Doa mengenang satu tahun wafatnya Budi Sutikno dilaksanakan pada hari Minggu, 20 April 2025 pukul 19.00 WIB. Kegiatan ini dipimpin oleh Putut Tri Sakti dan berlangsung cukup meriah dengan kehadiran sekitar 50 umat. Tidak hanya berasal dari Lingkungan Andreas, umat yang hadir juga datang dari Lingkungan Thomas serta para kerabat.
Dalam kegiatan memule ini, bacaan diambil dari Injil Yohanes 20:1–9 yang mengisahkan tentang makam Yesus yang kosong. Salah satu bagian dari ayat tersebut berbunyi: “Maka datanglah Simon Petrus juga menyusul dia dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kafan terletak di tanah, sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kafan itu, tetapi agak di samping, di tempat yang lain dan sudah tergulung.”

Melalui bacaan ini, Putut menjelaskan adanya tradisi Yahudi terkait kebiasaan makan. Dalam tradisi tersebut, jika seorang tuan sedang makan, ia akan disediakan sehelai kain untuk membersihkan mulut atau tangannya. Jika kain itu dibiarkan terbuka atau dilemparkan setelah makan, itu menandakan ia telah selesai. Namun, jika kain tersebut dilipat rapi sebelum ia pergi, itu berarti ia akan kembali untuk melanjutkan makan.
Dari Injil tersebut, dikisahkan juga bahwa kain kafan terletak di tanah dalam keadaan masih rapi. Ini menjadi lambang bahwa Tuhan Yesus akan kembali. Oleh karena itu, umat diingatkan untuk senantiasa bersiap menyambut kehadiran-Nya kembali.

Kegiatan ditutup dengan santap bersama menikmati hidangan bakso yang telah disiapkan dengan penuh kasih oleh tuan rumah. Dalam suasana yang hangat dan penuh keakraban, para umat saling berbincang, berbagi cerita, dan menjalin tali persaudaraan dengan penuh sukacita. Momen kebersamaan ini menjadi penutup yang indah dari rangkaian doa dan refleksi dan mempererat rasa kekeluargaan antarumat yang hadir.
Catatan : Tulisan dan foto dikirim oleh Febi Sanjaya