041 St. Bartolomeus Brintikan: Ibadat Sabda dan Sosialisasi Pembangunan Gedung GMMK

Pada hari Minggu, 9 Februari 2025 pukul 18.30 WIB di kediaman Ketua Lingkungan, FX. Kristyanto Nugroho beralamat di Dsn. Sanan Sidomulyo Brintikan RT.07 Tirtomartani Kalasan telah berlangsung Ibadat Sabda dan Sosialisasi Pembangunan Gereja Maria Marganingsih Kalasan yang diselenggarakan oleh Lingkungan St. Bartolomeus Brintikan dan diikuti kurang lebih 40 umat.

Dimulai dengan Ibadat Sabda yang dipimpin oleh prodiakon Clara Henny, dengan lagu pembuka “Ya Tuhan Pandang HambaMu” dari buku Puji Syukur No.329. Dalam homili singkatnya dari Injil Markus 6:30-34 mengingatkan pentingnya waktu untuk beristirahat dalam Tuhan. Disini Yesus mengakui pentingnya istirahat setelah pelayanan yang intensif. Ia mengajak para murid untuk beristirahat sejenak di tempat yang sunyi, menunjukkan bahwa pemulihan fisik dan spiritual adalah bagian penting dari kehidupan pelayanan meskipun akhirnya Yesus tidak jadi beristirahat karena mengutamakan kebutuhan orang banyak.

“Beristirahat dalam Tuhan” mengandung makna menyerahkan segala beban, kekhawatiran, dan pergumulan hidup kepada Tuhan dengan penuh kepercayaan. Ini bukan sekadar berdiam diri secara fisik, tetapi lebih kepada sikap hati yang tenang dalam keyakinan bahwa Tuhan memelihara, mengatur, dan memberikan yang terbaik bagi umat-Nya. Kita bisa mengambil waktu untuk memperbarui hubungan dengan Tuhan melalui doa, membaca kitab suci, dan ibadah. Lagu “Dengan Gembira” dari buku Puji Syukur No.330 akhirnya menutup Ibadat Sabda yang berlangsung kurang dari 30 menit.

Acara dilanjutkan dengan Sosialisasi Pembangunan Gereja Maria Marganingsih Kalasan yang dipimpin oleh Ketua Lingkungan, FX. Kristyanto Nugroho. Dalam pertemuan tersebut, Ketua Lingkungan menjelaskan tentang rencana Pembangunan Gereja Maria Marganingsih, yang sudah diawali dengan Misa dan Peletakan Batu Pertama pada hari Sabtu, 25 Januari 2025, kemudian dibagikan SE Nomor : 002/SE/DPPK/I/2025 Tentang Pembangunan Gereja Maria Marganingsih Kalasan dari Gereja untuk umat secara keseluruhan.

Disampaikan bahwa Romo Paroki, Panitia dan Pelaksana Pembangunan membutuhkan dana sekitar Rp.24,8 Milyar, Paroki telah memiliki dana Rp.13 Milyar, sehingga masih ada kekurangan dana sekitar Rp.8 Milyar. Atas kekurangan dana tersebut maka seluruh umat Paroki diharapkan bergotong royong membantu kekurangan dana. Adapun cara gotong royong yang diharapkan dari 2.921 KK dapat menyumbang Rp.3.000.000/KK dengan komitmen yang dapat diangsur selama 2 tahun, dimulai bulan Februari 2025. Nantinya setiap KK umat diminta menuliskan dan menandatangani Surat Kesanggupan menyumbang dana. Untuk saat ini, jumlah KK Lingkungan Bartolomeus yang tercatat di paroki sebanyak 33 KK, sedangkan 6 KK telah “dicabut” karena pindah domisili. Selama pelaksanaan sosialisasi, ada umat yang bertanya tentang metode dan besaran nominal sumbangan agar tidak memberatkan umat, kemudian dalam sosialisasi disepakati bahwa : umat sanggup bergotong royong menyumbang dana sesuai dengan kemampuan masing-masing dan adanya subsidi silang bagi umat yang mampu dan bersedia menyumbang lebih dari Rp3.000.000/2 tahun.

Dalam pertemuan tersebut, disepakati bahwa Bonfilio Febri Priyambodo, dengan dibantu FX. Trisno Suroto, akan menjadi Bendahara Lingkungan Khusus Pembangunan Gereja. Mereka akan berperan sebagai penghubung bagi umat dalam proses pembayaran angsuran pembangunan gereja sebelum dana tersebut disetorkan ke Bendahara Paroki.

Keterlibatan umat dalam pembangunan gereja sangat penting karena gereja bukan hanya bangunan fisik, tetapi juga komunitas iman yang hidup. Keikutsertaan umat dalam pembangunan gereja membuat gereja menjadi lebih dari sekadar tempat ibadah, tetapi juga simbol kebersamaan, semangat, dan iman yang tumbuh bersama. Pertemuan selesai pada pukul 20.00 WIB. Sebelum pulang, umat dipersilakan menikmati teh hangat dan bakso yang disediakan tuan rumah.

Andreas Sudihartono

Learn More →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *