Lingkungan Brayat Minulyo Kadirojo mengadakan sarasehan pada hari Senin malam, tanggal 12 Mei 2025 dipimpin oleh Markus Budi. Beliau menyampaikan sarasehan tentang Maria. Tema Katekese Bulan Maria malam tersebut adalah untuk memahami kehadiran dan makna Bunda Maria dalam hidup menggereja. Secara khusus, kita akan memaknai “campur tangan” Bunda Maria melalui penampakan di sejumlah tempat.
Beberapa topik yang diangkat dalam diskusi tersebut sebagai berikut: 1. Dalam konteks (sosial, kultural, politik, spiritual, moral) apa Bunda Maria menampakkan diri? 2. Bagaimana sikap Gereja terhadap penampakan (apparations) Bunda Maria? 3. Apa makna devosi kita kepada Bunda Maria?

Pesan-pesan yang biasanya disampaikan dalam penampakan Bunda Maria memiliki pola yang konsisten, meskipun disesuaikan dengan konteks lokal dan waktu terjadinya. Berikut adalah tema-tema utama yang sering muncul:
1. Pertobatan Diri dan Dunia. Maria sering menyerukan agar umat manusia bertobat dari dosa, kembali kepada Tuhan, dan memperbaiki hidup mereka. Ini adalah pesan utama di penampakan seperti *Fatima* dan *Lourdes*. “Bertobatlah dan berdoalah demi keselamatan dunia.”— Penampakan Fatima, 1917
2. Doa, Terutama Doa Rosario. Maria sangat menekankan pentingnya berdoa, khususnya Rosario. Doa dipandang sebagai senjata spiritual untuk melawan kejahatan dan membawa damai. “Berdoalah Rosario setiap hari untuk memperoleh damai bagi dunia dan akhir dari perang.” ✝️
3. Pengorbanan dan Silih untuk Dosa Dunia. Umat diminta mempersembahkan penderitaan mereka sebagai silih atas dosa manusia. Ini mencerminkan spiritualitas salib. “Persembahkan penderitaanmu untuk pertobatan orang berdosa.”

4. Perdamaian Dunia dan Persatuan. Maria kerap memperingatkan tentang bahaya perang, perpecahan, dan kekerasan, serta memohon agar umat manusia memilih jalan damai.
5. Iman yang Tulus dan Kesetiaan kepada Yesus. Penampakan Maria tidak pernah lepas dari Kristus. Ia selalu menunjuk kepada Putranya, mengajak umat untuk setia kepada Injil. “Lakukanlah segala sesuatu yang dikatakan-Nya kepadamu.” >— Menggemakan Yohanes 2:5 (Perkawinan di Kana)
6. Peringatan akan Hukuman jika Dunia Tidak Bertobat. Di beberapa penampakan seperti Akita (Jepang) dan La Salette (Prancis), Maria menyampaikan pesan yang bersifat apokaliptik jika umat manusia tidak mendengarkan panggilannya.

Pesan-pesan ini dimaksudkan bukan untuk menakut-nakuti, tetapi untuk membangkitkan harapan, memperkuat iman, dan menghidupkan kembali semangat rohani umat.
Catatan : Tulisan dan foto dikirim oleh Marcus Wisnuhandoko