Awal tahun 2025 ini Lingkungan Brayat Minulyo Kadirojo II dikejutkan dengan meninggalnya Suster Thres. Begitu panggilan akrab kami kepada Suster Theresia Una Wea. Sudah beberapa waktu beliau menderita sakit kanker. Selama lebih kurang tiga (3) tahunan Suster Thres menjadi pimpinan komunitas (piko) susteran SPC di Kalasan.

Atas inisiatif Suster Agnes SPC, kami umat lingkungan mengadakan sembahyangan memule 8 hari, mendoakan Suster Thres. Doa dipimpin oleh prodiakon Jos D. Sumber bacaan dan permenungan diambil dari Injil Yoh 1: 19-28 tentang kesaksian Yohanes.

Dalam renungan, prodiakon meminta para suster untuk mensharingkan pengalaman mereka bersama Suster Thres semasa masih hidup. Sharing diawali oleh Suster Agnes yang mensharingkan tentang penyakit Suster Thres dan perjuangan beliau mencari obat-obatan tradisional hingga perjuangan akhir beliau dalam menghadapi sakit penyakitnya. Ternyata beliau sudah cukup lama mengidap sakit itu tanpa pernah bercerita, tetapi hanya dipendam saja. Sharing berikutnya disampaikan oleh para suster muda yang mengenal beliau. Mereka rata-rata memiliki kesan yang hampir sama bahwa Suster Thres ini tekun hidup doanya, sabar, dan tidak pernah marah. Setelah sharing selesai dilanjutkan dengan doa umat dan doa penutup. Selanjutnya, rangkaian sembahyangan memule diakhiri dengan makan malam.

Catatan: Tulisan dan foto dikirim oleh Marcus Wisnuhandoko