Pada hari Rabu tanggal 30 April 2025 pukul 19.00 WIB, telah dilaksanakan Ibadah Memule 40 Hari mengenang kepergian almarhumah Maria Suminah di Lingkungan Petrus Damianus. Ibadah dipimpin oleh Prodiakon Andri Sebastian dan dihadiri oleh kurang lebih 40 umat. Setelah ibadah utama selesai, acara dilanjutkan dengan Doa Rosario bagi arwah almarhumah, yang dipandu dengan penuh penghayatan oleh Nisa. Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung dalam suasana doa dan kebersamaan, sebagai bentuk penghormatan terakhir serta dukungan rohani bagi keluarga yang ditinggalkan.

Dalam tradisi Katolik, peringatan 40 hari setelah seseorang meninggal dunia memiliki makna spiritual yang mendalam, sebagai bentuk penghormatan dan doa bagi jiwa orang yang telah berpulang, agar memperoleh kedamaian abadi di hadirat Allah. Meskipun istilah “memule” lebih dikenal dalam konteks budaya Jawa dan lebih sering dikaitkan dengan tradisi Islam, praktik memperingati hari ke-40 ini juga dilakukan dalam lingkungan umat Katolik, khususnya di Indonesia, dengan mengadopsi nilai-nilai budaya setempat. Dalam konteks Katolik, peringatan ini biasanya diwujudkan melalui ibadat arwah, doa Rosario, atau bahkan misa khusus yang dipersembahkan untuk mendoakan keselamatan jiwa almarhum atau almarhumah, sekaligus menjadi momen penguatan iman dan penghiburan bagi keluarga serta komunitas yang ditinggalkan.

Rangkaian acara Memule ditutup dengan ritual simbolis berupa pemberkatan bunga tabur melalui percikan air suci, sebagai lambang pemurnian dan harapan agar jiwa almarhumah memperoleh kedamaian abadi. Setelah pemberkatan tersebut, keluarga almarhumah dengan penuh kasih membagikan makanan dalam bentuk nasi boks kepada para umat yang hadir, sebagai ungkapan syukur dan tanda terima kasih atas kehadiran serta doa yang telah dipanjatkan bersama.

Catatan : Tulisan dan foto dikirim oleh Ch Lusi Apriwidiyanti