Pada hari Rabu tanggal 12 Maret 2025 pukul 19.30 WIB, Lingkungan Sang Timur Jebresan, yang termasuk dalam Wilayah St. Teresa Berbah, mengadakan sarasehan dalam rangka masa APP Pertama. Acara ini berlangsung di kediaman keluarga Djoko Suseno dan dihadiri oleh 13 umat yang dengan penuh antusias turut serta dalam diskusi serta refleksi bersama. Sarasehan ini dipandu langsung oleh Djoko Suseno, yang membimbing jalannya kegiatan agar semakin bermakna dan memberikan inspirasi bagi seluruh peserta yang hadir.

Sarasehan APP Pertama yang diselenggarakan pada kesempatan ini mengangkat tema “Memberi dengan Sukacita”, yang menekankan pentingnya sikap tulus dan ikhlas dalam berbagi kepada sesama. Dalam diskusi tersebut, disampaikan bahwa sebagai umat Katholik, kita memiliki dasar hukum Cinta Kasih, yang mengajarkan bahwa dalam memberi, hendaknya dilakukan dengan penuh keikhlasan tanpa mengharapkan pujian atau pengakuan dari orang lain. Hal ini sejalan dengan prinsip “Jika tangan kanan memberi, maka tangan kiri tidak perlu mengetahuinya”, yang bermakna bahwa setiap bentuk pemberian atau sedekah sebaiknya dilakukan dalam kerahasiaan dan tanpa pamer, agar niat baik kita tetap murni demi membantu sesama yang membutuhkan, bukan untuk mendapatkan pengakuan atau penghormatan dari orang lain. Sikap memberi dengan sukacita juga menjadi wujud nyata dari kasih Allah yang harus terus kita kembangkan dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam buku panduan APP yang pertama, terdapat sebuah ilustrasi yang menggugah hati tentang kemurahan hati dan kasih sejati. Diceritakan bahwa Romo Pujasumarta (alm) bertemu dengan seorang anak kecil yang tampak kelaparan karena tidak memiliki makanan. Dengan penuh belas kasih, Romo kemudian memberikan makanan kepada anak tersebut. Anak itu pun mulai makan dengan lahap, tetapi setelah beberapa suap, ia tidak menghabiskan makanannya. Sebaliknya, ia justru membungkus sisa makanannya dengan hati-hati.Melihat hal tersebut, Romo pun bertanya dengan penuh keheranan, “Mengapa kamu tidak menghabiskan makanan itu?” Dengan polos dan tulus, anak itu menjawab, “Sisanya akan saya bawa pulang untuk adik saya, Romo.”
Jawaban sederhana namun penuh makna ini menunjukkan bahwa nilai kasih dan kepedulian telah tertanam kuat dalam hati anak tersebut. Meskipun ia sendiri tengah kelaparan, ia tetap memikirkan adiknya yang juga belum makan. Ilustrasi ini mengajarkan kepada kita bahwa kasih sejati bukan hanya tentang menerima, tetapi juga tentang memberi dan berbagi, bahkan dalam keterbatasan.

Catatan : Tulisan dan foto dikirim oleh Joko Windarto