Rabu malam merupakan jadwal rutin persekutuan doa di lingkungan St Matius wilayah St Theodosius. Begitupun di Rabu kedua bulan Mei tepatnya Rabu, 14 Mei 2025. Umat lingkungan St Matius mengadakan doa rutin lingkungan. Karena bertepatan dengan bulan Mei yang merupakan bulan Maria, maka untuk menghormati Bunda Maria, umat juga berdoa Litani Bunda Maria. Pukul 19.00 WIB, persekutuan doa pun dimulai. Meskipun hujan turun, umat tetap bersemangat untuk datang. Persekutuan doa di Rabu malam yang dingin itu dipimpin oleh Fransiska Supriyani Wulandari.

Setelah menyapa umat yang hadir, Fransiska Supriyani Wulandari yang juga seorang istri dari ketua lingkungan tersebut kemudian mempersilakan Laurentia Suparmi untuk memimpin lagu pembuka. Karena masih masa Paskah, umat bersama-sama memuji Tuhan dengan lagu dari Madah Bakti “Nyanyikanlah Alleluya” dengan diiringi petikan gitar oleh Philipus Pangestu Wibowo. Semua umat yang ikut dalam persekutuan doa di malam itu menyanyi dengan sukacita. Setelah lagu pujian selesai dinyanyikan, umat bersama-sama berdoa “Saya Mengaku” sebagai pernyataan sesal dan tobat. Doa Pembuka kemudian didaraskan sebelum bacaan kitab suci yang diambil dari Injil Yohanes bab 15 ayat 9 -17 mengenai perintah untuk saling mengasihi.

Setelah mendengarkan bacaan Injil, umat bersama-sama menyimak Renungan Bulan Katekese hari ke -14 “Beriman dengan Berelasi”. Ayat kitab suci yang patut direnungkan dari Yohanes 15:9 “Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu ; tinggallah di dalam kasih-Ku itu.” Dalam renungan tersebut dikatakan bahwa beriman berarti membangun relasi kasih dengan Yesus yang kita imani. Pertanyaan yang bisa direnungkan untuk dijawab di dalam hati masing-masing umat yaitu “Sudahkah kita bersikap rendah hati, tekun berpartisipasi, setia melayani dan berkorbam untuk hidup dalam persekutuan atau kita adalah orang yang enggan bercommunio, rewel dan mudah sakit hati jika membangun persekutuan?.”
Setelah selesai bacaan Injil dan renungan, kegiatan persekutuan doa dilanjutkan dengan doa umat yang dirangkai dengan doa Bapa Kami. Kemudian Doa Penyerahan kepada Bunda Maria dan juga Doa Litani Bunda Maria didoakan secara bersama-sama.

Malam itu doa Rosario digantikan dengan doa-doa tersebut. Seluruh rangkaian doa untuk menghormati Bunda Maria ditutup dengan doa malam dari Madah Bakti. 40 menit berlalu dan persekutuan doa malam itu ditutup dengan lagu “Mengasih Maria”. Kembali 50 umat yang hadir menaikkan pujian kepada Tuhan melalui lagu tersebut. Pukul 19.40 WIB persekutuan doa di lingkungan St Matius pun berakhir.
Catatan : Ditulis oleh Damiana Wijosari Pusoko dan Foto oleh Philipus Pangestu Wibowo