Pada hari Selasa, 8 April 2025, tepat pukul 19.30 WIB, bertempat di Pendopo Umbul Sidomulyo, Brintikan RT.08, Tirtomartani, Kalasan, Sleman, telah diselenggarakan sebuah acara bertajuk “Syawalan dan Halal Bi Halal Se-Padukuhan Brintikan”. Kegiatan ini merupakan wujud nyata dari semangat kebersamaan dan silaturahmi antarwarga setelah merayakan Hari Raya Idulfitri.
Meskipun acara ini sarat dengan nuansa Islami, namun sifatnya terbuka dan inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat tanpa memandang latar belakang agama. Hal ini ditegaskan secara langsung oleh Bapak Dukuh Brintikan, Wuragil Wahyu, yang turut mengundang seluruh umat, termasuk warga Katolik dari Lingkungan Santo Bartolomeus Brintikan.

Menunjukkan semangat toleransi dan kebersamaan yang tinggi, umat Lingkungan Santo Bartolomeus Brintikan bahkan telah ikut serta dalam proses persiapan sejak Minggu pagi, 6 April 2025. Mereka bersama warga lainnya bergotong royong mendirikan tenda tratag dan menata lokasi acara agar pelaksanaan Syawalan dapat berjalan dengan lancar dan nyaman bagi seluruh tamu undangan.
Acara Syawalan kali ini menghadirkan Ustad Ahmad Tukiran Maulana sebagai pembicara utama. Beliau menyampaikan pesan-pesan keagamaan dan nilai-nilai sosial dalam suasana yang hangat dan menggugah, didampingi oleh iringan hadroh dari grup Babussalam Randujoko yang menambah semarak dan kekhusyukan suasana. Tema yang diangkat dalam kegiatan ini adalah “Merajut Kebersamaan dan Kerukunan untuk Kemajuan Padukuhan Brintikan”, yang menggambarkan tekad bersama untuk membangun keharmonisan dan solidaritas lintas agama demi kemajuan lingkungan bersama.

Sejalan dengan tema tersebut, Dukuh Brintikan, Wuragil Wahyu menekankan pentingnya menjaga dan merawat kerukunan antarumat beragama yang selama ini telah terjalin dengan baik di Padukuhan Brintikan. Beliau juga mengungkapkan rasa syukur atas kondusivitas wilayah yang memungkinkan seluruh kegiatan keagamaan, termasuk yang dilaksanakan oleh Lingkungan Santo Bartolomeus Brintikan, dapat berlangsung dengan aman, damai, dan tanpa hambatan dari pihak manapun. Semangat persaudaraan dan gotong royong inilah yang menjadi fondasi utama dalam membangun padukuhan yang harmonis dan sejahtera bagi semua warga.

Catatan : Foto dikirim oleh Yohanes Pembaptis Sumaryadi