011 Brayat Minulyo Kadirojo II: Memule 7 Hari Simbah Sudi

Lingkungan Brayat Minulyo kembali kehilangan salah satu sosok sesepuh yang selama ini menjadi panutan dan teladan iman bagi seluruh umat. Beliau adalah Bapak Zakarias Sudiono Redjowiyono, yang lebih akrab disapa Simbah Sudi, yang telah berpulang ke rumah Bapa di surga tujuh hari yang lalu. Sebagai ungkapan kasih dan penghormatan terakhir, umat bersama-sama mengadakan doa arwah atau memule yang dipimpin oleh Prodiakon Josaphat Darmanto Tjatur Prasetyo pada hari Kamis, 17 April 2025. Acara doa dimulai tepat pada pukul 19.30 WIB dengan penuh kekhusyukan dan rasa syukur atas teladan iman yang telah diwariskan almarhum semasa hidupnya. Sekitar 200 umat mengikuti doa memule ini.

Bacaan Kitab Suci pada malam hari itu diambil dari Injil Lukas 23:33, 39–43, yang mengisahkan tentang peristiwa penyaliban Yesus Kristus di Kalvari. Dalam renungan yang disampaikan, Prodiakon menegaskan kembali kepada umat bahwa kematian adalah suatu kepastian yang tak dapat dihindari oleh siapa pun. Oleh karena itu, kita diajak untuk senantiasa berjaga-jaga, menjaga iman, dan mempersiapkan diri kapan saja apabila Tuhan memanggil kita pulang ke rumah-Nya. Dalam kesempatan tersebut, umat juga mengenang perjalanan hidup almarhum Bapak Zakarias Sudiono Redjowiyono atau Simbah Sudi, yang dipanggil Tuhan dalam usia 84 tahun. Secara umum, almarhum berada dalam kondisi kesehatan yang cukup baik hingga beberapa hari sebelum wafat, ketika beliau mengalami kecelakaan yang mengharuskannya menjalani operasi pada bagian panggul. Meskipun sempat berjuang melalui proses tersebut, pada akhirnya Tuhan memanggilnya kembali dalam damai.

Simbah Sudi merupakan sosok teladan sejati bagi umat di Lingkungan Brayat Minulyo. Semasa hidupnya, beliau dikenal sebagai pribadi yang tekun dalam iman, setia menghadiri perayaan Ekaristi di gereja, bahkan dengan penuh semangat bersepeda menuju tempat ibadah tanpa mengeluh. Selain itu, beliau juga aktif dalam berbagai kegiatan doa di wilayah, menunjukkan kerajinan dan kesungguhan dalam hidup rohaninya. Simbah Sudi adalah pribadi yang sederhana, penuh ketulusan, dan memiliki sikap nrimo, menerima segala keadaan dengan lapang dada dan hati yang berserah kepada kehendak Tuhan. Kini, dengan penuh iman dan harapan, kita mendoakan agar segala khilaf dan dosa beliau diampuni oleh Allah Yang Maha Rahim, dan semoga Simbah Sudi segera diterima di sisi-Nya serta menjadi pendoa yang setia bagi kita semua yang masih berziarah di dunia ini.

Catatan : Tulisan dan foto dikirim oleh Marcus Wisnuhandoko

Andreas Sudihartono

Learn More →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *