Kegiatan minggu ketiga bulan Oktober 2023. Seperti dua minggu sebelumnya kegiatan minggu ketiga bulan Oktober 2023 lingkungan St. Maria Sidokerto wilayah Robertus Billarminus diadakan pada hari Senin tanggal 16 di rumah keluarga FX Agus Hariyanta dan dipimpin oleh ketua lingkungan yakni Paulus Budi Sutrisno. Pada ibadat rosario kali ini permenungan didasarkan pada bacaan Injil Lukas 11:37-41 yang intinya menyatakan bahwa Yesus diundang makan di rumah seorang Farisi tapi Dia tidak mencuci tangan terlebih dahulu. Kita tidak tahu hal ini disengaja atau tidak, sebab ada tradisi sebelum makan membersihkan tangan. Pembahasan tentang makanan, pesan yg disampaikan adalah bahwa setiap makanan dan setiap tempat punya cara yang beda memakannya. Pecel beda dengan steak cara makannya. Makanan merupakan suatu hal yg di dalam, yang tidak mudah dilihat. Kita sering melihat segala sesuatu dari luar, penampilan luar, karena mudah terlihat. Yesus mengajarkan supaya kita melihat sesuatu yang di dalam, bukan tampilan di luar tapi tampilan dalam itulah yg perlu dipelihara. Hal berdoa termasuk sesuatu yang di dalam. Terkait dengan bulan rosario, umat lingkungan St Maria diingatkan lagi pentingnya berdoa rosario, suatu doa penghormatan kepada Bunda Maria yang dilakukan dengan berulang kali mendaraskan salam kepadanya. Ada tujuh teladan sikap Bunda Maria yang diajarkan kepada kita, yakni iman dan ketaatan (saat menerima kabar gembira), bersyukur (saat Maria mengunjungi Elisabet), kesetiaan, (saat Yesus dipersembahkan ke Bait Allah), kepedulian (dalam kisah pesta perkawinan di Kana), kerendahan hati (kisah kelahiran Yesus di kandang domba), ketabahan ( saat Yesus disalib), kekudusan (Maria diangkat ke surga). Juga diingatkan pesan Paus Pius XI yang menegaskan bahwa “Rosario adalah senjata yang ampuh untuk mengusir setan dan menjaga diri dari dosa. Jika menginginkan kedamaian dalam hati, dalam keluarga, dalam negara, berkumpullah setiap hari untuk mendoakan rosario”. Doa rosario merupakan doa favorit, dipilih bukan hanya karena kesederhanaannya tetapi juga karena kedalamannya untuk merenungkan peristiwa kitab suci. Tanpa disertai kerendahan hati dan kehendak yang kuat untuk mendekatkan diri kepada Sang Juru Selamat maka doa rosario tidak lebih dari untaian kata tanpa makna. Pertemuan dilanjutkan hari kamis tanggal 19-10-2023 di rumah keluarga Natalita Trifonia Marice dan ibadat dipimpin oleh FX Agus Hariyanta dengan renungan yang didasarkan pada bacaan harian, yakni Injil Lukas 11:47-54. Dalam bacaan tersebut ada tiga golongan yakni Yesus, orang Farisi dan ahli Taurat. Orang Farisi adalah orang yang terpisah, elite, yang ingin menggunakan hukum Taurat secara ketat. Kelompok orang yang tidak keberatan kerjasama dengan pemerintah. Ahli Taurat adalah orang yang tugasnya mengajar tentang hukum Taurat. Bagaimana Yesus mengkritik terhadap orang Farisi dan ahli taurat yang tidak benar dan tidak setia? Orang Farisi dan ahli Taurat tidak mengakui bahwa mereka tidak benar karena mereka kurang rendah hati. Mereka tahu bahwa semua yang dikatakan Yesus adalah benar. Mereka tidak mampu melayani Yesus, bukan karena tidak cerdas, tetapi karena kurang rendah hati. Menurut paus, kerendahan hati dan pelayanan total bunda Maria yang menyebabkan dia diangkat ke surga. Kerendahan hati sebagai titik awal untuk bisa menerima sesuatu. Renungan diakhiri dengan suatu cerita tentang seorang sopir pendana menteri yang sombong tetapi karena dengan rendah hati mau mendengar omongan istrinya yang ingin cerai karena kesombongannya itu maka akhirnya keluarganya tetap langgeng dan hidup bahagia.