041 St. Bartolomeus Brintikan-Sarasehan Kedua dan Ketiga Ajaran Sosial Gereja

Sarasehan kedua dan ketiga Ajaran Sosial Gereja (ASG) Lingkungan St. Bartolomeus Brintikan dilaksanakan pada hari Jumat, 30 Agustus 2024, pukul 18.30 WIB di rumah Maria Theresia Sri Wahyunani di Dusun Sidomulyo Brintikan RT.08. Pertemuan ini dipandu oleh prodiakon Hilarius Yudi Lasyanta. Sarasehan ini mengangkat dua subtema penting: “Mengembangkan Budaya Kita Seratus Persen Katolik, Seratus Persen Indonesia” dan “Berpolitik Berarti Mengasihi.” Kedua subtema ini menekankan pentingnya menghidupkan nilai-nilai Katolik dalam kehidupan sehari-hari dan mengambil bagian dalam politik dengan landasan kasih.

Dalam sarasehan ini, umat diajak untuk merefleksikan pentingnya saling berbagi dan meneguhkan semangat iman dalam pekerjaan dan pelayanan di tengah masyarakat. Peserta sarasehan diajak untuk merenungkan bagaimana menjadi Katolik yang baik dan Indonesia yang baik melalui tindakan nyata yang mencerminkan nilai-nilai Kristiani. Selain itu, umat juga diajak untuk memahami pentingnya memilih pemimpin berdasarkan hati nurani dengan mempertimbangkan berbagai aspek seperti rekam jejak, visi misi, dan kepedulian terhadap isu-isu sosial.

Hilarius Yudi Lasyanta menekankan bahwa mengembangkan budaya “Seratus Persen Katolik, Seratus Persen Indonesia” berarti menghidupkan nilai-nilai Kekatolikan dalam masyarakat dan tindakan nyata. Ia juga menekankan bahwa pekerjaan sehari-hari tidak hanya memiliki makna ekonomis atau sosial, tetapi juga harus mengandung nilai iman yang mendalam. Mengenai tema “Berpolitik Berarti Mengasihi,” Hilarius mengutip Paus Fransiskus yang menyatakan bahwa politik adalah tindakan kasih. Fransisca Dhanastri Herningtyas menambahkan bahwa tujuan politik adalah untuk menyebarkan kasih, dan memilih pemimpin yang selaras dengan ajaran gereja sangat penting, seperti yang peduli terhadap lingkungan hidup dan kesejahteraan masyarakat kecil.

Diskusi dalam sarasehan ini berlangsung cukup lama karena membahas dua tema sekaligus. FX. Kristyanto Nugroho menambahkan beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan dalam memilih pemimpin pada Pilkada mendatang, seperti rekam jejak, program kerja, dan kepedulian terhadap umat minoritas serta kelompok rentan lainnya. Acara sarasehan akhirnya berakhir sekitar pukul 20.30 WIB dan ditutup dengan doa berkat oleh prodiakon Hilarius Yudi Lasyanta. Pertemuan ini dihadiri oleh 12 umat yang dengan antusias mengikuti seluruh rangkaian acara hingga akhir.

Gabriela Dea Wahyu Widiastuti

Learn More →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *