Kamis, 19 Oktober 2023 Lingkungan St. Paulus Temanggal II kembali berkumpul bersama dalam Ibadat Sabda untuk merenungkan Firman Tuhan dan Doa Rosario. Ibadat dipimpin oleh Engelbertus Wahyu Widiatmoko, Nyanyian oleh Cicilia Kartini dan Doa Rosario oleh Medi Wiyono. Umat yang hadir dalam doa bersama sejumlah 26 orang dan bertempat di rumah Veronika Titik. Ibadat Sabda juga dimohon oleh Veronika Titik sebagai tuan rumah untuk mendoakan putri-putrinya yang kini sedang berjuang melawan sakit. Kedua putrinya bernama Theresia Inesanti dan Karolina Tiarasanti. Umat Lingkungan St. Paulus Temanggal II turut prihatin dan doa bersama-sama untuk memohon kesembuhan dari sakit yang sedang dialami oleh kedua putri Veronika Titik tersebut. Bacaan pada hari ini mengupas dari Injil Lukas 12:1-7. Perikop ini menjelaskan bahwa Yesus mengingatkan kepada umat manusia mengenai bahaya kemunafikan. Dalam homilinya Engelbertus menjelaskan pesan dari Paus Fransiskus bahwa kemunafikan tidak hanya menghancurkan pribadi namun juga dapat berdampak negatif bagi komunitas. Engelbertus meminta kepada Paulus Sumarsono dan Susana sebagai pelaku seni untuk menjelaskan makna lagu “Ojo Lamis” yang diciptakan oleh Ki Narto Sabdo dan dipopulerkan oleh penyanyi campursari ternama yaitu Waljinah. Susana mengatakan bahwa lagu Ojo Lamis memberi makna bahwa sebagai manusia jangan lamis atau munafik. “Jangan jadi orang yang didepan baik namun dibelakang seperti nyakar” pungkasnya. Umat pun turut tertawa atas pendapat Susana tersebut yang sangat menggelitik. Paulus Sumarsono juga turut menambahkan dan mengamini pendapat Susana tersebut bahwa terkadang manusia diberi pesan lewat lagu-lagu namun tidak didengarkan secara mendalam maknanya. “Pesan dalam lagu tersebut besar maknanya namun semua itu kembali lagi pada individu masing-masing” “Kita harus berani untuk menampilkan jati diri tanpa menggunakan topeng-topeng dan apa adanya” ungkap Engelbertus selaku pemimpin ibadat. Ibadat Sabda ini memberikan pesan bahwa sebagai pengikut Kristus dapat lebih berani lagi untuk semakin membuka diri dan percaya bahwa Kristus selalu memulihkan hidup umat manusia. Penulis: Sang Condro Nugroho.