prodi Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian dan dr. Mayang Setyaningsih, M. Biomed, dosen Fakultas Kedokteran.
Workshop Rumah dan Keluarga Sehat, yang ditujukan untuk keluarga muda ini, dilaksanakan di Gereja St. Ignatius Temanggal, pada Minggu, 19 Juni 2022 pukul 15.00, dengan mengusung tema “Mewujudkan Keluarga Sehat Paroki Maria Marganingsih”. Acara ini bertujuan untuk mewujudkan bangsa yang unggul dan berdaya dalam keluarga.
Workshop ini dihadiri oleh 153 pasangan suami istri dari seluruh wilayah Paroki Maria Marganingsih Kalasan. Para peserta yang didominasi oleh pasangan suami istri, mulai masuk ke dalam gereja setelah melakukan presensi pada pukul 14.00 WIB.
Workshop yang dimulai tepat pukul 15.00 WIB ini dimulai dengan perkenalan masing-masing wilayah yang dipandu dengan apik oleh Elisabeth Dwi Astuti, SKM selaku MC workshop. Dalam perkenalan tersebut, dengan semangat dan antusias, masing-masing wilayah mengucapkan yel-yel masing-masing. Kemudian, acara dilanjutkan dengan doa yang dipimpin oleh YB Sukartono dengan harapan agar acara dapat berjalan dengan lancar.
Setelah doa, acara kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu “Indonesia Raya” dan sambutan oleh St. Sunaryo sebagai Wakil Ketua 2 dewan paroki. Dalam pidatonya, St. Sunaryo mengatakan jika ini adalah kali kedua Gereja Maria Marganingsih Kalasan bekerja sama dengan Unika Soegijapranata Semarang. Beliau juga berharap jika kerja sama ini dapat berkelanjutan.
Pada materi workshop pertama yang disampaikan oleh Dr. Ir. Sumardi, M.Sc., beliau menjelaskan mengenai “Pangan, Kesehatan, dan Kesejahteraan Rumah Tangga”. Dalam materinya, Dr. Sumardi mengelompokkan jenis pangan menjadi tiga, yaitu gastro-maskulin, gastro-feminin, dan hegemoni gastro maskulinitas.
Gastro-maskulin contohnya adalah daging yang pada zaman dahulu diperoleh dengan cara berburu, pertaruhan nyawa dan sekarang dapat dibeli dengan harga yang mahal. Gastro-maskulin adalah simbol keperkasaan, kejantanan, dan keberanian. Sementara gastro-feminin, contohnya adalah buah dan sayur, yang dulunya diperoleh dengan cara menanam, yang ditujukan sebagai pelengkap dan penyeimbang hasil buruan (gastro-maskulin). Namun sekarang dapat dibeli dengan harga murah. Gastro-feminin memainkan peran-peran fungsional dan bukan merupakan simbol. Sementara itu, hegemoni gastro-maskulinitas adalah makanan yang mahal, lezat, dan menjadi simbol ‘keperkasaan’ keluarga (termasuk finansial). Hegemoni gastro-maskulinitas mendominasi sistem penyediaan dan konsumsi pangan. Hegemoni gastro-maskulinitas mengabaikan aspek gastro-feminintas pangan.
“Banyak orang yang tahu jika makanan itu tidak sehat, tetapi tetap dikonsumsi karena enak,” ucap Dr. Ir. Sumardi, M.Sc.
Makanan yang sehat dan seimbang menurut Dr. Ir. Sumardi, M.Sc. adalah makanan yang mengandung gastro-maskulin dan gastro-feminin. Lalu, apa saja makanan yang termasuk dalam gastro-maskulin dan gastro-feminin? Dan apa saja peran utama gastro-maskulin dan gastro-feminin?
Ada dua jenis makanan yang termasuk dalam gastro-maskulin. Di antaranya adalah daging merah dan daging ayam. Daging merah mengandung protein kompleks, serat protein panjang, lemak tinggi, energi besar, sementara daging ayam mengandung protein sederhana, serat protein pendek dan lemak rendah. Peran utama daging merah dan daging ayam adalah untuk meningkatkan jumlah dan reaktivitas 2 hormon Testoteron dan Adrenalin.
Untuk gastro-feminin, ada (paling tidak) 4 hormon yang dapat ditingkatkan, yaitu serotonin, dopamin, endorfin, dan oksitosin. Serotonim dikenal sebagai hormon kepribadian yang dapat mengendalikan emosi dan suasana hati. Jika ingin meningkatkan hormon ini, kita dapat mengonsumsi makanan yang mengandung biji-bijian dan sayuran. Dopamin, dikenal sebagai hormon kebahagiaan. Ikan laut, alpukat, coklat, kedelai, hampir semua sayuran hijau, serta kacang-kacangan dapat meningkatkan hormon ini. Endorfin mulai meningkat ketika kita merasa bahagia dan relaksasi yang cukup. Endorfin juga dapat dilatih melalui ketenangan hati. Yang terakhir adalah Oksitosin. Oksitosin sering disebut sebagai hormon cinta, karena berkaitan dengan perasaan cinta, kasih sayang, emosi yang baik, dan keterikatan.
Di akhir materinya Dr. Ir. Sumardi, M.Sc. mengatakan bahwa makanan meningkatkan jumlah dan aktivitas sebagian hormon kebahagiaan. Namun, hormon-hormon lain dibentuk sendiri oleh tubuh, sehingga ketenangan jiwa sangat penting.
Setelah sesi pertama selesai, dilanjutkan selingan dari ibu-ibu BIdang Kesehatan yang mengajak peserta untuk menyanyikan dua buah lagu, yang berjudul “Hidup Ini adalah Kesempatan” dan “Dalam Nama Yesus Kita bersaudara”, yang dinyanyikan secara akustik.
Sesi kedua yang dibawakan oleh dr. Mayang membahas mengenai “Keluarga Sehat yang Fit dan Fresh”. Menurut dr. Mayang, keluarga yang sehat adalah keluarga yang sehat secara jasmani dan rohani, sehat jiwa dan raga, dan sehat secara fisik dan psikis.
Sehat belum tentu fit. Pernah kah mengalami sulit tidur di malam hari, merasa lelah saat bangun pagi, badan sakit semua tanpa alasan, tidur tidak nyenyak, emosi tidak stabil, badan terasa lemas dan tidak bersemangat? Jika tidak mengalami 4 hal tersebut, berarti tubuh kita sehat dan bugar. Namun, jika mengalami salah satunya, berarti sehat tetapi tidak bugar.
Lalu apa bahaya tidur tidak efektif? Yang terjadi jika tidur tidak efektif adalah ganggun sistem imun, gangguan jantung, gangguan mood dan perasaan, dan gangguan otot dan sendi. Keempatnya dapat menurunkan produktifitas kerja. Selain keempat bahaya tersebut, kurang tidur juga dapat menyebabkan serangan jantung mendadak.
Jadi, bagaimana agar kita dapat tidur dengan efektif? dr. Mayang memberikan tipsnya yaitu dengan melakukan sleep hygiene (kebersihan tidur). Yang pertama dengan menghindari aktivitas lainnya di atas tempat tidur selain tidur. Kedua, usahakan bangun di jam yang sama, termasuk hari libur atau akhir pekan. Ketiga, hindari berlama-lama di tempat tidur, jika memang tidak ada keperluan. Keempat, hindari terlalu sering tidur siang. Tidur siang yang paling baik cukup sekitar 10 sampai 20 menit. Kelima, kurangi atau hentikan kebiasaan penggunaan alkohol, nikotin, atau kafein. Keenam, tidak makan berat sebelum tidur. Jika ingin tidur setelah makan, paling tidak harus menunggu 2 jam agar makanan dapat dicerna dengan baik. Yang terakhir adalah jaga kondisi ruangan kamar tidur dalam keadaan nyaman, baik dari suhu, ventilasi, dan pencahayaan lampu.
dr. Mayang juga memberikan tips untuk kebugaran tubuh yaitu dengan melakukan prinsip olahraga BBTT (Baik, Benar, Terukur, dan Teratur). Baik adalah dengan olahraga minimal 30 menit latihan. 10 menit pemanasan, 15 menit untuk jalan, 5 menit terakhir untuk pendinginan atau peregangan otot. Benar, pilihlah olahraga yang sesuai dengan kondisi fisik dan jangan ikut-ikutan orang lain. Terukur, lakukan pengukuran dengan nadi setiap hari akhir pelatihan dengan tujuan menilai apakah target denyut nadi tercapai atau tidak. Teratur, untuk mencapai optimal, olahraga perlu dilakukan minimal 3 kali seminggu.
Jika melakukan sesuai hal-hal di atas, maka berat badan akan terjaga. Selain itu, dapat menjaga kesehatan tulang, meningkatkan kinerja otak, menjaga keseimbangan tubuh, dan mengurangi risiko berbagai penyakit.
Kita dapat melakukan olahraga ringan setelah bangun tidur, untuk melatih otot betis, seperti jinjit. Ini dapat dilakukan sebanyak 8 kali.
Olahraga pada malam hari tidak disarankan. Namun jika tetap menginginkan untuk melakukan olahraga di malam hari, sebaiknya dilakukan 2 jam sebelum tidur. Karena jantung sedang bekerja 2 kali lipat dan harus diistirahatkan terlebih dahulu.
Untuk orang tua atau lansia, olahraga tentunya sangat penting. Namun, bagi lansia durasi olahraga hanya 15 sampai 30 menit saja dan dimulai dengan gerakan dasar yang ringan. Boleh ditingkatkan bertahap, tapi tidak boleh sampai “ngos-ngosan” atau sulit untuk berbicara.
“Di dalam jiwa dan raga yang sehat, terdapat istirahat cukup dan olahraga teratur,” ucap dr. Mayang di akhir materinya.
Setelah sesi kedua selesai, peserta workshop diajak untuk praktik olahraga jinjit bersama dengan MC, selama 8 kali. Kemudian setelahnya, dibuka sesi pertanyaan untuk materi 1 dan 2. Para peserta sangat antusias sekali. Banyak peserta yang ingin bertanya. Namun karena keterbatasan waktu, MC hanya memilih 3 penanya sebagai perwakilan.
Sebelum mengakhiri workshop hari ini, MC memberikan kesempatan kepada Dr. Ir. Sumardi, M.Sc. dan dr. Mayang untuk menyampaikan kata-kata penutup.
“Keluarga menentukan makanannya dan makanan itulah yang membentuk keluarga,” ujar Dr. Ir. Sumardi, M.Sc. sebagai kata-kata penutupnya.
Sementara dr. Mayang berkata, “Tidak harus menjadi keluarga yang sempurnya. Jadilah keluarga yang selalu fit dan bahagia.”
Workshop yang selesai pukul 17.30 ini diakhiri dengan penyerahan sertifikat penghargaan kepada narasumber dan foto bersama.
Foto oleh Chatarina Novia C. dan Donald Maradona