314 St. Yohanes Demangan Tangkisan: Katekese Pendidikan Pertemuan III tahun 2024

Pertemuan minggu ketiga dengan Tema : “Sekolah Sebagai Formasi Iman dan Pewartaan” kali ini bertempat di rumah bapak Dennis Setyahadi dan dipandu oleh bapak YF. Setya Tri Nugraha.

Dalam pertemuan ini dibahas tentang sekolah sebagai medan perluasan dari keluarga untuk membangun Formasi Iman dan Pewartaan. Formasi iman adalah dasar (pondasi hidup) dan sekaligus medan untuk menjadi saksi kabar gembira (pewartaan).

Maka orang tua sudah sewajarnya mengerti tentang lingkungan, iklim/suasana & dinamika sekolah, baik bagi anak-anak yang sekolah di sekolah negeri maupun swasta Katolik/non Katolik. Lepas dari pentingnya sekolah Katolik, realita yang ada di lapangan sungguhlah berbeda.

Saat ini, kita sering mendengar bagaimana sekolah Katolik mengalami penurunan siswa. Terutama di Keuskupan Agung Semarang ini, ada banyak sekolah Katolik yang ditutup karena kekurangan murid.

Pertanyaan yang muncul dalam sarasehan ketiga ini adalah : Apakah sekolah Katolik perlu dipertahankan? Bila perlu dipertahankan, adakah alasan yang mendasar sehingga karya pendidikan ini perlu untuk dijaga, dilestarikan, dan diteruskan?

Pendidikan berdasarkan ajaran Katolik ini penting karena melalui pendidikan yang bernuansa Kristiani inilah, Gereja dapat menyumbang perubahan dalam masyarakat. Tujuan pendidikan Katolik tidak hanya mengarah pada perkembangan intelektual saja tetapi juga fisik dan rohani serta moral.

Harapannya adalah hadirnya pribadi-pribadi yang cakap ini pada gilirannya pribadi-pribadi ini menyumbang pembentukan masyarakat yang sejahtera. Mewujudkan cita-cita tersebut membutuhkan kerjasama dari segenap pihak.

Pendidikan Kristiani bukanlah sekedar urusan sekolah Katolik saja tetapi merupakan urusan kita semua. Karena itu, tujuan yang dicita-citakan akan tercapai kalau ada kerjasama antara sekolah dan keluarga-keluarga peserta didik dan segenap stake holder sekolah.

Maka, diharapkan keluarga-keluarga Katolik juga terlibat aktif dalam pendidikan Kristiani ini dalam berbagai bentuk. Keterlibatan aktif yang dilakukan oleh umat di lingkungan kami saat sharing adalah dengan memasukkan anak-anaknya ke sekolah Katholik, menggalang “receh pendidikan” dan disumbangkan ke sekolah Katholik yang membutuhkan.

Umat meyakini bahwa seberapapun “receh pendidikan” yang terkumpul diharapkan bisa membantu untuk sekolah-sekolah Katholik terutama di wilayah Berbah dalam pengembangan pendidikan. Mengapa umat tertarik untuk memasukkan di sekolah Katholik ? karena sekolah-sekolah Katolik dikenal memiliki kedisiplinan, karakter, dan katolisitas.

Namun, juga dicatat bahwa peran orang tua diharapkan semakin nyata dalam proses pendidikan di sekolah Katolik. Keterlibatan para orang tua dalam proses pendidikan diharapkan dapat semakin membuat sekolah-sekolah Katolik menarik, kreatif, dan seterusnya.

Diharapkan dengan keterlibatan umat secara langsung memasukkan anak-anaknya di sekolah Katholik, dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan sekolah katholik utamanya yang berada di wilayah Berbah.

Ditulis dan dilaporkan oleh : Kristina Eko Yuni Lestari

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *