011 Brayat Minulyo Kadirojo II: Pertemuan APP III

“Pantang dan Puasa sebagai Sarana Rekonsiliasi dengan Diri Sendiri” menjadi tema refleksi dalam pertemuan ketiga Aksi Puasa Pembangunan (APP) tahun ini. Pertemuan yang diselenggarakan oleh Lingkungan Brayat Minulyo Kadirojo II tersebut berlangsung pada hari Kamis, 27 Maret 2025, dan diikuti oleh 45 umat yang hadir dengan semangat kebersamaan dan niat untuk memperdalam makna pertobatan serta pembaruan hidup di masa Prapaskah. Dalam suasana yang penuh kekhusyukan, Feryanto selaku pemimpin pertemuan membuka acara dengan menjelaskan maksud dan tujuan dari pertemuan APP kali ini, yang kemudian dilanjutkan dengan lagu pembukaan sebagai bentuk pengantar untuk memasuki suasana doa dan refleksi.”

Bacaan Kitab Suci dalam pertemuan kali ini diambil dari Injil Matius 6:16–18 yang mengangkat tema mengenai makna sejati dari berpuasa. Dalam penjelasan yang disampaikan, ditekankan bahwa terdapat berbagai motivasi di balik praktik pantang dan puasa. Sebagian orang melakukannya demi kepentingan egois, sekadar menjalankan kewajiban keagamaan, atau bahkan demi pencapaian pribadi. Namun, dalam semangat Aksi Puasa Pembangunan (APP) kali ini, umat diajak untuk memaknai pantang dan puasa sebagai bagian dari pembinaan hidup rohani yang sejati—sebuah cara untuk mengendalikan dorongan yang tidak teratur dan menata hidup agar selaras dengan nilai-nilai dan keutamaan hidup Kristiani. Dengan demikian, pantang dan puasa tidak hanya menjadi rutinitas lahiriah, tetapi juga wujud pertobatan dan pembaruan batin yang sungguh-sungguh.

Dalam perikop Injil tersebut dijelaskan tentang bentuk puasa yang sesungguhnya dikehendaki oleh Tuhan. Puasa bukanlah sekadar menahan rasa lapar dan haus secara lahiriah, melainkan sebuah latihan rohani yang mendalam—suatu bentuk olah iman yang mengarahkan hati dan hidup manusia untuk semakin dekat dengan Allah. Puasa yang sejati mengandung dimensi pertobatan, kerendahan hati, dan pembaruan batin, sehingga menjadi sarana untuk membangun relasi yang lebih akrab dengan Tuhan.

Catatan : Tulisan dan foto dikirim oleh Marcus Wisnuhandoko

Andreas Sudihartono

Learn More →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *