Pada hari Kamis , 7 November 2024 pukul 18.30 WIB Lingkungan St. Petrus Damianus melaksanakan pertemuan rutin di rumah Budi Winardi beralamat di Blok Randugunting Tamanmartani Kalasan. Pertemuan ini dimulai dengan arisan lingkungan terlebih dulu, dan pembayaran iuran lingkungan dan gereja lainnya seperti : prolenan, dana sosial, dana pendidikan. Tabungan TCK dan lain-lain yang sudah dikoordinir oleh masing masing petugas. Arisan di lingkungan menjadi sarana untuk mempererat hubungan antar umat lingkungan yang mungkin saja karena kesibukan masing-masing sehingga baru bisa bertemu kalau datang arisan.
Melalui pertemuan rutin ini, anggota lingkungan dapat saling mengenal lebih dekat dan membangun persahabatan dalam satu lingkungan, Hal ini dapat memudahkan kerjasama dalam berbagai kegiatan, baik di lingkungan, wilayah, maupun gereja dan membantu menciptakan suasana kekeluargaan yang hangat. Setelah kegiatan arisan dan pembayaran iuran lingkungan dan gereja dirasa cukup maka kemudian dilanjutkan ibadat sabda yang dipimpin oleh prodiakon Andri Sebastian.
Andri Sebastian menyampaikan bahwa keadaan manusia sering merasa “tersesat” dalam hidupnya, berjuang mencari pemenuhan kebutuhan fisik dan spiritual di tengah dunia yang luas ini penuh godaan dan tanpa arah yang jelas. Ini bisa diartikan sebagai kondisi jiwa yang lapar akan kebenaran, kedamaian, atau pemahaman yang lebih mendalam tentang hidup dan tujuan kita di dunia. Domba yang tersesat sering dipahami sebagai gambaran orang yang jauh dari Tuhan, baik karena dosa, kebingungan, atau keragu-raguan dalam hidup. Yesus, sebagai Gembala yang baik, tidak meninggalkan mereka yang tersesat, melainkan mencari dan memimpin mereka kembali ke jalan yang benar.
Ibadat Sabda berakhir pada pukul 20.00 WIB dan sebelum kembali ke rumah masing-masing, umat menikmati makanan ringan dan minuman yang sudah disediakan oleh tuan rumah. Sebanyak 46 umat Lingkungan St. Petrus Damianus Taman Selatan yang mengikuti pertemuan ini pulang dengan membawa damai dan sukacita dari Allah.
Catatan : Tulisan dan foto dikirim oleh Ch. Lusi Apriwidiyanti