Dua puluh tujuh umat Lingkungan Gregorius Agung Kaliajir, termasuk 5 anak-anak, 2 diantaranya akan menerima komuni pertama, hadir di rumah keluarga RB Maryanto untuk melaksanakan Sarasehan Adven yang ke-3. Hari Kamis, 14 Desember 2023 yang bertepatan dengan malam Jumat Kliwon, tidak mengurangi semangat umat untuk bersekutu dalam iman. Jika dalam Sarasehan Adven pertama dan kedua umat diajak belajar dari IJ Kasimo dan YB Mangunwijaya tentang cinta kasih dan kekatolikan, pada Sarasehan Adven ketiga kita diajak belajar tentang cinta kasih, perdamaian, dan kekatolikan dari Barnabas Sarikromo, sekaligus dari Romo Van Lith SJ dan Bruder Kersten, SJ.
Fabianus Dimas Ariyanto selaku pemandu sarasehan menggarisbawahi bahwa pertemuan pendalaman Iman dan sarasehan Adven di lingkungan meneguhkan semangat umat untuk berbagi kasih dan pengalaman dalam iman yang menumbuhkan. Kerinduan umat untuk berkumpul merupakan salah satu wujud cinta kasih. Pada kesempatan sharing menanggapi kisah inspirasi, Romana Pujiyati mengungkapkan bahwa semangat belas kasih Romo Van Lith dan bruder Kersten telah menyelamatkan Sarikromo dan membuatnya menjadi Katolik.
Yohanes Baptista Topo Kusnandar menambahkan bahwa tindakan yang dilakukan Romo Van Lith merupakan bentuk kesadaran akan kehadiran Yesus melalui orang miskin dan sakit. Sementara itu, Robertus Bambang Yuswantara mengungkapkan bahwa apa yang dilakukan Romo Van Lith merupakan sikap seorang misionaris yang memiliki dorongan agar mereka yang dijajah mampu bangkit dan menjadi lebih baik. Sedangkan Sarirejo melihat bahwa sebagai misionaris Romo Van Lith dan Br. Kersten tidak membeda-bedakan sikapnya dalam pelayanan.
“Kunci dari sarasehan ketiga ini adalah ketulusan, nilai kebersamaan yang menghadirkan kegembiraan, yang mampu menyembuhkan. Allah sungguh bekerja melalui orang-orang sederhana,” ujar Lambert Tallu Lembang.
Menutup sharing umat, sekaligus menanggapi pertanyaan pendalaman yang ketiga, RB Maryanto mengatakan bahwa mengunjungi mereka yang sakit dan berkesusahan merupakan tindakan konkret yang menghibur dan menyembuhkan.
“Marilah kita terus belajar untuk bergerak keluar dari diri sendiri untuk menemukan dalam diri orang lain. Marilah kita berani keluar dari zona nyaman, ego pribadi agar berbuah limpah dalam orang lain,” ungkap Fabianus Dimas Ariyanto menutup sarasehan malam itu. Tidak mudah, tetapi dalam persekutuan yang dibangun bersama, umat lingkungan yakin dan percaya akan terus bertumbuh dalam iman melalui sarasehan Adven ini.