“Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku dan melakukannya, ia sama dengan orang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu. Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir” (Matius 20: 24-26). Perikop Injil Matius ini menjadi dasar utama keluarga Bonaventura Bionov Vava P. dan Benedicta Nadia Dwi C. dalam membangun bahtera rumah tangga dan rumah tinggal yang mulai akan ditempati di Kaliajir Lor Rt 7 Rw XIII. Sekaligus sebagai ungkapan syukur atas anugerah Tuhan yang telah diterimanya.

Ungkapan syukur keluarga ini diwujudkan dalam Misa Pemberkatan Rumah pada hari Senin, 17 Maret 2025, bersamaan dengan hari ulang tahun Nadia, istri Vava dan ibu dari Sean Majesta. Misa syukur dipimpin oleh Romo Martinus Joko Lelono, Pr., Romo Paroki Santo Mikael Pangkalan TNI AU Adisutjipto. Paroki di mana Keluarga Vava berdomisili sebelumnya. Tidak kurang dari 80 (delapan puluh) umat Lingkungan Gregorius Agung Kaliajir, termasuk umat Lingkungan Gabriel Maredan, Paroki Pangkalan, dan keluarga besar Vava hadir dalam misa syukur. Meskipun sejak sore wilayah Berbah dan sekitarnya diguyur hujan deras, tidak mengurangi semangat umat untuk hadir dalam misa syukur yang dimulai tepat pukul tujuh (7) malam. Misa diiringi pemandu lagu dari Lingkungan Gabriel Maredan yang kompak membidik nada dan melantunkan lagu sehingga menambah keagungan Misa Syukur. Dalam kesempatan homily Romo Joko menekankan pentingnya bersyukur dalam setiap kesempatan, dalam suasana apa pun. Termasuk saat kita tidak bersemangat dalam menjalankan tugas perutusan, baik karena lelah atau karena sebab yang lain. Manakala kita mampu mengalahkan semangat yang melemah atau rasa malas, Tuhan selalu akan memberikan sesuatu yang tidak pernah kita duga. Janganlah berhenti bersyukur. Sama halnya dengan keluarga Vava, semoga dengan ungkapan syukur dalam misa pemberkatan ini, keluarga ini mampu menyikapi setiap proses dan dinamika kehidupan yang akan terukir dalam rumah ini dengan tetap bersyukur.

Seusai misa, umat yang hadir diperkenankan menikmati santap malam bersama sambil beramah tamah. Sementara air hujan masih setia membasahi halaman rumah yang mulai menggenang seperti kolam. Suasana dingin yang tidak mampu menghapus kehangatan keluarga besar umat LGAK bersama tuan rumah dan seluruh umat yang hadir.
