0311 Lingkungan Gregorius Agung Kaliajir: Pergi Berdua-dua dalam Pelayanan, Bolehkah?

Rintik air masih jatuh dari langit, membasahi jalanan kampung menuju rumah Bertha Arum Widiastuti. Cuaca malam menjadi sedikit syahdu, tetapi tidak menyurutkan semangat umat untuk mengadakan persekutuan doa rutin. Satu demi satu umat Lingkungan Gregorius Agung Kaliajir mulai berdatangan ke tempat pertemuan, seolah tidak peduli dengan gerimis yang menghiasi malam. Sebelum pukul 7 (tujuh) malam pada hari Kamis, 6 Februari 2025 tiga puluh tiga umat sudah berkumpul. Sebagian ada yang duduk, sebagian ada yang sibuk mencatat keuangan, sebagian lagi ada yang berdiri dan berjalan kian kemari menerima uang kemudian membantu menyerahkan kepada umat yang bertugas mencatat arisan maupun iuran rutin lingkungan. Sungguh suasana riuh yang menyenangkan, ditingkahi celetukan lucu di sana sini. Tanpa terasa, keriuhan malam itu berlangsung hingga pukul 19.30. Semua seolah baru menyadari bahwa doa lingkungan harus segera dimulai.

Diawali dengan lagu pembuka dari Puji Syukur dipandu Theovillus Suwarto membawa umat lingkungan ke dalam suasana hening. Doa lingkungan dipimpin oleh Yohanes Baptista Topo Kusnandar, dimulai dengan doa pembuka, penelitian batin, dilanjutkan bacaan Injil Markus 6: 7-13 tentang Yesus Mengutus Murid-murid-Nya. Topo menyadari sejak diberi tugas untuk mengikuti KEP bahwa suatu saat dia pun akan diutus oleh Yesus mewartakan Injil melalui tugasnya sebagai prodiakon. Hal yang sama diungkapkan Theresia Yuliastutie dan RB Maryanto bahwa sejak mengikuti KEP harus siap diutus menjadi prodiakon seperti murid Yesus. Mereka siap diutus pergi berdua-dua, dengan catatan tidak berlawanan jenis, untuk mewartakan Injil-Nya. Lambertus Tallulembang menekankan pentingnya pengorbanan dalam menjalankan tugas perutusan karena tantangan dan hambatan akan selalu ada. Namun, kita tetap percaya dengan penyertaan Tuhan yang akan selalu mencukupkan setiap kekurangan dan menguatkan dalam setiap tantangan. Tidak mudah tetapi Tuhan selalu memberikan jalan. Fransisca Romana Pujiyati bersama anak-anak mengakhiri sesi sharing dengan lagu Yesus mengutus murid-murid-Nya pergi berdua-dua. Sejatinya kita semua diberi tugas mewartakan kabar keselamatan bersama-sama dengan umat yang lain agar dapat saling meneguhkan dan menguatkan. Dilanjutkan dengan doa umat yang didaraskan oleh umat secara bergantian sesuai dengan ujub masing-masing. Semua doa permohonan disatukan dengan doa Bapa Kami dan diakhiri dengan doa penutup oleh prodiakon.

Semua umat tidak langsung beranjak pulang karena ada beberapa pengumuman penting yang disampaikan oleh ketua lingkungan. Antara lain tentang PSE, dana papa miskin, dana pendidikan, dan progress pembangunan gereja Maria Marganingsih Kalasan. Setelah pengumuman, dilanjutkan perkenalan umat baru di LGAK, yaitu Dinda Rahayu sebagai katekumen dalam pendampingan Theresia Yuliastutie yang disambut dengan penuh sukacita oleh seluruh umat. Terselip harapan, semoga benih yang tumbuh di lingkungan akan terus bertumbuh dan berkembang dalam iman yang saling menguatkan demi kemuliaan Tuhan.

Lucia Indarwati

Learn More →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *