Sejak awal masuk ke tanah Jawa Gereja Katolik menyadari bahwa Gereja Katolik harus mengakar pada masyarakat pendukungnya agar dapat diterima oleh masyarakat. Inkulturasi budaya sesuai amanat Konsili Vatikan II telah menempatkan Gereja dan masyarakat setempat menaati kebudayaan dengan berbagai nilai moral yang sejalan atau tidak bertentangan kehidupan gerejani.
Sebagai bagian dari masyarakat Jawa, umat Katolik tidak bisa mengabaikan tradisi kenduri dan peringatan arwah. Begitupun pada peringatan 7 hari ibu Theresia Marsilah berpulang.
keluarga didukung beberapa pengurus Lingkungan Gregorius Agung Kaliajir mengadakan kenduri pada hari Senin, 11 September 2023 pada pukul 16.00. Peringatan 7 hari ini kemudian dilanjutkan dengan ibadat memule pada pukul 19.00 yang dihadiri sekitar 52 umat Lingkungan Gregorius Agung Kaliajir dan undangan dari lingkungan sekitar.
Dalam ibadat memule yang dipimpin Prodiakon RB Maryanto mengajak keluarga dan umat untuk mengenang kembali kehadiran dan jasa almarhumah semasa hidupnya bagi keluarga, gereja, dan masyarakat sekaligus bersama-sama memohonkan ampun atas segala dosa dan kelemahannya, serta mendoakan agar almarhumah beristirahat dalam kedamaian abadi di rumah Bapa yang memang telah dipersiapkan baginya.
Seluruh keluarga dan umat larut dan khusyuk dalam doa, yang pada malam itu ibadat memule diakhiri dengan Rosario bagi jiwa-jiwa di api penyucian. Kebersamaan dalam suasana kekeluargaan yang terbangun di antara umat yang hadir pada malam itu sungguh dapat memberikan peneguhan dan penghiburan bagi putra dan putri yang ditinggalkan, sekaligus mempererat tali persaudaraan di antara umat.