Pagi itu, Sabtu 26 Oktober 2024, udara segar menyambut para pewarta Gereja Maria Marganingsih Kalasan yang berkumpul sejak pukul 06.00 WIB. Suasana riuh penuh tawa dan canda terdengar di belakang pastoran lama, sementara dua armada yang masing-masing membawa 12 pewarta bersiap memulai perjalanan ziarek. Armada pertama dikomandani oleh Ibu Anik, Kabid Pewarta, dan armada kedua dipimpin oleh Bapak Warkus Wisnu. Seolah sudah lama merindukan momen ini, para pewarta meluangkan waktu sejenak untuk mengabadikan keceriaan pagi itu.
Pada pukul 06.30, doa pembuka memulai perjalanan rohani ini, meminta perlindungan dan rahmat dalam ziarek yang bertujuan memperdalam iman. Lagu “Jalan serta Yesus” menjadi teman perjalanan yang dinyanyikan penuh semangat, membawa suasana ziarek ini semakin khusyuk namun tetap hangat dan penuh persaudaraan.
Menjelajahi Keajaiban Dieng dan Refleksi di Taroanggro
Destinasi pertama adalah Dieng, di mana para pewarta menikmati keindahan alam yang menakjubkan. Rute yang direncanakan yakni kunjungan ke kawah aktif Dieng. Kemudian dilanjutkan dengan tim Pewarta singgah sejenak untuk makan siang di Boemi Dieng, dan selanjutnya adalah menuju Telaga Warna. Meski aroma belerang di kawah cukup menyengat, beberapa pewarta yang berani tetap turun dan menikmati pemandangan unik tersebut. Bagi yang lain, termasuk yang membutuhkan istirahat setelah minum obat, memilih beristirahat di dalam mobil sembari menikmati udara segar dataran tinggi Dieng.
Momen istirahat tersebut tidak mengurangi antusiasme mereka saat tiba di Telaga Warna, di mana keindahan alam Dieng membuat hati tersentuh dan mengagumi ciptaan Tuhan. Saat itu, pewarta menyempatkan waktu untuk berfoto bersama, seolah tak ingin melewatkan momen kebersamaan yang berharga ini.
Khusyuk di Gua Maria Taroanggro: Doa Jalan Salib yang Menggetarkan Hati
Destinasi utama ziarek ini adalah Gua Maria Taroanggro di Wonosobo. Sesampainya di sana, para pewarta turun dengan penuh sukacita dan segera mempersiapkan diri untuk berdoa Jalan Salib. Dipimpin oleh Ibu Elisabet Mariani, doa Jalan Salib ini mengangkat tema “Pewarta Menjadi Garam dan Terang di Manapun Berada”, mengingatkan setiap pewarta akan tugas perutusan mereka. Di setiap pemberhentian, mereka bergantian membaca doa dengan khusyuk, menghayati perjalanan Yesus sambil merenungkan arti hidup yang lebih mendalam.
Saat kabut mulai turun, menambah ketenangan di sekitar Gua Maria, setiap pewarta mengambil waktu untuk doa pribadi dan refleksi bersama Yesus dan Bunda Maria. Suasana sakral ini meninggalkan kesan yang dalam, mengingatkan para pewarta akan kedekatan mereka dengan Tuhan dalam setiap langkah hidup dan pelayanan.
Kembali dengan Hati yang Terisi Penuh Berkat
Perjalanan pulang penuh ketenangan, dengan banyak pewarta tertidur pulas setelah hari yang panjang namun menginspirasi. Saat armada tiba di Gereja Maria Marganingsih Kalasan pada pukul 21.15 WIB, lelah fisik tergantikan dengan perasaan bahagia dan syukur. Meskipun tampak letih, wajah-wajah penuh senyum menghiasi malam itu, membawa pulang berkat dan pengalaman rohani yang tak terlupakan.
Ziarek ini bukan sekadar perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan batin yang diharapkan bisa semakin mendekatkan pewarta kepada Tuhan serta memperdalam semangat pelayanan di tengah umat. Ziarek kali ini benar-benar menjadi perjalanan iman yang penuh makna, menguatkan tekad para pewarta untuk terus menjadi garam dan terang di tengah umat. Semoga ziarek ini memberikan inspirasi dan kekuatan baru bagi para pewarta Gereja Maria Marganingsih Kalasan dalam menjalankan tugas perutusan mereka.
Penulis : Ve Allessandra Nahini